40 Kasus DB di Jembrana, Tertinggi di Pengambengan
NEGARA, NusaBali
Selama dua bulan, Januari hingga Februari 2019, ada sebanyak 40 kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Jembrana.
Dari total kasus tersebut, yang tertinggi adalah di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, dengan temuan 13 kasus. Terkait hal itu, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Jembrana menggencarkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di kawasan pesisir tersebut.
Seperti dilakukan pada Kamis (5/3), jajaran Dinkes Jembrana bersama Puskesmas II Negara di Desa Pengambengan, melaksanakan fogging dan mengajak warga sekitar untuk membersihkan genangan air di lingkungan masing-masing. “PSN ini merupakan salah satu pencegahan merebaknya DB. Di samping fogging, yang terpenting adalah membunuh jentik-jentik nyamuk,” ucap Plt Kepala Dinkes Jembrana dr I Putu Suekantara.
Selain menyasar pemukiman warga, fogging yang dilaksanakan di Pengambengan juga menyasar sejumlah fasilitas umum di desa setempat. Namun fogging itu dipastikan hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik nyamuk yang bersarang di genangan air tidak akan mati, sehingga penting diantisipasi. “Kalau PSN sebenarnya sudah rutin dilakukan. Tetapi, tidak bisa hanya mengandalkan petugas dinas ataupun peskemas saja,” kata dr Suekantara.
Sesuai catatan di Dinkes Jembrana, dari 40 kasus DB selama dua bulan ini, tercatat 22 kasus pada Januari dan pada Februari sebanyak 18 kasus. Sedangkan untuk awal Maret ini, sementara masih nihil. Dari 40 kasus tersebut terbanyak di Pengambengan. Ada 13 warga yang sempat terjangkit DB di Pengambengan, dengan rincian 5 kasus pada Januari, dan pada Februari sebanyak 8 kasus.
Sementara di urutan kedua adalah Desa Banyubiru. Selama dua bulan, ada 9 kasus di Banyubiru. Yakni 6 kasus pada Januari dan 3 kasus pada Februari. Selain di Pengambengan dan Banyubiru, untuk sebaran desa asal warga terjangkit DB juga hampir merata. Seperti pada Januari, ada 1 kasus di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, 2 kasus di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, 1 kasus di Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, 2 kasus di Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, 1 kasus di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, 1 kasus di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, 2 kasus di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, dan 1 kasus di Desa/Kecamatan Pekutatan.
Sedangkan pada Februari, DB juga menjangkit beberapa warga desa lain. Di antaranya 2 kasus di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, 1 kasus di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, 2 kasus di Desa/Kecamatan Melaya, dan 1 kasus di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. “Kembali lagi, untuk pencegahannya, harus ada peran aktif masyarakat. Caranya, dengan melakukan 3 M plus. Selain 3 M (mencuci, menguras, mengubur), plusnya adalah menjaga kebersihan lingkungan termasuk kebersihan agar terhindar dari nyamuk,” tutur dr Suekantara. *ode
Komentar