nusabali

Pohon Timpa Pengendara, 2 Terluka

Petaka Pohon Tumbang di Sebelah Timur Monumen Bajra Sandhi

  • www.nusabali.com-pohon-timpa-pengendara-2-terluka

Korban Ni Putu Radela Maharani dan Ni Wayan Wandasari sempat beberapa menit terperangkap di bawah pohon roboh, sebelum berhasil dievakuasi petugas

DENPASAR, NusaBali

Salah satu pohon perindang di Jalan Raya Puputan Niti Mandala Denpasar mendadak tumbang, Kamis (5/3) siang pukul 13.00 Wita. Robohnya pohon perindang jenis mahoni yang berada sekitar 50 meter arah timur pintu masuk Monumen Perjuangan Rakyat Bal ‘Bajra Sandhi’ ini, menyebabkan dua korban terluka.

Pohon mahoni di sisi selatan Jalan Raya Puputan Niti Mandala Denapasar yang roboh ke arah utara ini berdiameter sekitar 1 meter, dengan tinggi mencapai 9 meter. Diduga bebannya terlalu berat karena dahan dan ranting lebat, pohon yang berada persis di depan Otu Coffee ini tumbang dalam kondisi akar tercerabut, hingga menimpa pengendara motor. Beruntung, pengendara motor dari maut dan berhasil dievakuasi dalam kodisi terluka.

Kedua korban terluka dalam musibah ini masih gadis remaja, yakni Ni Putu Radela Maharani, 16 (beralamat di Jalan Pulau Flores Nomor 8 Denpasar Barat) dan Ni Wayan Wandasari, 17 (tinggal di Jalan Gunung Batur Denpasar Barat). Korban Putu Radela Maharani mengalami luka lecet di di paha kiri, luka robek bagian bibir bawah, dan memar di sejumlah titik. Sedangkan korban lainnya, Wayan Wandasari mengalami luka lecet bagian kaki kiri.

Informasi di lapangan, saat musibah pohon roboh terjadi, korban Putu Radela Maharani mengendarai motor Honda PCX hitam bernopol DK 4782 ABB, dengan membonceng Wayan Wandasari. Motor yang mereka naiki berboncengan melaju dari arah timur. Kedua gadis remaja ini keluar rumah sambil keliling kota naik motor untuk membeli pakaian.

Begitu memasuki lokasi TKP, motor mereka dihantam pohon roboh. Beruntung, mereka selamat dari maut, karena dahan pohon roboh yang menimpanya masih ada penyangga, sehingga tidak langsung menghantam tubuh mereka. Namun, kedua korban terluka hingga haris dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kedua korban bersama motornya sempat beberapa menit berada di bawah dahan pohon roboh, sebelum kemudian berhasil dievakuasi petugas Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (LHK) Kota Denpasar dan BPBD Kota Denpasar, dengan lebih dulu memotong-motong kayu. Selanjutnya, kedua gadis remaja ini dilarikan ke RSUP Sanglah, Denpasar dalam kondisi sadar.

Menurut kesaksian Abay, 38, dari manajemen Otu Coffee yang saat itu sedang duduk di dalam ruangan kerjanya tepat sebelah selatan pohon roboh, kejadiannya begitu cepat. Sebelum roboh ke arah utara, kata Abay, pohon mahoni setinggi 9 meter itu terlihat miring. “Begitu saya tanpa sengaja menoleh ke jalan, pohon tersebut terlihat tambah miring, kemudian tumbang secara perlahan,” cerita Abay kepada NusaBali di lokasi TKP kemarin.

Melihat peristiwa pohon roboh tersebut, sejumlah pengunjung Otu Coffee sempat berteriak histeris, karena mereka melihat banyak pengendara lalulalang di jalan. Beruntung, setelah dicek, hanya satu pengendara motor berboncengan yang tertimpa pohon roboh.

“Saya langsung keluar, demikian pula warga berkerumun dan coba bantu mengevakuasi dua pengendara motor yang tertiompa itu. Tapi, karena pohon yang roboh terlalu besar untuk diangkat, pengendara yang tertimpa itu tak bisa dievakuasi. Saya akhirnya hubungi petugas BPBD Kota Denpasar untuk segera melakukan evakuasi," papar Abay.

Beberapa menit kemudian, kata Abay, petugas BPBD Denpasar dan Dinas LHK Denpasar tiba di lokasi untuk memotong-motong batang, dahan, dan ranting pohon roboh, sekaligus mengevakuasi korban tertimpa. “Kedua korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, namun terluka. Mereka langsung dilarikan ke RSUP Sanglah. Tapi, motornya remuk di bagian bodi tengah,” katanya.

Sementara, Kabid Tata Lingkungan Dinas LHK Denpasar, I Nyoman Agus Mahardika, mengatakan pohon mahoni yang tumbang tersebut selama ini masuk dalam pengawasan. Pohon tersebut tumbang karena dahannya terlalu lebat, sehingga akar tidak kuat menopangnya.

"Kalau dilihat dari hasil pemotongan, pohonnya masih bagus, akarnya juga dalam kondisi bagus. Kami pikir pohon ini roboh karena tak kuat menahan beban. Pohon ini termasuk dalam pengawasan kami dari Dinas LHK Denpasar," terang Agus Mahardika.

Menurut Agus Mahardika, karena pohon mahoni yang roboh tersebut diasuransikan, biaya perawatan dan kendaraan korban akan diklaim melalui Arusansi Jasaraharja. “Seluruh pembiayaan akan ditanggung, termasuk biaya perawatan korban di rumah sakit," katanya.

Agus Mahardika menyebutkan, untuk menuntaskan pemotongan pohon mahoni roboh di Jalan Raya Puputan Denpasar kemarin siang, Dinas LHK mengerahkan 4 tim dengan 7 dum truk dan 3 mobil tangga. Mereka dibantu petugas BPBD Denpasar dan Dinas Perhubungan Denpasar. “Pohon roboh berhasil dievakuasi dalam kuirun 1 jam. Selama itu pula, arus lalulintas dialihkan,” jelas Agus Mahardika.

Sementara itu, korban tertimpa pohon roboh Ni Putu Radela Maharani hingga Jumat petang masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah. Sedangkan teman yang diboncengnya, Wayan Wandasari, sudah dibolehkan pulang dari RS karena lukanya tidak terelalu parah.

Saat dijenguk NusaBali di IGD RSUP Sanglah, Jumat petang, Putu Radela Maharani tampak terbaring dalam kondisi bibir diperban, karena terluka. Gadis berusia 16 tahun ini menceritakan, saat musibah terjadi, dia dan Mandasari keluar rumah hendak membeli baju di sebuah toko.

Mendekati pukul 13.00 Wita, mereka melintas di Jalan Raya Puputan Denpasar. “Tanpa firasat apa pun, tiba-tiba sebuah pohon roboh saat kami melintas bawahnya. Saya kaget, setelah tertimpa. Beruntung, kami berdua selamat,” tutur Putu Maharani.

Syukurnya lagi, kata Maharani, ambulans BPBD Denpasar langsung bergerak cepat melakukan evakuasi. Mereka langsung dilarikan ke IGD RSUP Sanglah guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. Ada sejumlah luka yang dialami Maharani, termasuk luka robek di bibir bawah. Dia bersyukur tidak sampai patah tulang.

“Sudah dilakukan CT Scan dan rontgen, hasilnya tidak ada tulang yang patah. Rencananya nanti malam (Kamis) akan dilakukan operasi plastik untuk bibir yang luka robek ini,” ujar sang nenek kemarin menemani Maharani di ruang perawatan IGD RSUP Sanglah. *mis,ind

Komentar