Pembagian Kartu Tani di Tabanan Tak Maksimal
Pendistribusian kartu tani di Tabanan tak maksimal, karena petani kurang antusias mengambil.
TABANAN, NusaBali
Bahkan saat pembagian yang dilakukan Dinas Pertanian Tabanan, kehadiran petani sangat kurang dari 100 persen. Hal tersebut karena petani belum mengetahui manfaat kartu tani tersebut.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan I Gusti Putu Wiadnyana, mengatakan Tabanan mendapat alokasi kartu tani sebanyak 21 ribu dari Kementerian Pertanian. Dari jumlah itu baru 7-8 ribu yang tersebar. “Ini karena rata-rata per hari hanya mampu menyalurkan 150-200 kartu,” ujarnya, Minggu (16/2).
Wiadnyana mengemukakan, kecilnya penyaluran kartu tani tersebut karena petani belum mengetahui manfaatnya. Sehingga ketika dibagikan ke sejumlah daerah di Tabanan banyak yang tak hadir. Contohnya saja di Desa Tegal Linggah, Kecamatan Penebel. Dari yang rencananya membagikan 160 kartu tani yang hadir sekitar 50 petani. “Ini sekaligus rekor terburuk, sebab biasanya di desa lain tingkat kehadiran petani untuk mengambil kartu cukup tinggi, meski tidak seratus persen,” katanya.
Padahal untuk pendistribusian kartu tani ini, menurut Wiadnyana, sudah menugaskan PPL (penyuluh pertanian lapangan) dan pekaseh untuk memanggil atau mengundang petani (penerima kartu tani) agar datang mengambil kartu tani. “Sudah kami imbau agar petani ini bisa datang menerima pendistribusian kartu tani, atau andaikata tidak bisa hadir pada saat pembagian, bisa melakukan reschedule ke dinas untuk proses penerimaan kartu tani di titik pendistribusian berikutnya,” tegasnya.
Menurut Wiadnyana, kartu tani ini penting. Sebab, nantinya jika pemerintah memberlakukan kartu tani penuh pada setiap kebutuhan di sektor pertanian, maka petani yang tidak mengantongi kartu tersebut tidak akan bisa menikmati kemudahan termasuk pembelian pupuk bersubsidi dari pemerintah.
Meskipun demikian Wiadnyana berharap pembagian kartu tani sebanyak 21 ribu ini akan tuntas pada semester I 2020. “Kita akan lakukan bertahap untuk pendistribusian. Sekarang sudah ke Selemadeg, Selemadeg Timur, dan Tabanan,” tandasnya. *des
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan I Gusti Putu Wiadnyana, mengatakan Tabanan mendapat alokasi kartu tani sebanyak 21 ribu dari Kementerian Pertanian. Dari jumlah itu baru 7-8 ribu yang tersebar. “Ini karena rata-rata per hari hanya mampu menyalurkan 150-200 kartu,” ujarnya, Minggu (16/2).
Wiadnyana mengemukakan, kecilnya penyaluran kartu tani tersebut karena petani belum mengetahui manfaatnya. Sehingga ketika dibagikan ke sejumlah daerah di Tabanan banyak yang tak hadir. Contohnya saja di Desa Tegal Linggah, Kecamatan Penebel. Dari yang rencananya membagikan 160 kartu tani yang hadir sekitar 50 petani. “Ini sekaligus rekor terburuk, sebab biasanya di desa lain tingkat kehadiran petani untuk mengambil kartu cukup tinggi, meski tidak seratus persen,” katanya.
Padahal untuk pendistribusian kartu tani ini, menurut Wiadnyana, sudah menugaskan PPL (penyuluh pertanian lapangan) dan pekaseh untuk memanggil atau mengundang petani (penerima kartu tani) agar datang mengambil kartu tani. “Sudah kami imbau agar petani ini bisa datang menerima pendistribusian kartu tani, atau andaikata tidak bisa hadir pada saat pembagian, bisa melakukan reschedule ke dinas untuk proses penerimaan kartu tani di titik pendistribusian berikutnya,” tegasnya.
Menurut Wiadnyana, kartu tani ini penting. Sebab, nantinya jika pemerintah memberlakukan kartu tani penuh pada setiap kebutuhan di sektor pertanian, maka petani yang tidak mengantongi kartu tersebut tidak akan bisa menikmati kemudahan termasuk pembelian pupuk bersubsidi dari pemerintah.
Meskipun demikian Wiadnyana berharap pembagian kartu tani sebanyak 21 ribu ini akan tuntas pada semester I 2020. “Kita akan lakukan bertahap untuk pendistribusian. Sekarang sudah ke Selemadeg, Selemadeg Timur, dan Tabanan,” tandasnya. *des
1
Komentar