Gunawan cs Ditarik ke DPD I Golkar
Jurus Sugawa Korry Satukan Partai
Golkar Bali
Kader Golkar
Wayan Gunawan
Wayan Muntra
Ketut Arya Budi Giri
Wayan Suardika
Made Adi Djaya
Made Sukerana
Semua Ketua DPD II Golkar yang dilengserkan Demer ditawari Sugawa Korry masuk kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025, demi soliditas partai
DENPASAR, NusaBali
Ketua DPD I Golkar Bali 2020-2025 hasil Musda 2020, I Nyoman Sugawa Korry, lakukan rekonsoliasi dengan merangkul seluruh elemen kader Beringin. Dalam rekonsiliasi ini, 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang diberangus dari jabatannya setahun lalu, akan ditarik masuk struktur kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025.
Rencana ini diungkapkan Nyoman Sugawa Korry saat dihubungi NusaBali per telepon di Jakarta, Rabu (26/2). Menurut Sugawa Korry, dirinya sudah komunikasi dengan para elite partai, khususnya mereka yang berada di luar struktur pasca dilengserkannya 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten oleh Plt Ketua DPD I Golkar Bali sebelumnya, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
“Kita akan rekonsiliasi dengan mengajak lagi kader yang sebelumnya di luar kepengurusan, yakni para mantan Ketua DPD II Golkar Kabuoaten untuk bergabung. Kita pertimbangkan rekonsiliasi ini yang paling utama," tegas Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar dua kali periode (2014-2019, 2019-2024).
Menurut Sugawa Korry, pengertian rekonsiliasi adalah membangun soliditas kader, dengan semangat persatuan dan kesatuan di tubuh partai. "Untuk penyusunan kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025, kita akan tawarkan kepada para mantan Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang kemarin di-Plt-kan itu untuk gabung. Kita sudah komunikasi. Saya komitmen jaga persatuan dan kesatuan di Golkar," tandas politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Ada pun 6 ketua partai tingkat kabupaten yang sebelumnya lengser dan digantikan dengan pejabat Pelaksana Tugas (Plt) oleh Demer, masing-masing Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, dan Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya. Satu-satunya yang memang mengundurkan diri hingga tak ikut menggugat ke Mahkamah Partai Gol-kar adalah Wayan Suardika.
Dari 6 kader elite yang di-Plt-kan setahun lalu itu, yang sudah diajak Sugawa Korry komunikasi adalah mantan Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Muntra. "Saya sudah komunikasi dengan Pak Muntra. Kita akan segera ketemu di DPD I Golkar Bali nanti. Kita harus bicara soal kesiapan mereka untuk rekonsiliasi sekaligus menyusun struktur kepengurusan. Anggota formatur penyusunan pengurus DPD I Golkar Bali hasil Musda 2020 juga akan kita ajak bicara," katanya.
Sugawa Korry menyebutkan, susunan kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025 nanti tetap akan mengacu dengan kebutuhan organisasi. Kalau sebelumnya jumlah pengurus pernah sampai tembus 120 orang, kini personelnya akan diefektifkan menjadi kurang dari 100 orang.
"Ya, nanti disusun sesuai dengan kebutuhan organisasi. Kalau terlalu gemuk, juga nggak efektif. Pokoknya yang terbaik," tegas mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng 2010-2015 dan Sekretaruis DPD I Golkar Bali 2015-2020 ini.
Sementara itu, para Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang kehilangan jabatan pasca dilengserkan setahun lalu, menyatakan menunggu keputusan induk partai. Mantan Ketua DPD II Golkar Bangli, Wayan Gunawan, misalnya, mengaku dirinya menunggu diperintah dan ditugaskan partai.
"Saya kader partai. Saya siap ditugaskan di dalam maupun di luar kepengurusan. Saya tetap kader Golkar, tidak akan ke mana-mana. Kalau sudah tugas untuk partai, ya siap," tandas Gunawan saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin.
