Wigunawati-Muntra Disiapkan Kursi dalam Kepengurusan DPD I Golkar Bali
Ketua DPD I Golkar Bali 2020-2025 terpilih hasil Musda 2020, I Nyoman Sugawa Korry, memenuhi janjinya untuk merangkul para kader Beringin yang ‘tercecer’ karena saling gatik (gontok-gontokan).
DENPASAR, NusaBali
Dua di antara kader tercecer itu sudah diundang Sugawa Korry ke Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar saat penampahan Kuningan pada Sukra Wage Kuningan, Jumat (28/2) pagi, yakni Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati dan I Wayan Muntra. Keduanya akan diberi jabatan dalam struktur kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025.
Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati adalah Srikandi Politik asal Mendoyo, Jembrana yang sempat menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012 dan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali. Saat ini, Sri Wigunawati menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali. Sri Wigunawati sempat ‘mengembara’ pasca didepak dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali tahun 2012, digantikan oleh Komang Purnama.
Sedangkan Wayan Muntra adalah politisi asal Banjar Sawangan, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung mantan Ketua DPD II Golkar Badung 2015-2018. Wayan Muntra dilengserkan oleh Plt Ketua DPD I Golkar Bali (waktu itu) Gede Sumjarjaya Linggih alias Demer, setahun lalu, hingga sempat menggugat ke Mahkaman Partai Golkar, namun gugatrannya gugur. Saat ini, Wayan Muntra menjadi Ketua Pengu-rus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Provinsi Bali.
Sri Wigunawati datang memenuhi undangan Sugara Korry ke Kantor DPD I Golkar Bali, Jumat pagi pukul 10.00 Wita. Saat Sri Wigunawati tiba di Kantor DPD I Golkar Bali, di sana sudah lebih dulu hadir Wayan Muntra. Turut menyambut kedatangan mereka adalah Nyomnan Sugawa Korry (Ketua DPD I Golkar Bali terpilih), I Made Dauh Wijana (Sekretaris DPD I Golkar Bali terpilih), I Wayan Warsa T Bhuana (kader senior), dan I Wayan Nesa (kader senior).
Dalam pertemuan tersebut, Sugawa Korry bersama Wayan Muntra dan Sri Wigunawati membicarakan masalah rekonsiliasi dan konsolidasi partai. Sudah ada sinyal Wayan Muntra dan Sri Wigunawati akan ditarik bergabung dalam kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025 pimpinan Sugawa Korry. Hanya saja, sejauh ini belum dipastikan, di posisi mana mereka akan ditempatkan. Posisi mereka masih akan dimatangkan oleh formatur penyusunan pengurus DPD I Golkar Bali 2020-2025 hasil Musda yang dipimpin langsung Sugawa Korry.
Usai pertemuan kemarin, Sugawa Korry mengaku sengaja mengundang Sri Wigunawati dan Wayan Muntra, karena sejak awal sudah berkomitmen melakukan rekonsiliasi dan konsoplidasi. "Rekonsiliasi dan konsolidasi sesuai dengan yang saya sampaikan begitu terpilih di Musda, riil kita laksanakan. Hari ini (kemarin, Red) saya undang Bu Sri Wigunawati dan Pak Wayan Muntra," ujar Sugawa Korry.
Menurut Sugawa Korry, semangat rekonsiliasi memang salah satunya mengajak Sri Wigunawati dan Wayan Muntra bersama-sama memperkuat Golkar Bali. Pihaknya masih menggodok posisi apa yang akan diberikan kepada mereka di kepengurusan DPD I Golkar Bali.
Sugawa Korry menyebutkan, posisi Wigunawati dan Muntra akan dibicarakan bersama anggota tim formatur penyusunan pengurus DPD I Golkar Bali, yang terdiri dari Sumarjaya Linggih alias Demer (Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar), Made Dauh Wijana (Sekretaris DPD I Golkar bali terpilih yang juga ketua DPD II Golkar Gianyar), Komang Takuaki Banuarta (Bendara DPD I Golkar Bali terpilih), Ida Gede Komang Kresna Budi (Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng), dan I Wayan Suyasa (Plt Ketua DPD II Golkar Badung).
"Pokoknya kita siapkan kuris terhormat lah buat Pak Muntra dan Sri Wigunawati. Nanti posisi pasnya akan dibahas dengan tim formatur," papar Sugawa Korry yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar.
