Volume Sampah Melonjak, DLH Kewalahan
Pasca Hari Penampahan Galungan dan Galungan, Rabu (19/2), sampah ke TPA Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, mencapai 100 ton per hari.
TABANAN, NusaBali
Sebelumnya, hanya 80 ton per hari. Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan pun kewalahan untuk mengangkut sampah itu.
Sampah di bak penampungan pun meluber. Pantauan di lapangan, Jumat (21/2), di Jalan Diponegoro, Tabanan, sebagian bak sampah penuh. Saking penuhnya sampah sampai meluber ke trotoar. Pemandangan ini hampir merata terjadi usai Hari Raya Galungan. Karena masing-masing rumah tangga menambah volume sampah utamanya sampah upakara.
Kepala DLH Tabanan I Made Subagia mengakui dengan peningkatan sampah pasca hari raya, pihaknya kewalahan untuk mengangkut. Namun hal itu akan diatasi dimana pengangkutan sampah pasca hari raya ditarget rampung diangkut sampai Minggu (23/2) nanti. “Mulai memaksimalkan pengangkutan tadi pagi (kemarin,Red), kalau kemarin baru beberapa. Sekarang kami akan lembur,” tegasnya.
Dikatakan, peningkatan sampah pasca hari raya per hari rata-rata mencapai 100 ton per hari masuk ke TPA Mandung. Biasanya kalau hari biasa hanya mencapai 80 ton. “Kami harapkan juga masyarakat yang sampahnya belum terangkut mohon bersabar. Kita pasti akan angkut secara bergiliran,” terang Subagia.
Menurut Subagia, untuk saat ini armada pengakutan sampah masih aman. Begitu pula alat berat di TPA sudah stand by untuk melakukan penarikan sampah agar tidak sampai menggunung. “Armada kita aman meskipun ada yang rusak sudah ada penggantinya,” terangnya.
Disisi lain meskipun adanya Karya Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukaru sampah tersebut sudah bisa diatasi. Sebab DLH sudah bekerjasama dengan komunitas lingkungan di Tabanan untuk memilah sampah. Sampah upakara, sampah plastik, sampah lungsuran dipilah. Untuk sampah upakara dijadikan kompos, sampah plastik dicacah, dan sampah upakara dipisah bahkan dikasi ternak. “Jadi hampir tidak ada sampah yang ke TPA. Andai saja masyarakat seluruhnya memilah sampahnya, maka sampah ke depan tidak jadi masalah,” tandas Subagia.*des
Sampah di bak penampungan pun meluber. Pantauan di lapangan, Jumat (21/2), di Jalan Diponegoro, Tabanan, sebagian bak sampah penuh. Saking penuhnya sampah sampai meluber ke trotoar. Pemandangan ini hampir merata terjadi usai Hari Raya Galungan. Karena masing-masing rumah tangga menambah volume sampah utamanya sampah upakara.
Kepala DLH Tabanan I Made Subagia mengakui dengan peningkatan sampah pasca hari raya, pihaknya kewalahan untuk mengangkut. Namun hal itu akan diatasi dimana pengangkutan sampah pasca hari raya ditarget rampung diangkut sampai Minggu (23/2) nanti. “Mulai memaksimalkan pengangkutan tadi pagi (kemarin,Red), kalau kemarin baru beberapa. Sekarang kami akan lembur,” tegasnya.
Dikatakan, peningkatan sampah pasca hari raya per hari rata-rata mencapai 100 ton per hari masuk ke TPA Mandung. Biasanya kalau hari biasa hanya mencapai 80 ton. “Kami harapkan juga masyarakat yang sampahnya belum terangkut mohon bersabar. Kita pasti akan angkut secara bergiliran,” terang Subagia.
Menurut Subagia, untuk saat ini armada pengakutan sampah masih aman. Begitu pula alat berat di TPA sudah stand by untuk melakukan penarikan sampah agar tidak sampai menggunung. “Armada kita aman meskipun ada yang rusak sudah ada penggantinya,” terangnya.
Disisi lain meskipun adanya Karya Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukaru sampah tersebut sudah bisa diatasi. Sebab DLH sudah bekerjasama dengan komunitas lingkungan di Tabanan untuk memilah sampah. Sampah upakara, sampah plastik, sampah lungsuran dipilah. Untuk sampah upakara dijadikan kompos, sampah plastik dicacah, dan sampah upakara dipisah bahkan dikasi ternak. “Jadi hampir tidak ada sampah yang ke TPA. Andai saja masyarakat seluruhnya memilah sampahnya, maka sampah ke depan tidak jadi masalah,” tandas Subagia.*des
1
Komentar