2021, Badung Tuntaskan Program Prioritas
Kepala Bappeda Kabupaten Badung Made Wira Dharmajaya didampingi Kabag Humas Made Suardita saat jumpa media, Jumat (14/2), memaparkan soal prioritas pembangunan daerah Kabupaten Badung tahun 2021.
MANGUPURA, NusaBali
“Prioritas pembangunan tahun 2021 meliputi pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; kesehatan; pembangunan ekonomi, tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik; serta sarana prasarana wilayah, perumahan, dan pemukiman. Empat lainnya berupa perlindungan sosial dan pengarusutamaan gender; penataan ruang dan lingkungan hidup; pariwisata, pertanian, dan kebudayaan; dan ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat,” papar Wira Dharmajaya.
Pertumbuhan ekonomi Badung, katanya, mampu melebihi Bali dan nasional. Pertumbuhan pada 2017 mencapai 6,11 persen, sementara Bali 5,59 dan nasional 5,07 persen. Sementara gini ratio Badung pada 2018 hanya 0,339. Nilai ini jauh lebih rendah dibanding Bali yang angkanya 0,37 dan nasional 0,38. “Ketimpangan sangat tinggi apabila gini rasio mendekati 1, ketimpangan sedang bila gini rasio mencapai 0,5, dan ketimpangan rendah jika gini rasio mendekati 0,” tuturnya.
Tingkat kemiskinan Badung pada 2018 tercatat hanya 1,98 persen. Sementara Bali mencapai 3,91 dan nasional 9,82 persen. “Tingkat kemiskinan Badung jauh di bawah Bali dan nasional,” tegasnya.
Perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Badung pada 2017 mencapai 80,54 persen. Angka ini jauh di atas Bali yang hanya 74,3 dan nasional yang hanya 70,81. Sementara indeks kebahagiaan di Kabupaten Badung pada 2019 mencapai 76,14. Indeks ini melonjak dibanding 2018 yang hanya 75,47.
“Satu lagi terkait survei kepuasan masyarakat di Kabupaten Badung pada 2019 mencapai 83,61 dan masuk kategori baik. Angka ini meningkat dari capaian tahun 2018 yang hanya 79,73 yang juga dalam kategori baik,” tandas mantan Sekwan Badung ini. *asa
“Prioritas pembangunan tahun 2021 meliputi pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; kesehatan; pembangunan ekonomi, tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik; serta sarana prasarana wilayah, perumahan, dan pemukiman. Empat lainnya berupa perlindungan sosial dan pengarusutamaan gender; penataan ruang dan lingkungan hidup; pariwisata, pertanian, dan kebudayaan; dan ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat,” papar Wira Dharmajaya.
Pertumbuhan ekonomi Badung, katanya, mampu melebihi Bali dan nasional. Pertumbuhan pada 2017 mencapai 6,11 persen, sementara Bali 5,59 dan nasional 5,07 persen. Sementara gini ratio Badung pada 2018 hanya 0,339. Nilai ini jauh lebih rendah dibanding Bali yang angkanya 0,37 dan nasional 0,38. “Ketimpangan sangat tinggi apabila gini rasio mendekati 1, ketimpangan sedang bila gini rasio mencapai 0,5, dan ketimpangan rendah jika gini rasio mendekati 0,” tuturnya.
Tingkat kemiskinan Badung pada 2018 tercatat hanya 1,98 persen. Sementara Bali mencapai 3,91 dan nasional 9,82 persen. “Tingkat kemiskinan Badung jauh di bawah Bali dan nasional,” tegasnya.
Perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Badung pada 2017 mencapai 80,54 persen. Angka ini jauh di atas Bali yang hanya 74,3 dan nasional yang hanya 70,81. Sementara indeks kebahagiaan di Kabupaten Badung pada 2019 mencapai 76,14. Indeks ini melonjak dibanding 2018 yang hanya 75,47.
“Satu lagi terkait survei kepuasan masyarakat di Kabupaten Badung pada 2019 mencapai 83,61 dan masuk kategori baik. Angka ini meningkat dari capaian tahun 2018 yang hanya 79,73 yang juga dalam kategori baik,” tandas mantan Sekwan Badung ini. *asa
1
Komentar