Kompor Nyala Ditinggal Pergi, Dapur Ludes Terbakar
TABANAN, NusaBali
Dapur di rumah I Gede Diatmika, 38, di Banjar Dinas Serongga Pondok, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, terbakar pada Kamis (5/3).
Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan mencapai Rp 75.000.000. Informasi yang dihimpun kebakaran terjadi sekitar pukul 14.15 Wita. Saat itu ibu korban, Ni Wayan Mastri, sedang merebus kentang di dapur. Kemudian ditinggal pergi ke kota Tabanan.
Sekitar pukul 14.30 Wita, tetangga korban I Ketut Wijaya yang rumahnya di barat rumah korban, melihat ada api di dalam rumah korban. Setelah dicek, api tengah melalap dapur ukuran 6 meter x 4 meter tersebut.
Saksi Ketut Wijaya pun panik dan langsung memanggil tetangganya bahwa terjadi kebakaran. Saat itu saksi Ketut Wijaya dan saksi I Putu Resi bersama warga lainnya mencoba memadamkan api menggunakan air PAM. Karena api cukup besar, sulit untuk memadamkan dengan cara manual.
Anak korban pun langsung menghubungi korban Gede Diatmika yang sedang bekerja di Denpasar untuk menelepon Pemadam Kebakaran Tabanan. Selang beberapa menit, 2 unit mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api. Akibat kejadian tersebut dapur korban ludes terbakar dan diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 75.000.000.
Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra ketika dikonfirmasi membenarkan ada peristiwa kebakaran tersebut. Kebakaran terjadi akibat kelalaian korban, karena kompor masih menyala sudah ditinggal pergi. “Dapur korban ludes terbakar. Peralatan sudah hitam termasuk api sudah tembus sampai atap,” ujarnya.
Kata Kompol Dewa Putra, dalam penanganan kebakaran dibantu 2 unit mobil pemadam kebakaran. Sebelumnya memang sempat warga memadamkan api menggunakan cara manual, namun karena api cukup besar sangat sulit dijinakkan. “Akhirnya dua unit damkar yang bantu. Api dipadamkan sekitar 20 menit,” kata Kompol Dewa Putra.
Tidak ada korban jiwa maupun luka, namun kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 75.000.000. “Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material,” tandas Kompol Dewa Putra. *des
Sekitar pukul 14.30 Wita, tetangga korban I Ketut Wijaya yang rumahnya di barat rumah korban, melihat ada api di dalam rumah korban. Setelah dicek, api tengah melalap dapur ukuran 6 meter x 4 meter tersebut.
Saksi Ketut Wijaya pun panik dan langsung memanggil tetangganya bahwa terjadi kebakaran. Saat itu saksi Ketut Wijaya dan saksi I Putu Resi bersama warga lainnya mencoba memadamkan api menggunakan air PAM. Karena api cukup besar, sulit untuk memadamkan dengan cara manual.
Anak korban pun langsung menghubungi korban Gede Diatmika yang sedang bekerja di Denpasar untuk menelepon Pemadam Kebakaran Tabanan. Selang beberapa menit, 2 unit mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api. Akibat kejadian tersebut dapur korban ludes terbakar dan diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 75.000.000.
Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra ketika dikonfirmasi membenarkan ada peristiwa kebakaran tersebut. Kebakaran terjadi akibat kelalaian korban, karena kompor masih menyala sudah ditinggal pergi. “Dapur korban ludes terbakar. Peralatan sudah hitam termasuk api sudah tembus sampai atap,” ujarnya.
Kata Kompol Dewa Putra, dalam penanganan kebakaran dibantu 2 unit mobil pemadam kebakaran. Sebelumnya memang sempat warga memadamkan api menggunakan cara manual, namun karena api cukup besar sangat sulit dijinakkan. “Akhirnya dua unit damkar yang bantu. Api dipadamkan sekitar 20 menit,” kata Kompol Dewa Putra.
Tidak ada korban jiwa maupun luka, namun kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 75.000.000. “Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material,” tandas Kompol Dewa Putra. *des
1
Komentar