Disperindag Segera Revitalisasi Pasar Pagi Subagan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem berencana merevitalisasi Pasar Pagi Subagan di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Menurut rencana pengerjaan dimulai bulan Juni 2020. Tim masih menyusun DED (detail engineering design) yakni menyusun harga satuan tiap material yang dibutuhkan. Revitalisasi Pasar Pagi Subagan dengan anggaran Rp 17 miliar bersumber dari DID (dana infrastruktur daerah) yang berasal dari DAU (dana alokasi umum).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Wayan Sutrisna mengaku telah siapkan tender. Target Juni 2020 mulai kerja dengan mengosongkan pedagang dan meratakan bangunan. Sebelum diratakan, terlebih dahulu dilakukan penghapusan aset. Sehingga bangunan Pasar Pagi Subagan tidak lagi masuk data aset. Wayan Sutrisna mengatakan telah menyosialisasikan rencana bongkar pasar kepada perwakilan pedagang. Saat pekerjaan berlangsung, buat sementara para pedagang dipindah ke gedung selatan yang statusnya milik pribadi. Hanya saja biaya untuk memindahkan pedagang belum ada anggarannya.
Para pedagang belum semuanya tahu rencana Disperindag Karangasem meratakan bangunan Pasar Pagi Subagan. Pedagang ikan air tawar, Safii mengaku telah dapat pemberitahuan awal Pasar Pagi Subagan hendak dibongkar total dan akan pindah untuk sementara. “Saya dengar sepintas, disuruh pindah di sebelah, menempati gedung milik pribadi tetapi disuruh bayar Rp 1 juta per lapak. Ada juga biaya harian untuk uang kebersihan,” kata Safii. Pedagang asal Lingkungan Segara Katon, Kelurahan Karangasem menambahkan, bayar Rp 1 juta masih menunggu kesepakatan pedagang lainnya.
Pedagang ayam potong, I Gusti Ayu Suryani membenarkan bayar Rp 1 juta. “Saya setuju bayar Rp 1 juta, daripada kembali membangun tempat jualan, bisa lebih dari itu keluar biaya,” ungkap pedagang dari Lingkungan Padangkerta Tengah, Kelurahan Padangkerta ini. Sesungguhnya, Pasar Pagi Subagan baru dua tahun diperbaiki dan masih layak pakai. Bangunan yang diperbaiki tahun 2017 ini belum ada yang bocor dan pedagang telah tertata rapi. Setiap pedagang dapat lapak ukuran 2 meter x 1,5 meter, biayanya dari DAK (dana alokasi khusus) Rp 1,4 miliar. Hanya di beberapa titik lantai yang dirabat beton telah terkelupas.
Awalnya sebanyak 58 pedagang yang jualan di lahan parkir di luar Gedung Pasar Pagi Subagan. Semuanya digiring berjualan di dalam gedung sehingga total pedagang yang terdata 656 pedagang. Hanya saja yang aktif jualan sekitar 150 pedagang. Banyak lapak tidak difungsikan juga banyak kios tutup. Sehari-hari pembeli relatif sepi. Pembeli ramai jelang hari raya. Aktivitas di Pasar Pagi Subagan nyaris 24 jam. Mulai pukul 01.00 Wita pedagang buah dan pedagang bunga datang mengambil lokasi di parkir. Pukul 05.00 Wita Pasar Pagi Subagan mulai beraktivitas hingga pukul 12.00 Wita. Setelah itu mulai ada pasar sore dan pasar senggol hingga tengah malam. *k16
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Wayan Sutrisna mengaku telah siapkan tender. Target Juni 2020 mulai kerja dengan mengosongkan pedagang dan meratakan bangunan. Sebelum diratakan, terlebih dahulu dilakukan penghapusan aset. Sehingga bangunan Pasar Pagi Subagan tidak lagi masuk data aset. Wayan Sutrisna mengatakan telah menyosialisasikan rencana bongkar pasar kepada perwakilan pedagang. Saat pekerjaan berlangsung, buat sementara para pedagang dipindah ke gedung selatan yang statusnya milik pribadi. Hanya saja biaya untuk memindahkan pedagang belum ada anggarannya.
Para pedagang belum semuanya tahu rencana Disperindag Karangasem meratakan bangunan Pasar Pagi Subagan. Pedagang ikan air tawar, Safii mengaku telah dapat pemberitahuan awal Pasar Pagi Subagan hendak dibongkar total dan akan pindah untuk sementara. “Saya dengar sepintas, disuruh pindah di sebelah, menempati gedung milik pribadi tetapi disuruh bayar Rp 1 juta per lapak. Ada juga biaya harian untuk uang kebersihan,” kata Safii. Pedagang asal Lingkungan Segara Katon, Kelurahan Karangasem menambahkan, bayar Rp 1 juta masih menunggu kesepakatan pedagang lainnya.
Pedagang ayam potong, I Gusti Ayu Suryani membenarkan bayar Rp 1 juta. “Saya setuju bayar Rp 1 juta, daripada kembali membangun tempat jualan, bisa lebih dari itu keluar biaya,” ungkap pedagang dari Lingkungan Padangkerta Tengah, Kelurahan Padangkerta ini. Sesungguhnya, Pasar Pagi Subagan baru dua tahun diperbaiki dan masih layak pakai. Bangunan yang diperbaiki tahun 2017 ini belum ada yang bocor dan pedagang telah tertata rapi. Setiap pedagang dapat lapak ukuran 2 meter x 1,5 meter, biayanya dari DAK (dana alokasi khusus) Rp 1,4 miliar. Hanya di beberapa titik lantai yang dirabat beton telah terkelupas.
Awalnya sebanyak 58 pedagang yang jualan di lahan parkir di luar Gedung Pasar Pagi Subagan. Semuanya digiring berjualan di dalam gedung sehingga total pedagang yang terdata 656 pedagang. Hanya saja yang aktif jualan sekitar 150 pedagang. Banyak lapak tidak difungsikan juga banyak kios tutup. Sehari-hari pembeli relatif sepi. Pembeli ramai jelang hari raya. Aktivitas di Pasar Pagi Subagan nyaris 24 jam. Mulai pukul 01.00 Wita pedagang buah dan pedagang bunga datang mengambil lokasi di parkir. Pukul 05.00 Wita Pasar Pagi Subagan mulai beraktivitas hingga pukul 12.00 Wita. Setelah itu mulai ada pasar sore dan pasar senggol hingga tengah malam. *k16
Komentar