Gunawan merupakan politisi senior asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli yang selama bertahun-tahun menjadi Ketua DPD II Golkar Bangli sejak era reformasi, sebelum kemudian dilengserkan Demer setahun lalu. Selain itu, Gunawan juga sempat dua periode menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, sebelum kemudian dilengserkan Demer awal tahun 2019 dan digantikan oleh I Made Dauh Wijana.
Sedangkan mantan Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Muntra, mengaku sudah komunikasi melalui pesan WhatsApp (WA) dengan Ketua DPD I Golkar Bali terpilih hasil Musda 2020, Nyoman Sugawa Korry. "Ya, baru komunikasi saja. Saya sebagai kader partai, tentu siap emban penugasan. Tetapi, itu kembali kepada keputusan Ketua DPD I Golkar Bali Pak Sugawa Korry," ujar Muntra saat dihubungi terpisah, Rabu kemarin.
Menurut Muntra, rekonsiliasi itu akan membawa persatuan dan soliditas kader Golkar. "Saya sebagai kader partai, memberikan apresiasi dan selamat kepada Pak Sugawa Korry yang telah terpilih secara aklamasi. Tugas berat saudara saya Pak Sugawa Korry tentu sudah menanti, yakni semangat dan upaya rekonsoliasi. Ini kan juga menjadi warning dan imbauan dari Wakil Ketua Umum DPP Golkar Roem Kono yang hadir memimpin Musda Golkar Bali," beber politisi Golkar asal Banjar Sawangan, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.
Muntra menegaskan, rekonsiliasi Golkar bukanlah bertitik tolak dengan masalah masa lalu. Walaupun ada yang tersakiti dan tersingkir, itu masa lalu. "Tetapi, sekarang Ketua DPD I Golkar Bali punya kesempatan melakukan perbaikan dan pembenahan organisasi. Kita akan hadapi Pilkada 2020 serentak di 6 kabupaten/kota. Maka itu, soliditas Golkar harus diperhatikan," ujar Muntra yang kini Ketua Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Provinsi Bali.
Muntra berharap Sugawa Korry bisa merangkul semua ptensi kader di kabupaten/kota dalam menyusun kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025. "Rekonsoliasi dan konsolidasi itu termasuk dengan pembentukan kepengurusan yang baru nanti. Rangkul semua elemen dan potensi kader Golkar. Saya yakin Pak Sugawa Korry bisa lakukan itu," tegas Muntra. *nat
Rencana ini diungkapkan Nyoman Sugawa Korry saat dihubungi NusaBali per telepon di Jakarta, Rabu (26/2). Menurut Sugawa Korry, dirinya sudah komunikasi dengan para elite partai, khususnya mereka yang berada di luar struktur pasca dilengserkannya 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten oleh Plt Ketua DPD I Golkar Bali sebelumnya, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
“Kita akan rekonsiliasi dengan mengajak lagi kader yang sebelumnya di luar kepengurusan, yakni para mantan Ketua DPD II Golkar Kabuoaten untuk bergabung. Kita pertimbangkan rekonsiliasi ini yang paling utama," tegas Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar dua kali periode (2014-2019, 2019-2024).
Menurut Sugawa Korry, pengertian rekonsiliasi adalah membangun soliditas kader, dengan semangat persatuan dan kesatuan di tubuh partai. "Untuk penyusunan kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025, kita akan tawarkan kepada para mantan Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang kemarin di-Plt-kan itu untuk gabung. Kita sudah komunikasi. Saya komitmen jaga persatuan dan kesatuan di Golkar," tandas politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Ada pun 6 ketua partai tingkat kabupaten yang sebelumnya lengser dan digantikan dengan pejabat Pelaksana Tugas (Plt) oleh Demer, masing-masing Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, dan Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya. Satu-satunya yang memang mengundurkan diri hingga tak ikut menggugat ke Mahkamah Partai Gol-kar adalah Wayan Suardika.
