Pohon Aren Hijaukan Desa Panji
Bukan hanya sebagai gerakan konservasi, melainkan juga untuk pemenuhan sumber pangan.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 100 batang bibit pohon aren ditanam di wilayah hutan Desa Panji oleh Koperasi Pangan Bali Utara (Koppabara) bekerjasama dengan Bank Sampah Galang Panji, Minggu (23/2/2020). Pohon aren dipilih selain untuk konservasi wilayah hutan juga dimaksudkan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan sumber pangan yang berasal dari pohon aren.
Ketua Koppabara, Tobing Crysnanjaya, mengatakan kerjasama penanaman pohon aren itu merupakan tree adoption program ditujukan untuk relawan yang mau menanam dan memelihara pohon aren di wilayah tempat tinggalnya. Menurut Tobing, Koppabara yang konsen di pemasaran produk pangan Buleleng juga berupaya memacu produktivitas.
Pohon aren pun dipilih karena merupakan salah satu pohon yang sangat berdaya guna, baik dari segi konservasi dan juga sebagai sumber produk pangan. Berbagai olahan pangan pun dapat dibuat dari aren, mulai dari kolang-kaling, gula aren, tuak hingga arak yang menjadi industri minuman beralkohol yang dilegalkan di Bali.
“Penanaman pohon ini juga tidak jauh dari berlakunya Pergub Arak Bali, kami sangat mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Bali, meski masih ada kelemahan harapannya arak Bali bisa menjadi mikol tuan rumah di daerahnya sendiri mengalahkan mikol impor yang selama ini memenuhi kebutuhan di Bali,” jelas Tobing.
Pemuda asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini juga menjelaskan dengan pemberlakuan Pergub itu Koppabara memilih lebih fokus dalam konservasi sumber pangan yakni pohon aren sebagai penghasil arak. Memang tak dipungkiri olehnya hasilnya baru didapat setelah 10-15 tahun ke depan. “Kami kerjasamakan juga karena program ini tak berhenti pada menanam saja, tetapi terpenting juga memelihara, sehingga hasilnya nanti dapat dinikmati untuk kesejahteraan masyarakat juga,” imbuh bapak satu anak ini.
Sementara itu Ketua Bank Sampah Galang Panji, Gede Ganesha mengatakan antusias dengan kerjasama ini. Pohon aren yang berdaya guna dan bernilai ekonomis tinggi sangat cocok ditanam untuk konservasi. Akarnya yang dapat menancap 15 meter di dalam tanah merupakan tanaman yang cukup bagus menjaga tanah dari longsor, selain itu juga sebagai tanaman yang baik dalam penyerapan air hujan.
“Pohon ini sangat diperlukan sekali di hulu desa kami apalagi sejauh ini air bersih yang mengalir ke masyarakat diambil dari sumber mata air di hutan Panji. Sejauh ini memang masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Panji, tetapi seiring perkembangan penduduk lima tahun ke depan perlu langkah antisipasi dini,” kata Ganesha yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Sebelumnya, penghijauan di hutan Desa Panji sudah dilakukan rutin oleh Pemerintah Desa, BUMDes dan juga masyarakat Desa Panji, untuk menjaga stabilitas sumber mata air sebagai kebutuhan pokok masyarakat.*k23
Ketua Koppabara, Tobing Crysnanjaya, mengatakan kerjasama penanaman pohon aren itu merupakan tree adoption program ditujukan untuk relawan yang mau menanam dan memelihara pohon aren di wilayah tempat tinggalnya. Menurut Tobing, Koppabara yang konsen di pemasaran produk pangan Buleleng juga berupaya memacu produktivitas.
Pohon aren pun dipilih karena merupakan salah satu pohon yang sangat berdaya guna, baik dari segi konservasi dan juga sebagai sumber produk pangan. Berbagai olahan pangan pun dapat dibuat dari aren, mulai dari kolang-kaling, gula aren, tuak hingga arak yang menjadi industri minuman beralkohol yang dilegalkan di Bali.
“Penanaman pohon ini juga tidak jauh dari berlakunya Pergub Arak Bali, kami sangat mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Bali, meski masih ada kelemahan harapannya arak Bali bisa menjadi mikol tuan rumah di daerahnya sendiri mengalahkan mikol impor yang selama ini memenuhi kebutuhan di Bali,” jelas Tobing.
Pemuda asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini juga menjelaskan dengan pemberlakuan Pergub itu Koppabara memilih lebih fokus dalam konservasi sumber pangan yakni pohon aren sebagai penghasil arak. Memang tak dipungkiri olehnya hasilnya baru didapat setelah 10-15 tahun ke depan. “Kami kerjasamakan juga karena program ini tak berhenti pada menanam saja, tetapi terpenting juga memelihara, sehingga hasilnya nanti dapat dinikmati untuk kesejahteraan masyarakat juga,” imbuh bapak satu anak ini.
Sementara itu Ketua Bank Sampah Galang Panji, Gede Ganesha mengatakan antusias dengan kerjasama ini. Pohon aren yang berdaya guna dan bernilai ekonomis tinggi sangat cocok ditanam untuk konservasi. Akarnya yang dapat menancap 15 meter di dalam tanah merupakan tanaman yang cukup bagus menjaga tanah dari longsor, selain itu juga sebagai tanaman yang baik dalam penyerapan air hujan.
“Pohon ini sangat diperlukan sekali di hulu desa kami apalagi sejauh ini air bersih yang mengalir ke masyarakat diambil dari sumber mata air di hutan Panji. Sejauh ini memang masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Panji, tetapi seiring perkembangan penduduk lima tahun ke depan perlu langkah antisipasi dini,” kata Ganesha yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Sebelumnya, penghijauan di hutan Desa Panji sudah dilakukan rutin oleh Pemerintah Desa, BUMDes dan juga masyarakat Desa Panji, untuk menjaga stabilitas sumber mata air sebagai kebutuhan pokok masyarakat.*k23
1
Komentar