Peluang 10 Cabor Tertutup
Terungkap di Rapat Chief de Mission PON 2020
Kalau pemerintah sudah mempercayakan PON dilaksanakan di Papua, percayakanlah, PON hanya berlangsung di Papua. Bagi KONI Bali, itu statemen yang tegas dan tidak dapat diutak-atik lagi.
DENPASAR, NusaBali
Peluang 10 cabang olahraga makin tertutup untuk dipertandingkan pada PON XX/2020 di Papua, Oktober mendatang. Sebelumnya ke-10 cabor itu dicoret oleh tuan rumah Papua, dan kembali ditegaskan PB PON XX 2020 Papua dalam rapat Chief de Mission Meeting di Jayapura, 13-15 Februari lalu.
Secara tegas pihak PB PON Papua menyebutkan, bahwa pelaksanaan PON hanya di Papua dan tidak ditempat lain (di Jawa Timur untuk 10 cabor, red.).
"Dapat dikatakan peluang 10 Cabor digelar di luar Papua dalam hal ini Jawa Timur, maka sudah tertutup rapat oleh tuan rumah Papua. Mereka pada intinya ngotot, PON hanya digelar di Papua dengan mempertandingkan 37 cabor diluar 10 Cabor yang dicoret. Jelas kami tidak bisa berbuat apa lagi. Dan, hanya bisa mendengar saja saat rapat di Jayapura," ucap Sekum KONI Bali, IGN Oka Darmawan diamini Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, ditemui Senin (17/2).
Menurut Oka Darmawan, mengutip pernyataan Ketua Harian PB PON, kalau pemerintah sudah mempercayakan PON dilaksanakan di Papua, percayakanlah bahwa PON hanya di Papua. Bagi KONI Bali, itu statemen yang tegas dan tidak dapat diutak-atik lagi.
Bahkan seluruh peserta dari semua perwakilan KONI yang hadir juga hanya bisa terdiam. Tidak ada yang protes atau membicarakan lagi, selain statmen itu saja yang keluar dari Ketua Harian PB PON 2020. Artinya, pelaksanaan 37 cabor di Papua, tidak ada lagi istilah akan dipertandingkan di luar Papua.
Seperti yang sedang berkembang akan diusahakan di luar Papua yakni Jawa Timur. Sama sekali tidak ada pembahasan untuk solusi. Padahal dari 10 cabor itu, lima diantaranya cabor andalan Bali mendulang medali.
"Kita paham akan kondisi tuan rumah Papua. Makanya tidak ada lagi pembicaraan soal 10 Cabor itu," kata Oka Darmawan.
Hal ini juga diakui Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra. Pria yang juga Ketum Pengprov FOPI Bali, yang juga menjadi cabor yang dicoret oleh tuan rumah Papua, mengakui kondisi itu.
"Sepertinya tuan rumah Papua sudah tidak bisa diutak-atik lagi. Untuk usulan mempertandingkan 10 cabor itu. Mereka simpel dan tegas tidak memberikn ijin dipertandingkan diluar Papua. Istilahnya, PON XX hanya ada di Papua saja," terang Yamadhiputra.
Ke-10 cabor yang dicoret itu, yakni Balap Sepeda, Bridge, Golf, Dansa, Gateball, Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball. Hingga k ini PON Papua baru merilis mempertandingkan 37 cabor.
"Kalau mendengar statmen PB PON, jelas sekali pelaksanaan PON hanya di Papua. Karena itu, peluang 10 Cabor sudah tertutup untuk dipertandingkan. Meskipun sekarang masih ada upaya dari KONI Pusat, dan pihak Menpora. Saya rasa sangat kecil untuk dipertandingkan," tegas Yamadhiputra.
Oka Darmawan juga menambahkan, untuk konsumsi dan akomodasi untuk atlet dan official memang ditanggung pihak Panitia Besar PON. Itu sesuai janji Papua saat proses bidding. Lalu untuk lokasi ada empat klaster venue, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.
