Dewan Singgung Pembagian Jaspel di RSU Bangli
Anggota DPRD Bangli, Dewa Suamba Adnyana, soroti pembagian uang jasa pelayanan (jaspel) di RSU Bangli.
BANGLI, NusaBali
Menurutnya pembangian jaspel belum menunjukkan keadilan atau terjadi ketimpangan. Kondisi ini dinilai akan berpengaruh terhadap pelayanan. Diharapkan ada regulasi baru dalam penerapan jaspel.
Dewa Suamba mencontohkan, perawat yang kesehariannya bersentuhan langsung dengan pasien dan kerap mendapat komplin dapat jasa pelayanan sangat kecil dibandingkan dokter yang tidak setiap hari menemui pasien. Direktur dan jajarannya yang baru diharapkan mulai memikirkan keadilan jaspel. Politisi asal Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli ini mengatakan, jika pembagian jaspel tidak dilakukan pembenahan maka akan berpengaruh terhadap pelayanan. Dewa Suamba menyadari jaspel tergantung dari penghasilan yang didapatkan. “Lebih tepat pembagian jaspel mengacu kinerja. Mereka dibayar sesuai hasil kerja,” pintanya, Jumat (21/2).
Terpisah, Direktur RSU Bangli dr I Nyoman Arsana mengatakan ada tim khusus yang menangani jaspel. Saat ini masih tim yang lama. Arsana berencana akan membuat tim baru untuk jaspel. “Jaspel akan berbasis kinerja,” jelasnya. Arsana tidak menampik ada kesan penghasilan pegawai di RS Bangli sangat besar, selain mendapat gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) juga mendapat jaspel. Direktur asal Kintamani ini mengatakan, TPP sebesar 70 persen dan jaspel 30 persen. “Jaspel tidak tetap, disesuaikan dengan pendapatan rumah sakit,” imbuh Arsana. *esa
Menurutnya pembangian jaspel belum menunjukkan keadilan atau terjadi ketimpangan. Kondisi ini dinilai akan berpengaruh terhadap pelayanan. Diharapkan ada regulasi baru dalam penerapan jaspel.
Dewa Suamba mencontohkan, perawat yang kesehariannya bersentuhan langsung dengan pasien dan kerap mendapat komplin dapat jasa pelayanan sangat kecil dibandingkan dokter yang tidak setiap hari menemui pasien. Direktur dan jajarannya yang baru diharapkan mulai memikirkan keadilan jaspel. Politisi asal Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli ini mengatakan, jika pembagian jaspel tidak dilakukan pembenahan maka akan berpengaruh terhadap pelayanan. Dewa Suamba menyadari jaspel tergantung dari penghasilan yang didapatkan. “Lebih tepat pembagian jaspel mengacu kinerja. Mereka dibayar sesuai hasil kerja,” pintanya, Jumat (21/2).
Terpisah, Direktur RSU Bangli dr I Nyoman Arsana mengatakan ada tim khusus yang menangani jaspel. Saat ini masih tim yang lama. Arsana berencana akan membuat tim baru untuk jaspel. “Jaspel akan berbasis kinerja,” jelasnya. Arsana tidak menampik ada kesan penghasilan pegawai di RS Bangli sangat besar, selain mendapat gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) juga mendapat jaspel. Direktur asal Kintamani ini mengatakan, TPP sebesar 70 persen dan jaspel 30 persen. “Jaspel tidak tetap, disesuaikan dengan pendapatan rumah sakit,” imbuh Arsana. *esa
1
Komentar