Dispar Badung Genjot Promosi di Tiga Kota
Maksimalkan Potensi Wisdom di Tengah Isu Virus Corona
Mulai Maret mendatang, Dispar Badung akan promosi ke Jakarta, Surabaya, dan Makassar, untuk menggaet wisatawan domestik.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pariwisata Badung akan melakukan promosi pariwisata Bali di tiga kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Surabaya, dan Makassar mulai Maret mendatang. Langkah promosi ini sebagai salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi wisatawan domestik (wisdom) supaya datang ke Pulau Dewata. Hal ini dilakukan seiring mencuatnya isu virus Corona yang sedang merebak di China.
Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra, menerangkan mencuatnya virus Corona yang berimbas pada larangan terbang dari dan ke China sejak 5 Februari 2020 lalu, otomatis membuat wisatawan China tidak bisa datang ke Bali. Hal ini bisa berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan ke Bali dan Badung pada khususnya, sehingga berpotensi kehilangan pendapatan. Nah, guna mengantisipasi hal itu, Dispar Badung mengambil sejumlah langkah konkret termasuk memaksimalkan potensi wisatawan domestik. Upaya ini dengan menggelar promosi di tiga kota besar, Jakarta, Surabaya, dan Makassar yang sudah dirancang dan mulai dilakukan pada Maret mendatang.
“Memang kami punya rencana promosi di tiga kota dulu. Tiga kota ini yang sisasar untuk promosi guna meningkatkan kunjungan wisatawan domestik. Kalau untuk jangka waktu promosi itu mulai Maret, April, dan Mei,” kata Badra saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (14/2) siang.
Dipilihnya tiga kota ini diperkirakan bisa menyumbang wisatawan untuk datang berlibur ke Bali. Nantinya, pihak Dispar Badung akan menggelar berbagai event dan juga travel fair di tiga kota tersebut. Dalam rancangan itu, dari hasil promosi bisa meningkatkan kunjungan wisatawan domestik menjadi 10 juta sesuai target untuk tahun 2020. Untuk promosi pariwisata itu, Pemkab Badung sudah menyediakan anggaran sebesar Rp 1 miliar lebih.
“Ini sudah dirancang semuanya. Nanti pas Maret tinggal laksanakan saja dengan menggandeng pelaku pariwisata di tiga kota itu. Untuk anggaran pastinya saya kurang ingat, tapi mencapai Rp 1 miliar lebih,” ucap Badra.
Selain promosi di sektor wisatawan domestik, Dispar juga sudah merancang untuk promosi di Eropa. Hal ini sebagai upaya untuk mengcover kehilangan wisatawan asal China yang terdampak virus Corona. Dalam waktu dekat, tim promosi akan berangkat ke Jerman dan Skandinavia dan menggelar travel fair di sana. Selain dua negara itu, Australia dan New Zealand juga masuk dalam agenda promosi kali ini. “Kalau ke India sudah dilakukan bulan Januari lalu. Nah, Maret ini ke negara Eropa itu. Kemudian, pada April promosi ke Australia dan New Zealand. Tentu lanjutannya akan sales mission ke Amerika pada Mei, Juni, dan Juli mendatang. Terakhir, pada Agustus kita ke Moscow dan Saint Petersburg juga,” tutur Badra. Diakuinya, upaya ini dilakukan setelah adanya larangan terbang dari dan ke China karena kasus virus Corona.
Badra berharap, hasil dari berbagai promosi pariwisata ini bisa menggenjot wisatawan dari negara lain atau paling tidak meningkatkan taraf/kelas dari wisatawan yang datang berlibur ke Bali. Dia membandingkan, saat ini Bali kehilangan 550 ribu wisatawan China, dengan upaya promosi ini bisa mengcover separuh atau 225 ribu dari negara lain.
“Wisatawan China memang banyak, tapi bisa dikategorikan menengah ke bawah. Kami berharap dengan mendatangkan separuhnya saja, tapi dari kelas menengah ke atas, tentu sudah menjadi catatan positif,” harapnya. *dar
Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra, menerangkan mencuatnya virus Corona yang berimbas pada larangan terbang dari dan ke China sejak 5 Februari 2020 lalu, otomatis membuat wisatawan China tidak bisa datang ke Bali. Hal ini bisa berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan ke Bali dan Badung pada khususnya, sehingga berpotensi kehilangan pendapatan. Nah, guna mengantisipasi hal itu, Dispar Badung mengambil sejumlah langkah konkret termasuk memaksimalkan potensi wisatawan domestik. Upaya ini dengan menggelar promosi di tiga kota besar, Jakarta, Surabaya, dan Makassar yang sudah dirancang dan mulai dilakukan pada Maret mendatang.
“Memang kami punya rencana promosi di tiga kota dulu. Tiga kota ini yang sisasar untuk promosi guna meningkatkan kunjungan wisatawan domestik. Kalau untuk jangka waktu promosi itu mulai Maret, April, dan Mei,” kata Badra saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (14/2) siang.
Dipilihnya tiga kota ini diperkirakan bisa menyumbang wisatawan untuk datang berlibur ke Bali. Nantinya, pihak Dispar Badung akan menggelar berbagai event dan juga travel fair di tiga kota tersebut. Dalam rancangan itu, dari hasil promosi bisa meningkatkan kunjungan wisatawan domestik menjadi 10 juta sesuai target untuk tahun 2020. Untuk promosi pariwisata itu, Pemkab Badung sudah menyediakan anggaran sebesar Rp 1 miliar lebih.
“Ini sudah dirancang semuanya. Nanti pas Maret tinggal laksanakan saja dengan menggandeng pelaku pariwisata di tiga kota itu. Untuk anggaran pastinya saya kurang ingat, tapi mencapai Rp 1 miliar lebih,” ucap Badra.
Selain promosi di sektor wisatawan domestik, Dispar juga sudah merancang untuk promosi di Eropa. Hal ini sebagai upaya untuk mengcover kehilangan wisatawan asal China yang terdampak virus Corona. Dalam waktu dekat, tim promosi akan berangkat ke Jerman dan Skandinavia dan menggelar travel fair di sana. Selain dua negara itu, Australia dan New Zealand juga masuk dalam agenda promosi kali ini. “Kalau ke India sudah dilakukan bulan Januari lalu. Nah, Maret ini ke negara Eropa itu. Kemudian, pada April promosi ke Australia dan New Zealand. Tentu lanjutannya akan sales mission ke Amerika pada Mei, Juni, dan Juli mendatang. Terakhir, pada Agustus kita ke Moscow dan Saint Petersburg juga,” tutur Badra. Diakuinya, upaya ini dilakukan setelah adanya larangan terbang dari dan ke China karena kasus virus Corona.
Badra berharap, hasil dari berbagai promosi pariwisata ini bisa menggenjot wisatawan dari negara lain atau paling tidak meningkatkan taraf/kelas dari wisatawan yang datang berlibur ke Bali. Dia membandingkan, saat ini Bali kehilangan 550 ribu wisatawan China, dengan upaya promosi ini bisa mengcover separuh atau 225 ribu dari negara lain.
“Wisatawan China memang banyak, tapi bisa dikategorikan menengah ke bawah. Kami berharap dengan mendatangkan separuhnya saja, tapi dari kelas menengah ke atas, tentu sudah menjadi catatan positif,” harapnya. *dar
Komentar