Air Keruh, Pengolahan Air Baku di IPA Blusung Terganggu
DENPASAR, NusaBali
Hujan lebat yang terjadi pada Minggu (1/3) kemarin membuat air PDAM Denpasar kembali terganggu.
Sebab, air Tukad Ayung di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Blusung mengalami kekeruhan dan tidak bisa dilakukan pengolahan. Akibatnya pengolahan air baku harus dihentikan sementara dan mengganggu penyaluran di kawasan Denpasar Barat dan Utara.
Direktur Teknik Perumda Tirta Sewaka Dharma, Putu Yasa, saat dihubungi, Senin (2/3) mengatakan, tingkat kekeruhan air di Tukad Ayung saat mencapai 4. 000 NTU. Kekeruhan tersebut tidak bisa diolah sementara ditambah dengan material seperti lumpur, pasir, kerikil, dan sampah yang masuk ke pipa intake menyebabkan pengolahan terganggu.
Selain terganggu pengolahan air baku, Putu Yasa juga mengatakan terganggu pada penyaluran air ke wilayah Denpasar Barat dan Denpasar Utara. Gangguan tersebut karena air baku berkurang akibat dari penghentian sementara pengolahan air. "Ini artinya, sangat keruh. Sehingga, proses untuk penjernihan memerlukan waktu yang lama," katanya.
Oleh karenanya kata Putu Yasa, diperlukan proses pengerukan pasir agar tidak ikut masuk ke dalam proses penjernihan. Petugas Perumda Tirta Sewakadarma kata dia, masih terus berupaya melakukan penjernihan air agar bisa dilakukan pengolahan. Sebab, jika menunggu proses penjernihan alami, akan cukup lama memakan waktu. "Saat ini petugas kami sedang melakukan pengerukan pasir. Mudah-mudahan siang ini (kemarin, red) bisa selesai," katanya.
Putu Yasa, mengimbau, jika ada yang mengalami gangguan pengaliran agar menghubungi call center PDAM Denpasar. Pihaknya menyediakan mobil tangki untuk melakukan pendistribusian air yang siap melayani setiap kali ada permintaan dari masyarakat. Dengan proses tersebut selama penjernihan masyarakat bisa terlayani oleh mobil tangki air.
"Untuk mengantisipasi hal itu, kami sudah sediakan tangki pendistribusian air. Jadi siapapun masyarakat yang ingin menerima air bersih karena gangguan ini bisa menghubungi call centre kami. Dan mohon permaklumannya karena merupakan fenomena alam setiap tahunnya seperti ini, " ujarnya. *mis
1
Komentar