Dari 6 kader elite yang di-Plt-kan setahun lalu itu, yang sudah diajak Sugawa Korry komunikasi adalah mantan Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Muntra. "Saya sudah komunikasi dengan Pak Muntra. Kita akan segera ketemu di DPD I Golkar Bali nanti. Kita harus bicara soal kesiapan mereka untuk rekonsiliasi sekaligus menyusun struktur kepengurusan. Anggota formatur penyusunan pengurus DPD I Golkar Bali hasil Musda 2020 juga akan kita ajak bicara," katanya.
Sugawa Korry menyebutkan, susunan kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025 nanti tetap akan mengacu dengan kebutuhan organisasi. Kalau sebelumnya jumlah pengurus pernah sampai tembus 120 orang, kini personelnya akan diefektifkan menjadi kurang dari 100 orang.
"Ya, nanti disusun sesuai dengan kebutuhan organisasi. Kalau terlalu gemuk, juga nggak efektif. Pokoknya yang terbaik," tegas mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng 2010-2015 dan Sekretaruis DPD I Golkar Bali 2015-2020 ini.
Sementara itu, para Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang kehilangan jabatan pasca dilengserkan setahun lalu, menyatakan menunggu keputusan induk partai. Mantan Ketua DPD II Golkar Bangli, Wayan Gunawan, misalnya, mengaku dirinya menunggu diperintah dan ditugaskan partai.
"Saya kader partai. Saya siap ditugaskan di dalam maupun di luar kepengurusan. Saya tetap kader Golkar, tidak akan ke mana-mana. Kalau sudah tugas untuk partai, ya siap," tandas Gunawan saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin.
Gunawan merupakan politisi senior asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli yang selama bertahun-tahun menjadi Ketua DPD II Golkar Bangli sejak era reformasi, sebelum kemudian dilengserkan Demer setahun lalu. Selain itu, Gunawan juga sempat dua periode menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, sebelum kemudian dilengserkan Demer awal tahun 2019 dan digantikan oleh I Made Dauh Wijana.
Sedangkan mantan Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Muntra, mengaku sudah komunikasi melalui pesan WhatsApp (WA) dengan Ketua DPD I Golkar Bali terpilih hasil Musda 2020, Nyoman Sugawa Korry. "Ya, baru komunikasi saja. Saya sebagai kader partai, tentu siap emban penugasan. Tetapi, itu kembali kepada keputusan Ketua DPD I Golkar Bali Pak Sugawa Korry," ujar Muntra saat dihubungi terpisah, Rabu kemarin.
Menurut Muntra, rekonsiliasi itu akan membawa persatuan dan soliditas kader Golkar. "Saya sebagai kader partai, memberikan apresiasi dan selamat kepada Pak Sugawa Korry yang telah terpilih secara aklamasi. Tugas berat saudara saya Pak Sugawa Korry tentu sudah menanti, yakni semangat dan upaya rekonsoliasi. Ini kan juga menjadi warning dan imbauan dari Wakil Ketua Umum DPP Golkar Roem Kono yang hadir memimpin Musda Golkar Bali," beber politisi Golkar asal Banjar Sawangan, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.
Muntra menegaskan, rekonsiliasi Golkar bukanlah bertitik tolak dengan masalah masa lalu. Walaupun ada yang tersakiti dan tersingkir, itu masa lalu. "Tetapi, sekarang Ketua DPD I Golkar Bali punya kesempatan melakukan perbaikan dan pembenahan organisasi. Kita akan hadapi Pilkada 2020 serentak di 6 kabupaten/kota. Maka itu, soliditas Golkar harus diperhatikan," ujar Muntra yang kini Ketua Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Provinsi Bali.
Muntra berharap Sugawa Korry bisa merangkul semua ptensi kader di kabupaten/kota dalam menyusun kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025. "Rekonsoliasi dan konsolidasi itu termasuk dengan pembentukan kepengurusan yang baru nanti. Rangkul semua elemen dan potensi kader Golkar. Saya yakin Pak Sugawa Korry bisa lakukan itu," tegas Muntra. *nat
Komentar