Lawar Kelungah, Be Genyol hingga Lindung Mabejek Ditampilkan
Festival Kuliner Digelar Serentak DPC PDIP Se Bali
Dalam upaya memperkenalkan kuliner tradisional Bali, DPC PDIP se Provinsi Bali secara serentak menggelar Festival Kuliner Bali, Minggu (23/2).
MANGUPURA, NusaBali
Kegiatan ini digelar sebagai tindaklanjut hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Jakarta pada 10-12 Januari 2020 lalu. Selain itu juga dalam rangkaian HUT PDIP ke-47.
Pantauan NusaBali, Minggu sore pukul 16.00 Wita kemeriahan terlihat di Sekretariat DPC PDIP Badung. Masyarakat menyambut antusias pelaksanaan festival kuliner ini. Sekretaris DPC PDIP Badung, I Putu Parwata, mengatakan kegiatan Festival Kuliner Bali mengusung misi melestarikan dan mengembangkan kuliner tradisional Bali. “Jadi, melalui lomba ini sekaligus untuk mengembangkan inovasi pengolahan pangan sesuai dengan kearifan lokal,” ujar Parwata.
Lomba ini diikuti 15 tim yang berasal dari masyarakat umum, desa adat, sekaa teruna (ST), komunitas kuliner, serta ibu-ibu PKK di Badung. Kelompok peserta terdiri dari lima orang dan dua orang pramusaji. “Saat lomba berlangsung peserta wajib mengenakan pakaian adat madya. Sedangkan waktu lomba sekitar tiga jam,” terang Parwata.
Nah, penilaian lomba sendiri ada empat katagori yakni best of the best, best of taste, best of service, dan best of presentation. “Para pemenang lomba kali ini diganjar dengan sejumlah hadiah menarik, meliputi piala, sertifikat, dan yang tunai,” tandasnya.
Koordinator Festival Kuliner Bali 2020, Ramia Adnyana, menambahkan kegiatan Festival Kuliner Bali serentak dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se-Bali. “Jadi, kegiatan ini merupakan serangkaian HUT ke-47,” katanya.
Di Jembrana festival serupa digelar di Gedung Mendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu kemarin. Di sela-sela festival kuliner Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan, mengenalkan buku Mustikarasa warisan Presiden pertama Indonesia, Soekarno (Bung Karno) kepada masyarakat, termasuk para chef-chef muda dari Indonesia Chef Assosiation (ICA) Jembrana.
Menurut Kembang yang juga Wakil Bupati Jembrana, proses pengumpulan data dan penyusunan buku Mustikarasa yang juga dikenal sebagai ‘Kitab Kuliner Nusantara’ ini, dimulai sejak tahun 1961 dan diterbitkan pertamakali tahun 1967. Di mana, Bung Karno ingin mengkampanyekan kebhinekaan melalui kekayaan kuliner nusantara.
“Dalam buku ini ada ribuan resep makanan khas dari penjuru nusantara. Beliau tidak ingin bangsa kita terjajah makanan luar. Sehingga buku ini disusun, mulai dari jenis masakan, tata dapur yang baik, jajanan hingga kemasannya pun ditulis. Jadi buku Mustikarasa ini sangat lengkap,” ujarnya.
Terkait festival kuliner yang diselenggarakan DPC PDIP Jembrana ini, Kembang mengatakan di Jembrana banyak memiliki kuliner khas. Untuk itulah festival kuliner ini digelar, untuk mengangkat beragam kuliner asli Jembrana, seperti jaja bendu, lawar kelungah, betutu khas Jembrana, dan lainnya. “Melalui festival ini, kami juga ingin generasi milenial kembali mencintai kuliner Jembrana,” ujar Kembang didampingi Sekretaris DPC PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutarmi.
Di Bangli, Festival kuliner Bali digelar di Lapangan Kilobar, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli. Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta didampingi koordinator kegiatan, I Gusti Komang Bagus Triana Putra mengatakan festival kuliner Bali ini untuk memeriahkan HUT PDIP, diikuti belasa peserta mulai dari sekaa teruna, pelaku UMKM maupun kelompok pelajar. Politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, ini mengatakan untuk festival kuliner melibatkan juri profesional dari Indonesia Chef Association (ICA).
Di Kota Denpasar festival kuliner diisi dengan lomba ngelawar di areal parkir utara Taman Kota Lumintang, Denpasar. Lomba kuliner ini diikuti 17 peserta dari perwakilan masing-masing kecamatan se-Kota Denpasar dengan menghadirkan juri dari jajaran ICA (Indonesia Chef Asosiation) Provinsi Bali.
Koordinator Festival Kuliner Bali DPC PDIP Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra mengatakan kegiatan ini juga dirangkaikan dengan upaya mengkampanyekan daging babi aman dikonsumsi di tengah merebaknya isu virus ASF. "Kita harapkan melalui lomba seperti masyarakat tidak ragu dan takut mengonsusmsi daging babi," tandas Suadi Putra.
Sedangkan di Tabanan, festival kuliner Bali bertempat di Gedung I Ketut Maria, Tabanan. Kuliner yang disuguhkan menonjolkan kearifan lokal kuliner khas Tabanan. Ada 15 stand kuliner yang berjejer di Gedung I Ketut Maria. Peserta dari ibu-ibu PKK ini menampilkan beragam kuliner seperti sayur gondo, be genyol, lindung mebejek dan lain-lain.
Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, mengatakan festival kuliner digelar merupakan rangkaian HUT PDI ke-47. “Tujuannya agar masyarakat mencintai warisan leluhur khususnya di bidang kuliner,” ungkapnya. *asa, ode, mis, des, esa
Pantauan NusaBali, Minggu sore pukul 16.00 Wita kemeriahan terlihat di Sekretariat DPC PDIP Badung. Masyarakat menyambut antusias pelaksanaan festival kuliner ini. Sekretaris DPC PDIP Badung, I Putu Parwata, mengatakan kegiatan Festival Kuliner Bali mengusung misi melestarikan dan mengembangkan kuliner tradisional Bali. “Jadi, melalui lomba ini sekaligus untuk mengembangkan inovasi pengolahan pangan sesuai dengan kearifan lokal,” ujar Parwata.
Lomba ini diikuti 15 tim yang berasal dari masyarakat umum, desa adat, sekaa teruna (ST), komunitas kuliner, serta ibu-ibu PKK di Badung. Kelompok peserta terdiri dari lima orang dan dua orang pramusaji. “Saat lomba berlangsung peserta wajib mengenakan pakaian adat madya. Sedangkan waktu lomba sekitar tiga jam,” terang Parwata.
Nah, penilaian lomba sendiri ada empat katagori yakni best of the best, best of taste, best of service, dan best of presentation. “Para pemenang lomba kali ini diganjar dengan sejumlah hadiah menarik, meliputi piala, sertifikat, dan yang tunai,” tandasnya.
Koordinator Festival Kuliner Bali 2020, Ramia Adnyana, menambahkan kegiatan Festival Kuliner Bali serentak dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se-Bali. “Jadi, kegiatan ini merupakan serangkaian HUT ke-47,” katanya.
Di Jembrana festival serupa digelar di Gedung Mendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu kemarin. Di sela-sela festival kuliner Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan, mengenalkan buku Mustikarasa warisan Presiden pertama Indonesia, Soekarno (Bung Karno) kepada masyarakat, termasuk para chef-chef muda dari Indonesia Chef Assosiation (ICA) Jembrana.
Menurut Kembang yang juga Wakil Bupati Jembrana, proses pengumpulan data dan penyusunan buku Mustikarasa yang juga dikenal sebagai ‘Kitab Kuliner Nusantara’ ini, dimulai sejak tahun 1961 dan diterbitkan pertamakali tahun 1967. Di mana, Bung Karno ingin mengkampanyekan kebhinekaan melalui kekayaan kuliner nusantara.
“Dalam buku ini ada ribuan resep makanan khas dari penjuru nusantara. Beliau tidak ingin bangsa kita terjajah makanan luar. Sehingga buku ini disusun, mulai dari jenis masakan, tata dapur yang baik, jajanan hingga kemasannya pun ditulis. Jadi buku Mustikarasa ini sangat lengkap,” ujarnya.
Terkait festival kuliner yang diselenggarakan DPC PDIP Jembrana ini, Kembang mengatakan di Jembrana banyak memiliki kuliner khas. Untuk itulah festival kuliner ini digelar, untuk mengangkat beragam kuliner asli Jembrana, seperti jaja bendu, lawar kelungah, betutu khas Jembrana, dan lainnya. “Melalui festival ini, kami juga ingin generasi milenial kembali mencintai kuliner Jembrana,” ujar Kembang didampingi Sekretaris DPC PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutarmi.
Di Bangli, Festival kuliner Bali digelar di Lapangan Kilobar, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli. Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta didampingi koordinator kegiatan, I Gusti Komang Bagus Triana Putra mengatakan festival kuliner Bali ini untuk memeriahkan HUT PDIP, diikuti belasa peserta mulai dari sekaa teruna, pelaku UMKM maupun kelompok pelajar. Politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, ini mengatakan untuk festival kuliner melibatkan juri profesional dari Indonesia Chef Association (ICA).
Di Kota Denpasar festival kuliner diisi dengan lomba ngelawar di areal parkir utara Taman Kota Lumintang, Denpasar. Lomba kuliner ini diikuti 17 peserta dari perwakilan masing-masing kecamatan se-Kota Denpasar dengan menghadirkan juri dari jajaran ICA (Indonesia Chef Asosiation) Provinsi Bali.
Koordinator Festival Kuliner Bali DPC PDIP Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra mengatakan kegiatan ini juga dirangkaikan dengan upaya mengkampanyekan daging babi aman dikonsumsi di tengah merebaknya isu virus ASF. "Kita harapkan melalui lomba seperti masyarakat tidak ragu dan takut mengonsusmsi daging babi," tandas Suadi Putra.
Sedangkan di Tabanan, festival kuliner Bali bertempat di Gedung I Ketut Maria, Tabanan. Kuliner yang disuguhkan menonjolkan kearifan lokal kuliner khas Tabanan. Ada 15 stand kuliner yang berjejer di Gedung I Ketut Maria. Peserta dari ibu-ibu PKK ini menampilkan beragam kuliner seperti sayur gondo, be genyol, lindung mebejek dan lain-lain.
Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, mengatakan festival kuliner digelar merupakan rangkaian HUT PDI ke-47. “Tujuannya agar masyarakat mencintai warisan leluhur khususnya di bidang kuliner,” ungkapnya. *asa, ode, mis, des, esa
Komentar