Isu Serangan Fajar di Musda Golkar Bali
Pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali Mengarah Aklamasi
Pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali dalam Musda di Hotel Prima Plaza, Sanur, Denpasar Selatan, Senin (24/2) pagi ini, mengarah ke aklamasi.
DENPASAR, NusaBali
Pasalnya, kandidat favorit I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer sudah dipastikan akan terpilih menjadi ketua DPD I Golkar Bali 2020-2025, setelah mengantongi 12 dukungan dari 14 pemegang hak suara di Musda. Namun, muncul isu serangan fajar untuk membelokkan arah dukungan.
Informasi yang dihimpun NusaBali di sela-sela persiapan Musda Golkar Bali di Hotel Prime Plaza, Sanur, Minggu (23/2) siang, serangan fajar itu diarahkan untuk menjungkalkan Demer agar gagal jadi Ketua DPD I Golkar Bali. Namanya serangan fajar, ya ada permainan uang untuk mengalihkan dukungan.
"Saya dengar langsung gerakan serangan fajar ini, entah kandidat mana yang menggerakkan. Kalau isu serangan fajar itu benar, Pak Demer belum aman ini. Kita tunggu saja," ujar salah satu kader senior Golkar.
Dia menyebutkan, kendati Demer sudah kantongi 12 dukungan dari 14 pemegang hak suara, namun lobi-lobi masih terus berjalan. "Ada isu serangan fajar di sini. Serangan fajar itu bisa saja permainan broker. Sebab, tim sukses yang saya tahu ini sampai terjun ke DPP Golkar," ujar sumber yang juga pengurus DPD I Golkar Bali ini.
Dikonfirmasi NusaBali masalah ini, Minggu sore, Demer mengaku sempat dengar isu serangan fajar. Namun, Demer percaya hukum karma. "Ya, saya percaya hukum karma. Tapi, masa para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota yang sebagian besar itu Pelaksana Tugas (Plt) yang saya angkat sendiri, mau berkhianat? Nggaklah. Saya positif berpikirnya. Serangan fajar per kepala, waduh kayaknya susah," tegas Demer yang kini menjabat Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar dan sekaligus merangkap sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Bali 2018-2020.
Demer mengklaim sudah memegang 12 dukungan dari 14 pemegang hak suara di Musda Golkar Bali. Dukungan itu, masing-masing 9 suara dari 9 Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, 1 suara dari DPD I Golkar Bali, 1 suara dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Bali, dan 1 suara dari Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali. Dua (2) pemegang hak suara yang belum arahkan dukungan adalah DPP Golkar dan SOKSI-MKGR-Kosgoro. Dengan peta dukungan mayoritas tersebut, pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali di Musda hari ini menga-rah ke aklamasi untuk Demer.
Demer mengatakan, kalau toh nanti benar ada yang ‘masuk angin’ (kena serangan fajar) dan tidak memilih dirinya alias membelot, itu sudah takdir. "Kalau memang saya harus kalah, ya kalah. Kalau menang ya menang. Kan ini politik namanya. Tapi, namanya komitmen, mestinya tidak sampai terjadi itu," tandas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat kali periode ini.
Ditegaskan Demer, para Ketua/Plt Ketua DPD II Golkar, semuanya diajak dalam susah dan senang. "Susah senang, kita ajak. Kita sudah sehati, sehingga lawan untuk masuk dengan serangan fajar, tidak akan bisa. Kalau memilih pemimpin dengan cara seperti itu, ya apa jadinya partai ini?" tanya Demer.
Lagian, kata Demer, dalam sistem pemilihan nanti sudah jelas diatur. Kandidat yang sudah mengantongi 30 persen dukungan (5 dukungan) dari 14 suara yang ada, dipastikan bisa maju menjadi calon. Apalagi, kalau sudah 50 persen plus 1, maka secara otomatis akan aklamasi. "Jadi, arahnya nanti aklamasi," kata Demer yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI 2019-2024.
Demer menegaskan, ketika nantinya menang dalam perebutan Ketua DPD I Golkar Bali, dirinya akan membawa gerbong. Yang jasanya besar akan dapat upah besar, sementara yang menjadi lawan di Musda harus minggir. "Dulu kan saya sempat jadi pihak yang kalah. Sedih sekali rasanya disuruh minggir. Nanti ketika saya menang, ya giliran-lah. Jabatan itu ada masanya. Tiap orang ada masanya dan tiap masa ada orangnya."
Sementara itu, Wayan Geredeg yang digadang-gadang akan jadi penantang Demer dalam Musda Golkar Bali hari ini, belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Minggu kemarin, ponsel mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem dan Bupati Karangasem dua kali periode ini bernada mailbox.
