Pertina Terapkan Promosi-Degradasi
Mereka yang lolos PON 2020 belum jaminan dikirim. Kan yang lolos baru by nomor, belum merujuk ke nama petinju. Karena itu, para petinju harus tetap berlatih keras, dan siapkan diri maksimal.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Pertina Bali menerapkan sistem promosi dan degradasi bagi petinju yang mengantongi tiket ke PON XX/2020, Oktober nanti. Mereka belum dijamin sepenuhnya dikirim ke Papua. Pasalnya, persaingan di antara para petinju, khususnya di kelas mereka yang lolos masih sangat terbuka.
"Mereka yang lolos PON 2020 belum jaminan dikirim. Kan yang lolos baru by nomor, belum merujuk ke nama petinju," ujar Sekum Pertina Bali, Made Subagiadnya, di Denpasar, Minggu (16/2).
Dalam perjalanan delapan bulan ke depan, kata Subagiadnya, semua kemungkinan dapat terjadi. Hal ini melihat perkembangan dari petinju itu sendiri. Namun Pertina Bali secara penuh memberikan kewenangan kepada pelatih untuk menyusun program.
"Kami meloloskan enam petinju dari dua kali Pra PON, pertama meloloskan tiga petinju, dan lalu tiga petinju juga,”kata Subagiadnya.
Menurutnya, pada PraPON pertama dicari empat petinju per kelas, dan Pra PON kedua dua petinju per kelas yang lolos. Mereka yang lolos Pra PON pertama tidak ambil bagian lagi pada Pra PON kedua.
“Dari kondisi seperti ini sudah jelas bagaimana pemetaan awal medali di tiap kelas," terang Subagiadnya.
Dengan begitu, rivalitas di Pra PON pertama jelas lebih sengit dan berat. Karena itu, apakah akan semuanya dikirim pada PON Papua, semua itu tergantung penilaian KONI Bali.
"Karena itu, para petinju harus tetap berlatih keras, dan siapkan diri dengan maksimal sebelum PON Papua," harap Subagiadnya.
Pasalnya, kata Subagiadnya, pengalaman empat tahun lalu di PON Jawa Barat, ada petinjunya terkena degradasi. Tahun ini diharapkan tidak terjadi lagi. Menurutnya, kesiapan petintu sekarang ini tergantung kondisi pelatih dalam membina.
Menurutnya, harapan Pertina Bali tentu mendapatkan medali di PON Papua. Sebab, dari enam yang lolos PON itu, Bali meraih satu emas, dua perak dan tiga perunggu. *dek
"Mereka yang lolos PON 2020 belum jaminan dikirim. Kan yang lolos baru by nomor, belum merujuk ke nama petinju," ujar Sekum Pertina Bali, Made Subagiadnya, di Denpasar, Minggu (16/2).
Dalam perjalanan delapan bulan ke depan, kata Subagiadnya, semua kemungkinan dapat terjadi. Hal ini melihat perkembangan dari petinju itu sendiri. Namun Pertina Bali secara penuh memberikan kewenangan kepada pelatih untuk menyusun program.
"Kami meloloskan enam petinju dari dua kali Pra PON, pertama meloloskan tiga petinju, dan lalu tiga petinju juga,”kata Subagiadnya.
Menurutnya, pada PraPON pertama dicari empat petinju per kelas, dan Pra PON kedua dua petinju per kelas yang lolos. Mereka yang lolos Pra PON pertama tidak ambil bagian lagi pada Pra PON kedua.
“Dari kondisi seperti ini sudah jelas bagaimana pemetaan awal medali di tiap kelas," terang Subagiadnya.
Dengan begitu, rivalitas di Pra PON pertama jelas lebih sengit dan berat. Karena itu, apakah akan semuanya dikirim pada PON Papua, semua itu tergantung penilaian KONI Bali.
"Karena itu, para petinju harus tetap berlatih keras, dan siapkan diri dengan maksimal sebelum PON Papua," harap Subagiadnya.
Pasalnya, kata Subagiadnya, pengalaman empat tahun lalu di PON Jawa Barat, ada petinjunya terkena degradasi. Tahun ini diharapkan tidak terjadi lagi. Menurutnya, kesiapan petintu sekarang ini tergantung kondisi pelatih dalam membina.
Menurutnya, harapan Pertina Bali tentu mendapatkan medali di PON Papua. Sebab, dari enam yang lolos PON itu, Bali meraih satu emas, dua perak dan tiga perunggu. *dek
1
Komentar