Pangdam Udayana 'Bedah' Virus Corona
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengajak seluruh prajuritnya menjalankan hidup sehat dengan menjadikan olehraga sebagai gaya hidup.
DENPASAR, NusaBali
Hal ini disampaikan Jenderal Benny saat mengikuti sosialisasi tentang Virus Corona (Covid-2019) di GOR Praja Raksaka Kepaon, pada Senin (17/2) pagi.
Dalam sosialisasi yang mendatangkan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya dan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) Cabang Bali Nusra, Dr dr Ni Nyoman Sri Budayanti, SpMK(K) itu Pangdam bersama prajuritnya ingin tahu apa itu virus corona.
“Hari kami menerima sosialisasi terkait virus corona. Setelah mendengar penjelasan ini ternyata pas dengan moto saya kepada para prajurit saya, yaitu jadikan olahraga sebagai gaya hidup. Untuk menangkal virus ini adalah daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh sangat dipengaruhi oleh gaya hidup kita. Seperti menata waktu istirahat yang cukup, makanan bergizi, dan bagaimana membuat diri kita bugar dengan cara olahraga teratur,” tuturnya.
Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya mengatakan virus corona sebenarnya hampir sama dengan virus yang lain. Virus ini cukup berbahaya karena tingkat penularannya sangat cepat. Angka kematian masih rendah dibandingkan virus berbahaya lainnya. Tapi perluasan invensinya sangat cepat.
Semua virus sebenarnya tidak ada obatnya. Virus bisa ditangkal dengan kekebalan tubuh. Itu berkaitan dengan gaya hidup. Untuk pencegahan dari orang yang terpapar salah satunya menggunakan masker. Karena virus itu menyebar melalui udara dan menyerang saluran pernapasan. "Kalau keadaan normal seperti saat ini tidak ada yang terpapar tidak perlu pakai masker. Saat ini kami masih menyediakan 200 ribu masker untuk antisipasi," tuturnya.
Sementara, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) Cab Bali Nusra, Dr dr Ni Nyoman Sri Budayanti, SpMK(K), menyampaikan bahwa jangan langsung percaya terhadap penyebaran virus corona yang beredar di media sosial, tetapi carilah sumber informasi yang resmi dari Kominfo di website www.kominfo.go.id.
“Virus ini ramai dibicarakan pertama karena ini virus baru. Selain itu masih banyak yang harus dipelajari tentang virus ini. Kematian terlihat tinggi karena yang terpapar juga tinggi. Padahal sebenarnya tingkat kematian akibat virus ini rendah,” tandas dr Ni Nyoman Sri Budayanti. *pol
Dalam sosialisasi yang mendatangkan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya dan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) Cabang Bali Nusra, Dr dr Ni Nyoman Sri Budayanti, SpMK(K) itu Pangdam bersama prajuritnya ingin tahu apa itu virus corona.
“Hari kami menerima sosialisasi terkait virus corona. Setelah mendengar penjelasan ini ternyata pas dengan moto saya kepada para prajurit saya, yaitu jadikan olahraga sebagai gaya hidup. Untuk menangkal virus ini adalah daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh sangat dipengaruhi oleh gaya hidup kita. Seperti menata waktu istirahat yang cukup, makanan bergizi, dan bagaimana membuat diri kita bugar dengan cara olahraga teratur,” tuturnya.
Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya mengatakan virus corona sebenarnya hampir sama dengan virus yang lain. Virus ini cukup berbahaya karena tingkat penularannya sangat cepat. Angka kematian masih rendah dibandingkan virus berbahaya lainnya. Tapi perluasan invensinya sangat cepat.
Semua virus sebenarnya tidak ada obatnya. Virus bisa ditangkal dengan kekebalan tubuh. Itu berkaitan dengan gaya hidup. Untuk pencegahan dari orang yang terpapar salah satunya menggunakan masker. Karena virus itu menyebar melalui udara dan menyerang saluran pernapasan. "Kalau keadaan normal seperti saat ini tidak ada yang terpapar tidak perlu pakai masker. Saat ini kami masih menyediakan 200 ribu masker untuk antisipasi," tuturnya.
Sementara, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) Cab Bali Nusra, Dr dr Ni Nyoman Sri Budayanti, SpMK(K), menyampaikan bahwa jangan langsung percaya terhadap penyebaran virus corona yang beredar di media sosial, tetapi carilah sumber informasi yang resmi dari Kominfo di website www.kominfo.go.id.
“Virus ini ramai dibicarakan pertama karena ini virus baru. Selain itu masih banyak yang harus dipelajari tentang virus ini. Kematian terlihat tinggi karena yang terpapar juga tinggi. Padahal sebenarnya tingkat kematian akibat virus ini rendah,” tandas dr Ni Nyoman Sri Budayanti. *pol
Komentar