Sebuah versi menyebutkan, Wayan Geredeg bakal kompromi dengan Demer. Tim suksesnya saat ini sedang komunikasi. Muncul spekulasi, jika Demer jadi Ketua DPD I Golkar Bali, Geredeg kemungkinan akan menyundul jabatannya di DPP Golkar. *nat
Informasi yang dihimpun NusaBali di sela-sela persiapan Musda Golkar Bali di Hotel Prime Plaza, Sanur, Minggu (23/2) siang, serangan fajar itu diarahkan untuk menjungkalkan Demer agar gagal jadi Ketua DPD I Golkar Bali. Namanya serangan fajar, ya ada permainan uang untuk mengalihkan dukungan.
"Saya dengar langsung gerakan serangan fajar ini, entah kandidat mana yang menggerakkan. Kalau isu serangan fajar itu benar, Pak Demer belum aman ini. Kita tunggu saja," ujar salah satu kader senior Golkar.
Dia menyebutkan, kendati Demer sudah kantongi 12 dukungan dari 14 pemegang hak suara, namun lobi-lobi masih terus berjalan. "Ada isu serangan fajar di sini. Serangan fajar itu bisa saja permainan broker. Sebab, tim sukses yang saya tahu ini sampai terjun ke DPP Golkar," ujar sumber yang juga pengurus DPD I Golkar Bali ini.
Dikonfirmasi NusaBali masalah ini, Minggu sore, Demer mengaku sempat dengar isu serangan fajar. Namun, Demer percaya hukum karma. "Ya, saya percaya hukum karma. Tapi, masa para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota yang sebagian besar itu Pelaksana Tugas (Plt) yang saya angkat sendiri, mau berkhianat? Nggaklah. Saya positif berpikirnya. Serangan fajar per kepala, waduh kayaknya susah," tegas Demer yang kini menjabat Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar dan sekaligus merangkap sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Bali 2018-2020.
Demer mengklaim sudah memegang 12 dukungan dari 14 pemegang hak suara di Musda Golkar Bali. Dukungan itu, masing-masing 9 suara dari 9 Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, 1 suara dari DPD I Golkar Bali, 1 suara dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Bali, dan 1 suara dari Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali. Dua (2) pemegang hak suara yang belum arahkan dukungan adalah DPP Golkar dan SOKSI-MKGR-Kosgoro. Dengan peta dukungan mayoritas tersebut, pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali di Musda hari ini menga-rah ke aklamasi untuk Demer.
Demer mengatakan, kalau toh nanti benar ada yang ‘masuk angin’ (kena serangan fajar) dan tidak memilih dirinya alias membelot, itu sudah takdir. "Kalau memang saya harus kalah, ya kalah. Kalau menang ya menang. Kan ini politik namanya. Tapi, namanya komitmen, mestinya tidak sampai terjadi itu," tandas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat kali periode ini.
Ditegaskan Demer, para Ketua/Plt Ketua DPD II Golkar, semuanya diajak dalam susah dan senang. "Susah senang, kita ajak. Kita sudah sehati, sehingga lawan untuk masuk dengan serangan fajar, tidak akan bisa. Kalau memilih pemimpin dengan cara seperti itu, ya apa jadinya partai ini?" tanya Demer.
Lagian, kata Demer, dalam sistem pemilihan nanti sudah jelas diatur. Kandidat yang sudah mengantongi 30 persen dukungan (5 dukungan) dari 14 suara yang ada, dipastikan bisa maju menjadi calon. Apalagi, kalau sudah 50 persen plus 1, maka secara otomatis akan aklamasi. "Jadi, arahnya nanti aklamasi," kata Demer yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI 2019-2024.
Demer menegaskan, ketika nantinya menang dalam perebutan Ketua DPD I Golkar Bali, dirinya akan membawa gerbong. Yang jasanya besar akan dapat upah besar, sementara yang menjadi lawan di Musda harus minggir. "Dulu kan saya sempat jadi pihak yang kalah. Sedih sekali rasanya disuruh minggir. Nanti ketika saya menang, ya giliran-lah. Jabatan itu ada masanya. Tiap orang ada masanya dan tiap masa ada orangnya."
Sementara itu, Wayan Geredeg yang digadang-gadang akan jadi penantang Demer dalam Musda Golkar Bali hari ini, belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Minggu kemarin, ponsel mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem dan Bupati Karangasem dua kali periode ini bernada mailbox.
Sebuah versi menyebutkan, Wayan Geredeg bakal kompromi dengan Demer. Tim suksesnya saat ini sedang komunikasi. Muncul spekulasi, jika Demer jadi Ketua DPD I Golkar Bali, Geredeg kemungkinan akan menyundul jabatannya di DPP Golkar. *nat
1
Komentar