Revitalisasi Pasar Banyuasri Dipastikan Aman
Pendanaan Multiyears Dana Bagi Hasil dari Kabupaten Badung sudah tuntas ditransfer.
SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng memastikan mega proyek revitalisasi Pasar Banyuasri aman dari rasionalisasi. Seluruh anggaran yang sudah terpasang disebut sudah oke. Bahkan 15 persen dari Dana Bagi Hasil (DBH) Kabupaten Badung sudah tuntas ditransfer pada anggaran tahun 2019 lalu. Sisa anggaran yang lainnya juga dinyatakan tak ada masalah karena menggunakan anggaran multiyears.
Kepastian tersebut diungkapkan langsung oleh Sekda Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Kamis (5/3/2020). Menurut Sekda Suyasa, dampak larangan pemungutan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) yang akan berujung pada rasionalisasi anggaran disebut tak akan terjadi pada angaran revitaliasi Pasar Banyuasri. “Sejauh ini tidak ada hambatan, utamanya dari sisi pendanaan karena menggunakan skema multiyears,” ungkap mantan Kadisdikpora Buleleng itu.
Dari data Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng sumber pendanan mega proyek senilai Rp 159,5 miliar sudah disiapkan anggaran penuh. Termasuk DBH Kabupaten Badung sebesar Rp 25 miliar untuk revitalisasi Pasar Banyuasri sudah klop ditransfer di tahun anggaran 2019 lalu. Sehingga tahun ini tidak ada transfer dana dari DHB Badung lagi.
Proyek pembangunan revitalisasi Pasar Banyuasri tahun ini akan menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Buleleng. Selain juga dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali yang saat ini belum ada konfirmasi pembatalan. “Posisi anggaran masih tersedia. Untuk BKK Provinsi Bali tahun 2020, sampai saat ini belum ada konfirmasi bahwa dana tidak akan ditransfer. Karena ini proyek prioritas, tentu diusahakan tidak terkendala dari sisi pendanaan sehingga proyek bisa dilaksanakan tanpa ragu-ragu,” imbuh Sekda Suyasa.
Sementara itu seluruh pelaksanaan mega proyek berlantai tiga dengan angaran ratusan miliar itu ditarget selesai di akhir tahun 2020 mendatang. Hingga saat ini progres pembangunan sudah merangkak diangka 30 persen. Ratusan pekerja dari perusahaan pemenang tender, sedang dalam pendirian tiang pancang.
Sebelumnya diberitakan proyek revitalisasi Pasar Banyuasri terancam mandeg dengan isu larangan pungutan PHR karena penurunan kunjungan wisatawan pasca penyebaran virus Corona secara masif di belahan dunia.*k23
Pemkab Buleleng memastikan mega proyek revitalisasi Pasar Banyuasri aman dari rasionalisasi. Seluruh anggaran yang sudah terpasang disebut sudah oke. Bahkan 15 persen dari Dana Bagi Hasil (DBH) Kabupaten Badung sudah tuntas ditransfer pada anggaran tahun 2019 lalu. Sisa anggaran yang lainnya juga dinyatakan tak ada masalah karena menggunakan anggaran multiyears.
Kepastian tersebut diungkapkan langsung oleh Sekda Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Kamis (5/3/2020). Menurut Sekda Suyasa, dampak larangan pemungutan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) yang akan berujung pada rasionalisasi anggaran disebut tak akan terjadi pada angaran revitaliasi Pasar Banyuasri. “Sejauh ini tidak ada hambatan, utamanya dari sisi pendanaan karena menggunakan skema multiyears,” ungkap mantan Kadisdikpora Buleleng itu.
Dari data Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng sumber pendanan mega proyek senilai Rp 159,5 miliar sudah disiapkan anggaran penuh. Termasuk DBH Kabupaten Badung sebesar Rp 25 miliar untuk revitalisasi Pasar Banyuasri sudah klop ditransfer di tahun anggaran 2019 lalu. Sehingga tahun ini tidak ada transfer dana dari DHB Badung lagi.
Proyek pembangunan revitalisasi Pasar Banyuasri tahun ini akan menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Buleleng. Selain juga dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali yang saat ini belum ada konfirmasi pembatalan. “Posisi anggaran masih tersedia. Untuk BKK Provinsi Bali tahun 2020, sampai saat ini belum ada konfirmasi bahwa dana tidak akan ditransfer. Karena ini proyek prioritas, tentu diusahakan tidak terkendala dari sisi pendanaan sehingga proyek bisa dilaksanakan tanpa ragu-ragu,” imbuh Sekda Suyasa.
Sementara itu seluruh pelaksanaan mega proyek berlantai tiga dengan angaran ratusan miliar itu ditarget selesai di akhir tahun 2020 mendatang. Hingga saat ini progres pembangunan sudah merangkak diangka 30 persen. Ratusan pekerja dari perusahaan pemenang tender, sedang dalam pendirian tiang pancang.
Sebelumnya diberitakan proyek revitalisasi Pasar Banyuasri terancam mandeg dengan isu larangan pungutan PHR karena penurunan kunjungan wisatawan pasca penyebaran virus Corona secara masif di belahan dunia.*k23
1
Komentar