Rem Blong, Pick Up Angkut Babi Terjun di Jurang Gitgit
Petaka di KM 12 Jalur Singaraja-Denpasar, Desa Gitgit, mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka, dan beberapa babi mati.
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah mobil pick up warna hitam DK 8910 UM terjun ke jurang sedalam 30 meter di kilometer 12 jalur Singaraja-Denpasar wilayah Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (27/2/2020). Beruntung sopir dan penumbang kendaraan itu selamat dari kecelakaan maut yang diduga dipicu rem blong.
Peristiwa mengancam maut itu bermula saat pick up yang mengangkut 10 ekor babi melaju dari arah selatan menuju utara. Begitu memasuki tikungan ke kanan di jalan menurun, mobil pick up yang dikemudikan oleh Gede Arya Sukadana, 42, warga Banjar Dinas Gentuh, Desa Madenana, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng tak dapat mengendalikan kemudinya, saat pedal rem diinjak tak berfungsi. Mobil pick up yang juga ditumpangi oleh Made Muliadi, 35, saudagar babi dan Wayan Minggu, warga yang juga beralamat sama dengan sopir Arya langsung terjun ke jurang di sebelah barat jalan.
Menurut saksi mata Kadek Soma, 25, warga sekitar lokasi menuturkan saat kejadian dia sedang berada di tegalan tempat pick up tersebut terjun ke jurang. Namun di tak melihat persis bagaimana awal mulai kecelakaan tersebut hingga membuat mobil angkutan barang itu jatuh ke jurang. “Pas saya lihat sudah nyangkut di rumpun bambu di bawah itu, posisinya terbalik babinya sekitar 10 ekor sudah ambyar, lalu saya lihat ada kepala bergerak mau keluar lewat jendela langsung saya turun dan bantu papah ke atas,” jelas Kadek Soma.
Saat mengevakuasi korban, ketiganya dalam keadaan sadar. Bahkan dua di antaranya dapat berjalan sendiri ke atas karena hanya mengalami luka lecet. “Yang paling parah itu sepertinya sopirnya, ada luka di kening sama di bagian dada,” imbuh Kadek Soma. Begitu sampai di jalan raya, ketiganya langsung dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan.
Sopir pick up Gede Arya Sukadana mengalami luka lecet pada dada kanan dan di rawat di RSUD Buleleng. Sedangkan Made Muliadi, mengalami lecet pada tangan kanan dan kaki kanan. Wayan Minggu palig beruntung meski hampir nyawanya hilang tak mengalami luka sedikit pun.
Kapolsek Sukasada, Kompol I Nyoman Landung dihubungi terpisah mengatakan penyebab kecelakaan lalu lintas ini masih dalam tahap penyelidikan. Namun dari dugaan awal ditemukan unsur out of control. “Kecelakaan terjadi karena rem blong dan sopir tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Saat ini masih dalam tahap lidik, apakah ada unsur kelebihan kapasitas muatan atau unsur lainnya masih kami dalami lagi,” ujar Kompol Landung.
Sementara itu proses evakuasi sepuluh ekor babi yang sebagian dinyatakan mati dalam kecelakaan itu menjadi tontonan menarik pengguna jalan dan masyarakat setempat. Proses evakuasi menggunakan mobil derek pun berjalan dramatis saat seekor babi ketika ditarik dari bawah jurang lepas dari kandang kecilnya. Babi itu pun sempat berkeliaran di tepi jurang tegalan warga di sekitar lokasi. Sedangkan mobil pick up yang mengangkut ternak babi yang disebut-sebut diambil dari daerah Mengwi, Kabupaten Badung rencananya akan dibawa dan dipasarkan di Seririt, dievakuasi paling akhir dan selesai pada Kamis petang kemarin.*k23
Peristiwa mengancam maut itu bermula saat pick up yang mengangkut 10 ekor babi melaju dari arah selatan menuju utara. Begitu memasuki tikungan ke kanan di jalan menurun, mobil pick up yang dikemudikan oleh Gede Arya Sukadana, 42, warga Banjar Dinas Gentuh, Desa Madenana, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng tak dapat mengendalikan kemudinya, saat pedal rem diinjak tak berfungsi. Mobil pick up yang juga ditumpangi oleh Made Muliadi, 35, saudagar babi dan Wayan Minggu, warga yang juga beralamat sama dengan sopir Arya langsung terjun ke jurang di sebelah barat jalan.
Menurut saksi mata Kadek Soma, 25, warga sekitar lokasi menuturkan saat kejadian dia sedang berada di tegalan tempat pick up tersebut terjun ke jurang. Namun di tak melihat persis bagaimana awal mulai kecelakaan tersebut hingga membuat mobil angkutan barang itu jatuh ke jurang. “Pas saya lihat sudah nyangkut di rumpun bambu di bawah itu, posisinya terbalik babinya sekitar 10 ekor sudah ambyar, lalu saya lihat ada kepala bergerak mau keluar lewat jendela langsung saya turun dan bantu papah ke atas,” jelas Kadek Soma.
Saat mengevakuasi korban, ketiganya dalam keadaan sadar. Bahkan dua di antaranya dapat berjalan sendiri ke atas karena hanya mengalami luka lecet. “Yang paling parah itu sepertinya sopirnya, ada luka di kening sama di bagian dada,” imbuh Kadek Soma. Begitu sampai di jalan raya, ketiganya langsung dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan.
Sopir pick up Gede Arya Sukadana mengalami luka lecet pada dada kanan dan di rawat di RSUD Buleleng. Sedangkan Made Muliadi, mengalami lecet pada tangan kanan dan kaki kanan. Wayan Minggu palig beruntung meski hampir nyawanya hilang tak mengalami luka sedikit pun.
Kapolsek Sukasada, Kompol I Nyoman Landung dihubungi terpisah mengatakan penyebab kecelakaan lalu lintas ini masih dalam tahap penyelidikan. Namun dari dugaan awal ditemukan unsur out of control. “Kecelakaan terjadi karena rem blong dan sopir tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Saat ini masih dalam tahap lidik, apakah ada unsur kelebihan kapasitas muatan atau unsur lainnya masih kami dalami lagi,” ujar Kompol Landung.
Sementara itu proses evakuasi sepuluh ekor babi yang sebagian dinyatakan mati dalam kecelakaan itu menjadi tontonan menarik pengguna jalan dan masyarakat setempat. Proses evakuasi menggunakan mobil derek pun berjalan dramatis saat seekor babi ketika ditarik dari bawah jurang lepas dari kandang kecilnya. Babi itu pun sempat berkeliaran di tepi jurang tegalan warga di sekitar lokasi. Sedangkan mobil pick up yang mengangkut ternak babi yang disebut-sebut diambil dari daerah Mengwi, Kabupaten Badung rencananya akan dibawa dan dipasarkan di Seririt, dievakuasi paling akhir dan selesai pada Kamis petang kemarin.*k23
Komentar