Efisien, Ujian Sekolah SMK Pariwisata Dalung Gunakan Aplikasi
MANGUPURA, NusaBali
SMK Pariwisata Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, menerapkan penggunaan teknologi untuk evaluasi pembelajaran. Seperti pada ujian sekolah yang berlangsung selama seminggu, 2 – 9 Maret 2020, sebanyak 314 murid SMK Pariwisata Dalung mengunakan aplikasi APPQUIZ SMKPDALUNG dalam pengerjaan soal ujian.
Pengembangan aplikasi ini telah berlangsung selama tahun 2019 setelah melalui berbagai macam uji coba. Ide penggunaan aplikasi ini berawal dari keinginan pihak sekolah untuk melakukan efisiensi biaya. Pihak sekolah yang dulunya melakukan pengadaan soal secara manual menggunakan kertas, kini bisa berhemat baik dari segi penggunaan kertas serta biaya fotokopi dan biaya koreksi yang diperkirakan mencapai Rp 90.000.000 dalam sekali ujian.
“Keunggulannya adalah, kami bisa efektif waktu, efektif tempat, dan yang terpenting adalah bisa saving cost (hemat biaya). Biaya bisa kita tekan karena tidak ada biaya pengadaan soal, tidak ada fotokopian, dan tidak ada biaya koreksi. Ini salah satu cara kami dari yayasan untuk membantu orangtua. Secara tidak langsung masyarakat juga bisa terbantu,” ungkap Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Pariwisata Bali Dwipa I Putu Gede Panca Wasidipa, Selasa (3/3).
Aplikasi ini memungkinkan pengguna (siswa) untuk menjawab soal yang bersifat pilihan ganda langsung dari gawai milik masing-masing siswa. Pertama, para guru akan mengupdate soal-soal yang diujikan kepada siswa. Soal berupa pilihan ganda yang harus dijawab siswa dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak terjawab dalam waktu yang telah ditentukan, maka soal tersebut akan terlewati dan tidak terjawab.
Pilihan yang telah ditentukan oleh siswa juga tidak dapat diubah ke pilihan lain dan akan langsung berlanjut ke soal berikutnya. Selain itu, soal dan pilihan antara satu siswa dengan siswa yang lain juga ditampilkan secara acak. Sistem ini dilakukan untuk meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi apabila siswa bekerjasama dengan siswa lainnya.
Ini juga merupakan sebuah implementasi dari pendidikan karakter siswa agar bertanggung jawab dengan jawaban pilihannya.
“Jadi kami punya aturan. Aturan tersebut adalah tidak bisa mengulang soal sebelumnya. Jadi soal ini tidak bisa diulang, juga tidak bisa dipause. Karena itu soal harus dikerjakan dengan serius. Jadi selama 2019 kemarin kami trial, siswa juga sudah memahami aturan tersebut,” ungkap Panca Wasidipa.
Aplikasi APPQUIZ ini juga memungkinkan siswa untuk langsung melihat nilai mereka setelah melaksanakan ujian. Karenanya, siswa bisa langsung mempersiapkan diri jika ternyata siswa bersangkutan perlu mengikuti perbaikan nilai. Begitu pula untuk para guru, dapat menyaksikan statistik nilai siswa yang disediakan pada aplikasi tersebut. Jadi guru akan langsung mengetahui soal mana yang paling banyak dijawab salah oleh siswa.
“Soal tersebut harus diulang lagi ke siswa. Tidak cuma siswa yang salah, gurunya juga pasti ada salah menerangkan. Saya bisa tahu, soal ini yang siswa paling banyak salah. Di soal ini, ada sekian siswa yang menjawab salah, terlihat pemetaannya,” tutur Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMK Pariwisata Dalung Ni Luh Erawati Setiawan, saat menunjukkan cara kerja aplikasi APPQUIZ kepada awak media.
Untuk melakukan pengerjaan soal berbasis digital ini, siswa-siswi SMK Pariwisata Dalung didukung oleh internet sekolah yang di setiap kelasnya telah terpasang dengan kecepatan internet mencapai 250mb/detik. Aplikasi tersebut tidak banyak makan tempat di gawai siswa, cukup dengan 3,1 MB untuk mengunduh aplikasi tersebut dengan sistem update aplikasi yang juga hanya memerlukan kapasitas serupa. *cr74
“Keunggulannya adalah, kami bisa efektif waktu, efektif tempat, dan yang terpenting adalah bisa saving cost (hemat biaya). Biaya bisa kita tekan karena tidak ada biaya pengadaan soal, tidak ada fotokopian, dan tidak ada biaya koreksi. Ini salah satu cara kami dari yayasan untuk membantu orangtua. Secara tidak langsung masyarakat juga bisa terbantu,” ungkap Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Pariwisata Bali Dwipa I Putu Gede Panca Wasidipa, Selasa (3/3).
Aplikasi ini memungkinkan pengguna (siswa) untuk menjawab soal yang bersifat pilihan ganda langsung dari gawai milik masing-masing siswa. Pertama, para guru akan mengupdate soal-soal yang diujikan kepada siswa. Soal berupa pilihan ganda yang harus dijawab siswa dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak terjawab dalam waktu yang telah ditentukan, maka soal tersebut akan terlewati dan tidak terjawab.
Pilihan yang telah ditentukan oleh siswa juga tidak dapat diubah ke pilihan lain dan akan langsung berlanjut ke soal berikutnya. Selain itu, soal dan pilihan antara satu siswa dengan siswa yang lain juga ditampilkan secara acak. Sistem ini dilakukan untuk meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi apabila siswa bekerjasama dengan siswa lainnya.
Ini juga merupakan sebuah implementasi dari pendidikan karakter siswa agar bertanggung jawab dengan jawaban pilihannya.
“Jadi kami punya aturan. Aturan tersebut adalah tidak bisa mengulang soal sebelumnya. Jadi soal ini tidak bisa diulang, juga tidak bisa dipause. Karena itu soal harus dikerjakan dengan serius. Jadi selama 2019 kemarin kami trial, siswa juga sudah memahami aturan tersebut,” ungkap Panca Wasidipa.
Aplikasi APPQUIZ ini juga memungkinkan siswa untuk langsung melihat nilai mereka setelah melaksanakan ujian. Karenanya, siswa bisa langsung mempersiapkan diri jika ternyata siswa bersangkutan perlu mengikuti perbaikan nilai. Begitu pula untuk para guru, dapat menyaksikan statistik nilai siswa yang disediakan pada aplikasi tersebut. Jadi guru akan langsung mengetahui soal mana yang paling banyak dijawab salah oleh siswa.
“Soal tersebut harus diulang lagi ke siswa. Tidak cuma siswa yang salah, gurunya juga pasti ada salah menerangkan. Saya bisa tahu, soal ini yang siswa paling banyak salah. Di soal ini, ada sekian siswa yang menjawab salah, terlihat pemetaannya,” tutur Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMK Pariwisata Dalung Ni Luh Erawati Setiawan, saat menunjukkan cara kerja aplikasi APPQUIZ kepada awak media.
Untuk melakukan pengerjaan soal berbasis digital ini, siswa-siswi SMK Pariwisata Dalung didukung oleh internet sekolah yang di setiap kelasnya telah terpasang dengan kecepatan internet mencapai 250mb/detik. Aplikasi tersebut tidak banyak makan tempat di gawai siswa, cukup dengan 3,1 MB untuk mengunduh aplikasi tersebut dengan sistem update aplikasi yang juga hanya memerlukan kapasitas serupa. *cr74
1
Komentar