Jelang Galungan, Rumah Jagal di Buleleng Dipantau Ketat
Pengawasan ketat pemotongan hewan ternak babi yang menjadi daging olahan saat hari raya ini dilakukan untuk menjamin seluruh daging babi yang beredar aman dikonsumsi masyarakat.
SINGARAJA, NusaBali
Jelang Hari Raya Galungan, Dinas Pertanian bagian kesehatan hewan sudah bergerilya ke Tempat Pemotongan Hewan (TPH) sejak Minggu (16/2/2020). Pengawasan diawali dengan pemeriksaan ante mortem (pemeriksaan sebelum disembelih,red) yang melihat kondisi kesehatan babi, kebersihan kandang dan persiapan alat pemotongan. Tim Dinas Pertanian termasuk Kepala Dinas Pertanian, I Made Sumiarta turun langsung menyebar ke lima TPH. “Dari Minggu pagi tim menyebar, hari ini ada lima tempat pemantauan di Kecamatan Sawan, Buleleng, Seririt dan Busungbiu, kami membagi diri karena total ada 35 TPH di Buleleng,” jelas Kadis Sumiarta.
Dirinya menjelaskan dalam pemeriksaan ante mortem yang lebih ditekankan adalah pemeriksaan kesehatan babi dan kebersihan kandang babi. “Sejauh ini dari hasil pantauan semuanya sehat dan bio security juga bagus, rata-rata TPH sudah paham tapi tetap kami ingatkan kembali,” imbuhnya. Pemeriksaan kembali akan dilaksanakan pasca memotongan (post mortem,red) dan diawali mulai Minggu malam hingga Selasa subuh.
Daging babi yang sudah dipotong akan diperiksa kembali apakah memenuhi syarat untuk dging konsumsi dan terbebas dari berbagai macam penyakit hewan. Kadis Sumiarta juga mengakui pemeriksaan dan pengawasan ante mortem dan post mortem sudah rutin dan wajib dilakukan jelang dan saat hari raya besar keagamaan.
Sementara itu pada proses akhir, Dinas Pertanian kembali akan mengecek kondisi daging babi potong yang sudah sampai di tangan pedagang pasar. “Rencananya besok pagi (hari ini,red) kami bersama Dinas Ketahanan Pangan dan juga BPOM juga melakukan pengecekan di pasar,” ucap dia.
Sumiarta pun menegaskan dengan seluruh proses pengawasan dan pengecekan yang dilakukan pada daging babi, dirinya berharap masyarakat tidak usah khawatir dan takut mengkonsumsi daging babi.*k23
Dirinya menjelaskan dalam pemeriksaan ante mortem yang lebih ditekankan adalah pemeriksaan kesehatan babi dan kebersihan kandang babi. “Sejauh ini dari hasil pantauan semuanya sehat dan bio security juga bagus, rata-rata TPH sudah paham tapi tetap kami ingatkan kembali,” imbuhnya. Pemeriksaan kembali akan dilaksanakan pasca memotongan (post mortem,red) dan diawali mulai Minggu malam hingga Selasa subuh.
Daging babi yang sudah dipotong akan diperiksa kembali apakah memenuhi syarat untuk dging konsumsi dan terbebas dari berbagai macam penyakit hewan. Kadis Sumiarta juga mengakui pemeriksaan dan pengawasan ante mortem dan post mortem sudah rutin dan wajib dilakukan jelang dan saat hari raya besar keagamaan.
Sementara itu pada proses akhir, Dinas Pertanian kembali akan mengecek kondisi daging babi potong yang sudah sampai di tangan pedagang pasar. “Rencananya besok pagi (hari ini,red) kami bersama Dinas Ketahanan Pangan dan juga BPOM juga melakukan pengecekan di pasar,” ucap dia.
Sumiarta pun menegaskan dengan seluruh proses pengawasan dan pengecekan yang dilakukan pada daging babi, dirinya berharap masyarakat tidak usah khawatir dan takut mengkonsumsi daging babi.*k23
1
Komentar