Calon Sekda Sebut Indikasi Pungli
Kadisdukcapil, Ni Ketut Puspa Kumari, membantah adanya pungli di lingkungan kerjanya saat warga mengurus e-KTP.
AMLAPURA, NusaBali
Calon Sekda Karangasem yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Karangasem I Nengah Minra menduga ada indikasi pungutan liar di jajaran birokrasi. Salah satu kecurigaan terjadinya pungutan liar (pungli) saat warga mengurus e-KTP dan rekanan menyelesaikan pembangunan infrastruktur. Pernyataan itu disampaikan oleh Nengah Mindra saat tes wawancara di ruang rapat Jnana Kertih Kantor BKD Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna 31, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar, Jumat (14/2).
Saat menjalani tes, calon Sekda Karangasem diwawancarai oleh Ketua Panitia Seleksi yang juga Kadis BKD Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana. Salah satu pertanyaannya, cara mengatasi KKN di lingkungan birokrasi pemerintahan. Nengah Mindra menyebutkan adanya indikasi KKN dan pungli di lingkaran birokrasi. “Contohnya saat masyarakat cari e-KTP mesti kenal orang dalam. Pemohon e-KTP mesti memberikan sesuatu agar prosesnya bisa cepat,” kata Nengah Mindra. Ada juga pemotongan anggaran yang dialami rekanan seusai menyelesaikan proyek fisik.
Pernyataan Nengah Mindra mengundang reaksi keras Ketua Panitia Seleksi Sekda I Ketut Lihadnyana. Nengah Mindra bahkan diberikan peringatan agar lebih berhati-hati memberikan pernyataan. “Pernah saudara lihat adanya pemotongan itu. Hati-hati bicara kalau tidak punya fakta,” tegas Lihadnyana yang juga mantan Kadis PMD Provinsi Bali ini. Mendengar peringatan itu, Mindra menurunkan tensi argumennya menyangkut adanya indikasi pungutan liar terhadap rekanan. “Hanya kedengarannya seperti itu,” jawab Nengah Mindra.
Terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, membantah adanya pungli di lingkungan kerjanya saat warga mengurus e-KTP. “Ribuan warga tidak kenal dengan petugas, ternyata tetap dilayani. Warga tidak mesti kenal untuk dapatkan pelayanan. Pernyataan adanya indikasi pungli salah besar,” bantah Ni Ketut Puspa Kumari. Tes wawancara kemarin juga menghadirkan empat calon lainnya secara bergantian. Tiap calon mendapatkan giliran tes wawancara satu jam. Mereka itu Asisten I Setda Karangasem I Wayan Purna, Sekretaris DPRD I Wayan Ardika, Kadis Pariwisata I Ketut Sedana Merta, dan Kadis Kesehatan I Gusti Bagus Putra Pertama.
Tes wawancara juga dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Pj Sekda Karangasem I Gede Darmawa. Tim Seleksi Calon Sekda Karangasem yang bertugas terdiri dari lima personel. Mereka itu Ir I Ketut Lihadnyana MMA (Kepala BKD Provinsi Bali), I Wayan Suarjana SE MT (Asisten Administrasi Umum Setprov Bali), I Made Madri SH MSI (professional, mantan Sekda Karangasem), Dr AA Ngurah Oka Suryadinata Gorda SE MM dan Dr Ni Nyoman Sunariani MM (akademisi Undiknas Denpasar). *k16
Saat menjalani tes, calon Sekda Karangasem diwawancarai oleh Ketua Panitia Seleksi yang juga Kadis BKD Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana. Salah satu pertanyaannya, cara mengatasi KKN di lingkungan birokrasi pemerintahan. Nengah Mindra menyebutkan adanya indikasi KKN dan pungli di lingkaran birokrasi. “Contohnya saat masyarakat cari e-KTP mesti kenal orang dalam. Pemohon e-KTP mesti memberikan sesuatu agar prosesnya bisa cepat,” kata Nengah Mindra. Ada juga pemotongan anggaran yang dialami rekanan seusai menyelesaikan proyek fisik.
Pernyataan Nengah Mindra mengundang reaksi keras Ketua Panitia Seleksi Sekda I Ketut Lihadnyana. Nengah Mindra bahkan diberikan peringatan agar lebih berhati-hati memberikan pernyataan. “Pernah saudara lihat adanya pemotongan itu. Hati-hati bicara kalau tidak punya fakta,” tegas Lihadnyana yang juga mantan Kadis PMD Provinsi Bali ini. Mendengar peringatan itu, Mindra menurunkan tensi argumennya menyangkut adanya indikasi pungutan liar terhadap rekanan. “Hanya kedengarannya seperti itu,” jawab Nengah Mindra.
Terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, membantah adanya pungli di lingkungan kerjanya saat warga mengurus e-KTP. “Ribuan warga tidak kenal dengan petugas, ternyata tetap dilayani. Warga tidak mesti kenal untuk dapatkan pelayanan. Pernyataan adanya indikasi pungli salah besar,” bantah Ni Ketut Puspa Kumari. Tes wawancara kemarin juga menghadirkan empat calon lainnya secara bergantian. Tiap calon mendapatkan giliran tes wawancara satu jam. Mereka itu Asisten I Setda Karangasem I Wayan Purna, Sekretaris DPRD I Wayan Ardika, Kadis Pariwisata I Ketut Sedana Merta, dan Kadis Kesehatan I Gusti Bagus Putra Pertama.
Tes wawancara juga dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Pj Sekda Karangasem I Gede Darmawa. Tim Seleksi Calon Sekda Karangasem yang bertugas terdiri dari lima personel. Mereka itu Ir I Ketut Lihadnyana MMA (Kepala BKD Provinsi Bali), I Wayan Suarjana SE MT (Asisten Administrasi Umum Setprov Bali), I Made Madri SH MSI (professional, mantan Sekda Karangasem), Dr AA Ngurah Oka Suryadinata Gorda SE MM dan Dr Ni Nyoman Sunariani MM (akademisi Undiknas Denpasar). *k16
Komentar