Anggota Paguyuban Artis Tewas Dianiaya Suami
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung kematian terjadi di Banjar Padang Sumbu, Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Rabu (17/8) dinihari pukul 03.30 Wita.
“Saat itu, pelaku tidak menanggapi omelan istrinya. Dalam keadaan jengkel, pelaku langsung masuk kamar dan tidur,” ujar Wisnu Wardana. Nah, Rabu dinihari sekitar pukul 03.30 Wita, pelaku Sumerta terbangun dari tidurnya, kemudian ngacir ke toliet. Di luar dugaan, korban Putu Antrini ikut bangun dan langsung ngomel lagi soal gagal foto bareng artis.
Karena jengkel, pelaku Sumerta pun naik pitam, lalu memukuli istrinya tepat di uluhati. Korban Putu Antrini langsung jatuh terkapar di lantai. Dalam kondisi sekarat, korban kembali dijambak, lalu dibanting dan kepalanya dibenturkan ke lantai hingga berdarah.
“Korban sebetulnya sempat melawan dan berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Korban diikuti oleh suaminya. Sampai di pintu kamar mandi, korban jatuh tersungkur,” papar Wisnu Wardana. Setelah istrinya dipastikan tewas, pelaku Sumerta masih sempat membersiihkan ceceran darah korban. Kemudian, pelaku memberitahukan insiden maut ini kepada kerabatnya.
Barulah Rabu siang sekitar pukul 11.00 Wita, kerabat pelaku melaporkan insiden maut yang merenggut nyawa Putu Antrini ke Poslek Denpasar Barat. Polisi pun terjun ke lokasi TKP untuk menangkap pelaku Sumerta. pelaku ditangkap tanpa perlawanan, lanjut dibawa ke Mapolsek Denpasar Barat. Sedangkan jenazah korban dibawa ke RS Sanglah, Denpasar untuk divisium.
Kapolsek Wisnu Wardana menyatakan, tersangka Ketut Sumerta kemungkinan akan dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP dan Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal “Kita amankan sejumlah BB dari lokasi TKP, seperti HP Lenovo, bantal berisi darah, handuk putih berisi darah, kaos, dan celana pendek berisi darah,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar, Rabu kemarin, korban Putu Antrini diketahui tewas dengan tiga luka robek di bagian kepala belakang. “Luka-luka tersebut sebagai akibat dari kekerasan benda tumpul,’ jelas Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi.
Dikonfirmasi terpisah, kakak tiri korban, Made Suyasa, membenarkan pasutri Ketut Sumerta-Putu Antrini sama-sama penggemar lagu Pop Bali. Ke mana pun ada artis Pop Bali manggung, mereka nyaris selalu datang. Namun kenyataan yang dihadapi adiknya harus naas ditangan Suaminya sendiri. "Setahu saya, adik saya (korban Putu Antrini) dan suaminya adalah sosok yang polos. Tapi, karena tinggal berjauhan, saya tidak tahu mereka punya masalah apa," papar Made Suyasa kepada NusaBali di RS Sanglah, Rabu kemarin. * da,cr63
Karena jengkel, pelaku Sumerta pun naik pitam, lalu memukuli istrinya tepat di uluhati. Korban Putu Antrini langsung jatuh terkapar di lantai. Dalam kondisi sekarat, korban kembali dijambak, lalu dibanting dan kepalanya dibenturkan ke lantai hingga berdarah.
“Korban sebetulnya sempat melawan dan berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Korban diikuti oleh suaminya. Sampai di pintu kamar mandi, korban jatuh tersungkur,” papar Wisnu Wardana. Setelah istrinya dipastikan tewas, pelaku Sumerta masih sempat membersiihkan ceceran darah korban. Kemudian, pelaku memberitahukan insiden maut ini kepada kerabatnya.
Barulah Rabu siang sekitar pukul 11.00 Wita, kerabat pelaku melaporkan insiden maut yang merenggut nyawa Putu Antrini ke Poslek Denpasar Barat. Polisi pun terjun ke lokasi TKP untuk menangkap pelaku Sumerta. pelaku ditangkap tanpa perlawanan, lanjut dibawa ke Mapolsek Denpasar Barat. Sedangkan jenazah korban dibawa ke RS Sanglah, Denpasar untuk divisium.
Kapolsek Wisnu Wardana menyatakan, tersangka Ketut Sumerta kemungkinan akan dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP dan Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal “Kita amankan sejumlah BB dari lokasi TKP, seperti HP Lenovo, bantal berisi darah, handuk putih berisi darah, kaos, dan celana pendek berisi darah,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar, Rabu kemarin, korban Putu Antrini diketahui tewas dengan tiga luka robek di bagian kepala belakang. “Luka-luka tersebut sebagai akibat dari kekerasan benda tumpul,’ jelas Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi.
Dikonfirmasi terpisah, kakak tiri korban, Made Suyasa, membenarkan pasutri Ketut Sumerta-Putu Antrini sama-sama penggemar lagu Pop Bali. Ke mana pun ada artis Pop Bali manggung, mereka nyaris selalu datang. Namun kenyataan yang dihadapi adiknya harus naas ditangan Suaminya sendiri. "Setahu saya, adik saya (korban Putu Antrini) dan suaminya adalah sosok yang polos. Tapi, karena tinggal berjauhan, saya tidak tahu mereka punya masalah apa," papar Made Suyasa kepada NusaBali di RS Sanglah, Rabu kemarin. * da,cr63
1
2
Komentar