Secara umum hanya yang paling siap hanya Stadion Papua Bangkit yang digunakan pembukaan dan penutupan PON. Selebihnya venue PON akan tuntas menjelang even dimulai. Dijadwalkan akan tuntas pada Juni atau Juli. Hal itu target tuan rumah Papua. Dengan kondisi seperti itu KONI Bali selaku peserta tetap akan mensukseskan pelaksanaan PON 2020 di Papua. *dek
Secara tegas pihak PB PON Papua menyebutkan, bahwa pelaksanaan PON hanya di Papua dan tidak ditempat lain (di Jawa Timur untuk 10 cabor, red.).
"Dapat dikatakan peluang 10 Cabor digelar di luar Papua dalam hal ini Jawa Timur, maka sudah tertutup rapat oleh tuan rumah Papua. Mereka pada intinya ngotot, PON hanya digelar di Papua dengan mempertandingkan 37 cabor diluar 10 Cabor yang dicoret. Jelas kami tidak bisa berbuat apa lagi. Dan, hanya bisa mendengar saja saat rapat di Jayapura," ucap Sekum KONI Bali, IGN Oka Darmawan diamini Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, ditemui Senin (17/2).
Menurut Oka Darmawan, mengutip pernyataan Ketua Harian PB PON, kalau pemerintah sudah mempercayakan PON dilaksanakan di Papua, percayakanlah bahwa PON hanya di Papua. Bagi KONI Bali, itu statemen yang tegas dan tidak dapat diutak-atik lagi.
Bahkan seluruh peserta dari semua perwakilan KONI yang hadir juga hanya bisa terdiam. Tidak ada yang protes atau membicarakan lagi, selain statmen itu saja yang keluar dari Ketua Harian PB PON 2020. Artinya, pelaksanaan 37 cabor di Papua, tidak ada lagi istilah akan dipertandingkan di luar Papua.
Seperti yang sedang berkembang akan diusahakan di luar Papua yakni Jawa Timur. Sama sekali tidak ada pembahasan untuk solusi. Padahal dari 10 cabor itu, lima diantaranya cabor andalan Bali mendulang medali.
"Kita paham akan kondisi tuan rumah Papua. Makanya tidak ada lagi pembicaraan soal 10 Cabor itu," kata Oka Darmawan.
Hal ini juga diakui Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra. Pria yang juga Ketum Pengprov FOPI Bali, yang juga menjadi cabor yang dicoret oleh tuan rumah Papua, mengakui kondisi itu.
"Sepertinya tuan rumah Papua sudah tidak bisa diutak-atik lagi. Untuk usulan mempertandingkan 10 cabor itu. Mereka simpel dan tegas tidak memberikn ijin dipertandingkan diluar Papua. Istilahnya, PON XX hanya ada di Papua saja," terang Yamadhiputra.
Ke-10 cabor yang dicoret itu, yakni Balap Sepeda, Bridge, Golf, Dansa, Gateball, Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball. Hingga k ini PON Papua baru merilis mempertandingkan 37 cabor.
"Kalau mendengar statmen PB PON, jelas sekali pelaksanaan PON hanya di Papua. Karena itu, peluang 10 Cabor sudah tertutup untuk dipertandingkan. Meskipun sekarang masih ada upaya dari KONI Pusat, dan pihak Menpora. Saya rasa sangat kecil untuk dipertandingkan," tegas Yamadhiputra.
Oka Darmawan juga menambahkan, untuk konsumsi dan akomodasi untuk atlet dan official memang ditanggung pihak Panitia Besar PON. Itu sesuai janji Papua saat proses bidding. Lalu untuk lokasi ada empat klaster venue, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.
Secara umum hanya yang paling siap hanya Stadion Papua Bangkit yang digunakan pembukaan dan penutupan PON. Selebihnya venue PON akan tuntas menjelang even dimulai. Dijadwalkan akan tuntas pada Juni atau Juli. Hal itu target tuan rumah Papua. Dengan kondisi seperti itu KONI Bali selaku peserta tetap akan mensukseskan pelaksanaan PON 2020 di Papua. *dek
Komentar