Siswa SD hingga Pamangku Ikut Wimbakara Bulan Bahasa Bali
Siswa SD hingga pamangku mengikuti wimbakara (lomba) dalam perayaan Bulan Bahasa Bali di Museum Pustaka Lontar, Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Desa Adat Dukuh Penaban, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Jumat (21/2).
AMLAPURA, NusaBali
Wimbakara digelar Desa Adat Dukuh Penaban dengan melombakan nyalin aksara Bali ke daun lontar di semua tingkatan ditambah lomba berbusana adat ke pura dan masatua Bali. Ini adalah perayaan Bulan Bahasa Bali yang pertama di Desa Adat Dukuh Penaban.
Bendesa Adat Dukuh Penaban, Jro Nengah Suarya mengatakan, perayaan Bulan Bahasa Bali melibatkan siswa SDN 11 Karangasem sebanyak 76 siswa, sekaa teruna teruni dari 7 tempek, masing-masing tempek mengirim 2 peserta, PKK dari 7 kelompok tiap kelompok mengirim 4 peserta, ditambah 12 pamangku, dan 12 krama desa. Peserta SD, sekaa teruna teruni, dan PKK hanya melombakan menyalin aksara Bali ke daun lontar. “Ini menyalin aksara Bali atau nyontek aksara Bali ke daun lontar, bukan menyalin huruf latin ke aksara Bali,” jelas Jro Nengah Suarya.
Nyurat Aksara Bali digelar serentak di tiga tempat yakni bale panjang, bale Asta Brata, dan wantilan Singarsa Gosana. Dewan juri nyurat aksara Bali yakni Ida I Dewa Gede Catra, I Dewa Ayu Puspita Padmi, AA Raka Buana, I Nyoman Merta, dan dibantu dua penyuluh bahasa Bali. Bendesa Jro Nengah Suarya mengatakan, tahun depan seluruh krama Desa Adat Dukuh Penaban dilibatkan dalam perayaan Bulan Bahasa Bali. Mereka dari Banjar Adat Dukuh Bukit Ngandang dan Banjar Penaban. Khusus pamangku mengikuti lomba ngenter upacara dan teknik nguncarang genta. *k16
Bendesa Adat Dukuh Penaban, Jro Nengah Suarya mengatakan, perayaan Bulan Bahasa Bali melibatkan siswa SDN 11 Karangasem sebanyak 76 siswa, sekaa teruna teruni dari 7 tempek, masing-masing tempek mengirim 2 peserta, PKK dari 7 kelompok tiap kelompok mengirim 4 peserta, ditambah 12 pamangku, dan 12 krama desa. Peserta SD, sekaa teruna teruni, dan PKK hanya melombakan menyalin aksara Bali ke daun lontar. “Ini menyalin aksara Bali atau nyontek aksara Bali ke daun lontar, bukan menyalin huruf latin ke aksara Bali,” jelas Jro Nengah Suarya.
Nyurat Aksara Bali digelar serentak di tiga tempat yakni bale panjang, bale Asta Brata, dan wantilan Singarsa Gosana. Dewan juri nyurat aksara Bali yakni Ida I Dewa Gede Catra, I Dewa Ayu Puspita Padmi, AA Raka Buana, I Nyoman Merta, dan dibantu dua penyuluh bahasa Bali. Bendesa Jro Nengah Suarya mengatakan, tahun depan seluruh krama Desa Adat Dukuh Penaban dilibatkan dalam perayaan Bulan Bahasa Bali. Mereka dari Banjar Adat Dukuh Bukit Ngandang dan Banjar Penaban. Khusus pamangku mengikuti lomba ngenter upacara dan teknik nguncarang genta. *k16
Komentar