Turis Malaysia Tewas Saat Wisata Air di Nusa Penida
Seorang wisatawan asing asal Malaysia, Tan Beng Siew, 50, tewas mengenaskan saat wisata air di Water Sport Caspla, Banjar Buyuk, Desa Kutampi, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (27/2) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Perempuan bereusia 50 tahun ini meregang nyawa setelah terjatuh saat naik wahana banana boat. Informasi di lapangan, musibah maut yang menimpa korban Tan Beng Siew bermula ketika wisatawan pemegang paspor A38112211 ini datang ke Water Sport Caspla di Banjar Buyuk, Desa Kutampoi, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Ketika itu, korban bersama suami dan rombongan berjumlah 23 orang datang untuk aktivitas wisata air yang disediakan di Water Spot Caspla.
Setibanya di kokasi TKP, korban Tan Beng Siew sempat beristirahat sebentar. Berselang 1 jam kemudian, tepatnya pukul 10.00 Wita, korban dan suaminya pergi ke ponton untuk main wahana banana boat yang ditumpangi 8 orang. Saat itu, posisi korban berada di tengah-tengah. Di belakangnya, ada sang suami.
Setelah wahana banana boat berjalan sekitar 5 menit di tenga laut dengan kecepatan standar, korban Tan Beng Siew dan suaminya tiba-tiba jatuh bersamaan ke arah kanan. Diduga kuat suami korban ikut jatuh, karena hendak menopang istrinya agar tidak terpelanting.
Melihat kejadian tersebut, nakhoda boat, I Wayan Suarto, 47, langsung mengevakuasi korban dan suaminya, kemudian dibawa ke ponton. Wayan Suarto merupakan karyawan Water Sport Caspla asal Banjar Telaga, Desa Kutampi Kaler, Nusa Penida.
Setibanya di ponton, korban Tan Beng Siew dan suaminya dihampiri oleh tour guide mereka, Pen Sjing, 54. Saat itu, korban masih sempat berbicara dengan Pen Sjing bahwa dirinya merasa sangat capek. “Namun saat itu kondisi korban melemah, sehingga tour guidenya pergi mencari minyak angin,” ungkap Kasubag Humas Polres Klungkung, AKP Putu Gede Ardana, saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (28/2).
Sayangnya, saat ditinggal oleh sang tour guide mencari minyak angin itu, korban Tan Beng Siew jatuh pingsan. Perempuan Malaysa ini kemudian dilarikan ke Puskesmas Nusa Penida I. Namun, saat diperiksa dokter sesampainya di Puskesmas Nusa Penida I, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Peristiwa maut ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Nusa Penida untuk proses lebih lanjut. Kemudian, jenazah wisatawan Malaysia borban jatuh saat aktivitas water sport ini dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar menggunakan boat milik Water Sport Caspla.
Hingga Jumat kemarin, jajaran Polsek Nusa Penida masih menyelidiki musibah maut yang menimpa wisatawan Malaysia ini. Polisi juga mendalami apakah ada unsur kelalaian atau tidak dalam musibah ini. “Petugas kepolisian sudah menggelar olah TKP dan memeriksa saksi-saksi terkait kejadian ini,” terang AKP Putu Gede Ardana.
Sekadar dicatat, peristiwa tewasnya perempuan Malaysia ini terjadi hanya berselang tiga hari pasca musibah maut yang menimpa wisatawan Rusia, Aleksander Che, 40, yang hilang tenggelam saat aktivitas spearfishing (menembak ikan) di perairan Pantai Batu Abah, Desa Peju-kutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Senin (24/2) siang. Hingga saat ini, keberadaan turis Rusia berusia 40 tahun itu masih misterius. *wan
Setibanya di kokasi TKP, korban Tan Beng Siew sempat beristirahat sebentar. Berselang 1 jam kemudian, tepatnya pukul 10.00 Wita, korban dan suaminya pergi ke ponton untuk main wahana banana boat yang ditumpangi 8 orang. Saat itu, posisi korban berada di tengah-tengah. Di belakangnya, ada sang suami.
Setelah wahana banana boat berjalan sekitar 5 menit di tenga laut dengan kecepatan standar, korban Tan Beng Siew dan suaminya tiba-tiba jatuh bersamaan ke arah kanan. Diduga kuat suami korban ikut jatuh, karena hendak menopang istrinya agar tidak terpelanting.
Melihat kejadian tersebut, nakhoda boat, I Wayan Suarto, 47, langsung mengevakuasi korban dan suaminya, kemudian dibawa ke ponton. Wayan Suarto merupakan karyawan Water Sport Caspla asal Banjar Telaga, Desa Kutampi Kaler, Nusa Penida.
Setibanya di ponton, korban Tan Beng Siew dan suaminya dihampiri oleh tour guide mereka, Pen Sjing, 54. Saat itu, korban masih sempat berbicara dengan Pen Sjing bahwa dirinya merasa sangat capek. “Namun saat itu kondisi korban melemah, sehingga tour guidenya pergi mencari minyak angin,” ungkap Kasubag Humas Polres Klungkung, AKP Putu Gede Ardana, saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (28/2).
Sayangnya, saat ditinggal oleh sang tour guide mencari minyak angin itu, korban Tan Beng Siew jatuh pingsan. Perempuan Malaysa ini kemudian dilarikan ke Puskesmas Nusa Penida I. Namun, saat diperiksa dokter sesampainya di Puskesmas Nusa Penida I, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Peristiwa maut ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Nusa Penida untuk proses lebih lanjut. Kemudian, jenazah wisatawan Malaysia borban jatuh saat aktivitas water sport ini dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar menggunakan boat milik Water Sport Caspla.
Hingga Jumat kemarin, jajaran Polsek Nusa Penida masih menyelidiki musibah maut yang menimpa wisatawan Malaysia ini. Polisi juga mendalami apakah ada unsur kelalaian atau tidak dalam musibah ini. “Petugas kepolisian sudah menggelar olah TKP dan memeriksa saksi-saksi terkait kejadian ini,” terang AKP Putu Gede Ardana.
Sekadar dicatat, peristiwa tewasnya perempuan Malaysia ini terjadi hanya berselang tiga hari pasca musibah maut yang menimpa wisatawan Rusia, Aleksander Che, 40, yang hilang tenggelam saat aktivitas spearfishing (menembak ikan) di perairan Pantai Batu Abah, Desa Peju-kutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Senin (24/2) siang. Hingga saat ini, keberadaan turis Rusia berusia 40 tahun itu masih misterius. *wan
1
Komentar