Selain Wigunawati dan Muntra, menurut Sugawa Korry, pola rekonsiliasi juga akan berjalan dengan mengajak kader-kader tercecer lainnya untuk bergabung di kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025. "Nanti akan kami komunikasi terus. Yang jelas, seluruh potensi kader di kabupaten/kota akan kita pertimbangkan. Kita bertahap-lah," tegas politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng 2010-2015 ini.
Sementara, informasi yang beredar di lingkaran Golkar, Jumat kemarin, selain Sri Wigunawati, sebenarnya ada satu lagi Srikandi Beringin yang hendak dirangkul, yakni Anak Agung Sagung Anie Asmoro. Seperti halnya Wigunawati, Anie Asmoro juga ‘tersingkir’ dari Golkar pasca kisruh karena dukung Jokowi di Pilpres 2014 silam.
Hanya saja, Anie Asmoro kecil kemungkinan direkrut sebagai pengurus DPD I Golkar Bali 2020-2025. Pasalnya, mantan Ketua KPPG Bali ini kini menjabat sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan Indonesia Provinsi Bali, yang mengharuskannya independen dan tidak berafiliasi dengan parpol.
Sementara itu, Sri Wigunawati yang dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin, mengatakan dirinya ditelepon oleh Sugawa Korry untuk datang ke Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali. "Saya diundang datang untuk bincang-bincang. Ya, Golkar Bali kan ibarat rumah bajang saya. Jadi, saya seperti pulang kampung," tutur Wigunawati.
Menurut Wigunawati, dalam pertemuan kemarin belum ada bicara masalah posisi dirinya akan menjadi pengurus DPD I Golkar Bali. "Saya belum ada bicara masalah itu dengan Pak Ketua (Sugawa Korry). Karena agenda saya hari ini kan cuma bincang-bincang. Kawan-kawan lama banyak yang hadir," tegas mantan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana di Pilkada 2005 yang sempat maju tarung sebagai caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali di Pileg 2014 dan calon DPD RI Dapil Bali di Pileg 2019 ini.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin, Wayan Muntra mengakui ikut hadir di Kantor DPD I Golkar Bali. "Saya hadir, ngobrol dengan Pak Ketua terpilih (Sugawa Korry). Soal gabung di kepengurusan DPD I Golkar Bali, coba konfirmasi kepada Pak Ketua saja. Saya tadi sifatnya masih pertemuan simakrama," kata Muntra yang juga mantan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD I Golkar Bali. *nat
Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati adalah Srikandi Politik asal Mendoyo, Jembrana yang sempat menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012 dan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali. Saat ini, Sri Wigunawati menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali. Sri Wigunawati sempat ‘mengembara’ pasca didepak dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali tahun 2012, digantikan oleh Komang Purnama.
Sedangkan Wayan Muntra adalah politisi asal Banjar Sawangan, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung mantan Ketua DPD II Golkar Badung 2015-2018. Wayan Muntra dilengserkan oleh Plt Ketua DPD I Golkar Bali (waktu itu) Gede Sumjarjaya Linggih alias Demer, setahun lalu, hingga sempat menggugat ke Mahkaman Partai Golkar, namun gugatrannya gugur. Saat ini, Wayan Muntra menjadi Ketua Pengu-rus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Provinsi Bali.
Sri Wigunawati datang memenuhi undangan Sugara Korry ke Kantor DPD I Golkar Bali, Jumat pagi pukul 10.00 Wita. Saat Sri Wigunawati tiba di Kantor DPD I Golkar Bali, di sana sudah lebih dulu hadir Wayan Muntra. Turut menyambut kedatangan mereka adalah Nyomnan Sugawa Korry (Ketua DPD I Golkar Bali terpilih), I Made Dauh Wijana (Sekretaris DPD I Golkar Bali terpilih), I Wayan Warsa T Bhuana (kader senior), dan I Wayan Nesa (kader senior).
Dalam pertemuan tersebut, Sugawa Korry bersama Wayan Muntra dan Sri Wigunawati membicarakan masalah rekonsiliasi dan konsolidasi partai. Sudah ada sinyal Wayan Muntra dan Sri Wigunawati akan ditarik bergabung dalam kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025 pimpinan Sugawa Korry. Hanya saja, sejauh ini belum dipastikan, di posisi mana mereka akan ditempatkan. Posisi mereka masih akan dimatangkan oleh formatur penyusunan pengurus DPD I Golkar Bali 2020-2025 hasil Musda yang dipimpin langsung Sugawa Korry.
