Tiga Seniman Perempuan Bali Pamer Karya ‘Pertiwi’
Pertiwi
Painting Exhibition
Gusti Oka Armini
Ni Nyoman Sani
Ni Ketut Sri Wardani
Santrian Art Gallery
Perupa Perempuan Bali
hiburan
Sebanyak 27 karya seni dengan media akrilik, cat minyak dan seni grafis cetak mengusung satu tema, Pertiwi.
DENPASAR, NusaBali
Tiga perupa perempuan asal Bali bakal pamer karya seni rupa di Santrian Gallery Sanur, Denpasar. Ketiga seniman ini yaitu Ni Nyoman Sani, Gusti Oka Armini, dan Ni Ketut Ayu Sri Wardani. Pameran yang akan berlangsung 6 Maret hingga 30 April 2020 ini menampilkan total 27 karya dari ketiga perupa perempuan ini dengan mengusung satu tema, yaitu ‘Pertiwi’.
Diungkapkan dalam press conference yang berlangsung pada Kamis (5/3), seluruh karya seni tiga seniman ini terdiri dari lukisan media akrilik karya Nyoman Sani, lukisan cat minyak di kanvas oleh Ayu Sri Wardani, dan karya seni grafis cetak tinggi dengan media lino oleh Gusti Oka Armini.
“Kalau kita lihat secara visual pada karya-karya mereka, sudah tidak perlu diragukan lagi cara artistik, khususnya menyangkut teknis, hal-hal yang bersifat skill, dan juga penggarapan-penggarapan visual pada media masing-masing,” ungkap sang kurator, Wayan Seriyoga Parta.
Dalam menafsirkan tema Pertiwi yang menjadi tema utama pameran ini, masing-masing perupa perempuan ini memiliki tafsiran tersendiri. Nyoman Sani, misalnya. Dirinya menampilkan karya yang memiliki energi feminism yang merupakan ungkapan penghayatan diri antara sebagai seorang perupa dan seorang ibu.
“Jadi saya lebih cenderung menonjolkan sisi feminisme, lebih kepada pengalaman hidup. Pemilihan warnanya pun lebih cerah dan lembut, namun ada aksen gelap yang terkesan ada sisi keras perempuan,” jelas Nyoman Sani.
Sementara itu, Gusti Oka Armini memaknai tema Pertiwi sebagai ungkapan rasa syukur atas segala keindahan bumi pertiwi yang harus dijaga dan dilestarikan melalui karya grafis dengan teknik cetak tinggi. “Untuk rasa terima kasih saya pada Ibu Pertiwi, saya lukiskan dengan rumput-rumput yang liar, bunga-bunga, kupu-kupu, itu yang saya adakan dalam karya-karya saya kali ini,” ungkap Oka Armini.
Terakhir, Ayu Sri Wardani menafsirkan tema ini melalui lukisan-lukisan alam Danau Toba yang menggunakan cat minyak. Dalam setiap goresannya menampilkan gejolak batin seorang ibu yang menghayati dinamika laku kehidupan. Hal ini tak lepas dari kenangan-kenangan sang seniman bersama almarhum sang suami pada Danau Toba. “Jadi ketika saya menikmati Toba ini, tidak sekadar alamnya yang indah, tapi ada sejarah yang sangat besar dalam hidup saya,” jelas Ayu Sri Wardani.*cr74
1
Komentar