Polisi Tewas 'Dikeroyok' Bule
Petugas security hotel lihat lima wanita bule, salah satunya terlihat duduki tubuh korban Aipda I Wayan Sudarsa
Jasad korban Aipda Sudarsa kemarin dinihari langsung dievakuasi ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain mengevakuasi jasad korban, polisi juga melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi di lapangan.
Sementara, Jasad korban Aipda Sudarsa telah dilakukan pemeriksaan luar di RS Sanglah, Rabu pagi pukul 06.15 Wita. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban Aipda Sudarsa lewas dengan 39 luka di bagian kepala, wajah, dan bagian tubuh lainnya. Yang paling parah dan diduga sebagai penyebab kematiannya adalah luka di kepala.
"Ada 39 titik luka yang kita temukan saat melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban. Beberapa di antaranya luka terbuka di wajah dan kepala. Disimpulkan dari ciri-ciri lukanya, akibat kekerasan benda tumpul, bukan senjata tajam,” ungkap Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi, saat dikonfirmasi NusaBali.
Hingga Rabu kemarin, jenzah korban Aipda Wayan Sudarsa masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dengan ditunggui keluarganya. Korban Aipda Sudarsa---yang sudag selama 35 tahun berdinas sebagai polisi---berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Ketut Arsini, 54, serta dua anak yakni PutuYudi Chrisna Yuda, 29 (telah bekerja di Hotel Sun Island Kuta) dan Kadek Toni ChartikaYuda, 23 (tercatat sebagai mahasiswa Semester VIII Undiksa Singaraja).
Terungkap, saat insiden maut menimpanya, korban Aipda Sudarsa sedang piket malam di Pos Pengamanan Kuta. Korban diketahui bertugas sejak Selasa (16/8) malam 20.00 Wita dan harusnya sampai Rabu pagi pukul 08.00 Wita. rabu dinihari sekitar pukul 01.00 Wita, korban sempat minta izin kepada rekannya dengan alasan hendak keluar cari makan. Namun, sejak itulah, korban tak kunjung balik ke Pos Pengamanan Kuta, sampai akhirnya ditemukan tewas mengenaskan berselang 3 jam kemudian.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto turun tangan menyusul teeasnya salah satu anggotanya yang sedang bertugas. Kapolda Sugeng Priyanto ikut terjun memeriksa lokasi kejadian dan mendengarkan hasil identifikasi anggotanya, Rabu kemarin. Kemudian, Kapolda mengecek rekaman CCTP di seputar Hotel Pullman yang lokasinya bersebelahan dengan TKP.
“Kami masih mendalami kasus ini. Anggota juga masih menggali keterangan 3 saksi yakni dua petugas security hotel (Suryana dan Hendri) dan seorang pecalang Desa Adat Kuta. Merteka diperiksa Mapolsek Kuta,” ujar Kapolda yang mantan Kadv Hubinter Mabes Polri ini.
Polda Bali sendiri juga membentuk tim khusus untuk memburu pelaku yang menghabisi nyawa korban Aipda Wayan Sudarsa. “Polda Bali membentuk tim khusus untuk ungkap pelaku ini. Kita belum bisa menduga siapa pelaku dan motifnya,” jelas Kapolda Sugeng Priyanto. * da,cr63,cr64
Sementara, Jasad korban Aipda Sudarsa telah dilakukan pemeriksaan luar di RS Sanglah, Rabu pagi pukul 06.15 Wita. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban Aipda Sudarsa lewas dengan 39 luka di bagian kepala, wajah, dan bagian tubuh lainnya. Yang paling parah dan diduga sebagai penyebab kematiannya adalah luka di kepala.
"Ada 39 titik luka yang kita temukan saat melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban. Beberapa di antaranya luka terbuka di wajah dan kepala. Disimpulkan dari ciri-ciri lukanya, akibat kekerasan benda tumpul, bukan senjata tajam,” ungkap Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi, saat dikonfirmasi NusaBali.
Hingga Rabu kemarin, jenzah korban Aipda Wayan Sudarsa masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dengan ditunggui keluarganya. Korban Aipda Sudarsa---yang sudag selama 35 tahun berdinas sebagai polisi---berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Ketut Arsini, 54, serta dua anak yakni PutuYudi Chrisna Yuda, 29 (telah bekerja di Hotel Sun Island Kuta) dan Kadek Toni ChartikaYuda, 23 (tercatat sebagai mahasiswa Semester VIII Undiksa Singaraja).
Terungkap, saat insiden maut menimpanya, korban Aipda Sudarsa sedang piket malam di Pos Pengamanan Kuta. Korban diketahui bertugas sejak Selasa (16/8) malam 20.00 Wita dan harusnya sampai Rabu pagi pukul 08.00 Wita. rabu dinihari sekitar pukul 01.00 Wita, korban sempat minta izin kepada rekannya dengan alasan hendak keluar cari makan. Namun, sejak itulah, korban tak kunjung balik ke Pos Pengamanan Kuta, sampai akhirnya ditemukan tewas mengenaskan berselang 3 jam kemudian.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto turun tangan menyusul teeasnya salah satu anggotanya yang sedang bertugas. Kapolda Sugeng Priyanto ikut terjun memeriksa lokasi kejadian dan mendengarkan hasil identifikasi anggotanya, Rabu kemarin. Kemudian, Kapolda mengecek rekaman CCTP di seputar Hotel Pullman yang lokasinya bersebelahan dengan TKP.
“Kami masih mendalami kasus ini. Anggota juga masih menggali keterangan 3 saksi yakni dua petugas security hotel (Suryana dan Hendri) dan seorang pecalang Desa Adat Kuta. Merteka diperiksa Mapolsek Kuta,” ujar Kapolda yang mantan Kadv Hubinter Mabes Polri ini.
Polda Bali sendiri juga membentuk tim khusus untuk memburu pelaku yang menghabisi nyawa korban Aipda Wayan Sudarsa. “Polda Bali membentuk tim khusus untuk ungkap pelaku ini. Kita belum bisa menduga siapa pelaku dan motifnya,” jelas Kapolda Sugeng Priyanto. * da,cr63,cr64
Komentar