Usai pertemuan kemarin, Sugawa Korry mengaku sengaja mengundang Sri Wigunawati dan Wayan Muntra, karena sejak awal sudah berkomitmen melakukan rekonsiliasi dan konsoplidasi. "Rekonsiliasi dan konsolidasi sesuai dengan yang saya sampaikan begitu terpilih di Musda, riil kita laksanakan. Hari ini (kemarin, Red) saya undang Bu Sri Wigunawati dan Pak Wayan Muntra," ujar Sugawa Korry.
Menurut Sugawa Korry, semangat rekonsiliasi memang salah satunya mengajak Sri Wigunawati dan Wayan Muntra bersama-sama memperkuat Golkar Bali. Pihaknya masih menggodok posisi apa yang akan diberikan kepada mereka di kepengurusan DPD I Golkar Bali.
Sugawa Korry menyebutkan, posisi Wigunawati dan Muntra akan dibicarakan bersama anggota tim formatur penyusunan pengurus DPD I Golkar Bali, yang terdiri dari Sumarjaya Linggih alias Demer (Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar), Made Dauh Wijana (Sekretaris DPD I Golkar bali terpilih yang juga ketua DPD II Golkar Gianyar), Komang Takuaki Banuarta (Bendara DPD I Golkar Bali terpilih), Ida Gede Komang Kresna Budi (Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng), dan I Wayan Suyasa (Plt Ketua DPD II Golkar Badung).
"Pokoknya kita siapkan kuris terhormat lah buat Pak Muntra dan Sri Wigunawati. Nanti posisi pasnya akan dibahas dengan tim formatur," papar Sugawa Korry yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar.
Selain Wigunawati dan Muntra, menurut Sugawa Korry, pola rekonsiliasi juga akan berjalan dengan mengajak kader-kader tercecer lainnya untuk bergabung di kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025. "Nanti akan kami komunikasi terus. Yang jelas, seluruh potensi kader di kabupaten/kota akan kita pertimbangkan. Kita bertahap-lah," tegas politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng 2010-2015 ini.
Sementara, informasi yang beredar di lingkaran Golkar, Jumat kemarin, selain Sri Wigunawati, sebenarnya ada satu lagi Srikandi Beringin yang hendak dirangkul, yakni Anak Agung Sagung Anie Asmoro. Seperti halnya Wigunawati, Anie Asmoro juga ‘tersingkir’ dari Golkar pasca kisruh karena dukung Jokowi di Pilpres 2014 silam.
Hanya saja, Anie Asmoro kecil kemungkinan direkrut sebagai pengurus DPD I Golkar Bali 2020-2025. Pasalnya, mantan Ketua KPPG Bali ini kini menjabat sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan Indonesia Provinsi Bali, yang mengharuskannya independen dan tidak berafiliasi dengan parpol.
Sementara itu, Sri Wigunawati yang dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin, mengatakan dirinya ditelepon oleh Sugawa Korry untuk datang ke Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali. "Saya diundang datang untuk bincang-bincang. Ya, Golkar Bali kan ibarat rumah bajang saya. Jadi, saya seperti pulang kampung," tutur Wigunawati.
Menurut Wigunawati, dalam pertemuan kemarin belum ada bicara masalah posisi dirinya akan menjadi pengurus DPD I Golkar Bali. "Saya belum ada bicara masalah itu dengan Pak Ketua (Sugawa Korry). Karena agenda saya hari ini kan cuma bincang-bincang. Kawan-kawan lama banyak yang hadir," tegas mantan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana di Pilkada 2005 yang sempat maju tarung sebagai caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali di Pileg 2014 dan calon DPD RI Dapil Bali di Pileg 2019 ini.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin, Wayan Muntra mengakui ikut hadir di Kantor DPD I Golkar Bali. "Saya hadir, ngobrol dengan Pak Ketua terpilih (Sugawa Korry). Soal gabung di kepengurusan DPD I Golkar Bali, coba konfirmasi kepada Pak Ketua saja. Saya tadi sifatnya masih pertemuan simakrama," kata Muntra yang juga mantan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD I Golkar Bali. *nat
1
Komentar