Koster Pimpin Aksi We Love Bali Movement
Untuk tingkatkan daya saing pariwisata, Gubernur Koster gencar membangun infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster kumpulkan seluruh stakeholder dalam Rapat Koordinasi (Rakor) ‘Percepatan Pemulihan Pariwisata dan Perekonomian Bali’, untuk program aksi menghadapi dampak virus Corona (Covid-19), Jumat (6/3) pagi. Program aksi yang dipimpin langsung Gubernur Koster ini merupakan gerakan pemulihan dengan branding ‘We Love Bali Movement’.
Rakor ‘Percepatan Pemulihan Pariwisata dan Perekonomian Bali’ untuk program aksi menghadapi dampik virus Corona, yang digelar di Ruang Tirta Gangga Kantor Perwakilan Wilayah BI Bali, Jalan Letda Tantular Niti Mandala Denpasar, Jumat pagi mulai pukul 09.00 Wita, dihadiri semua Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota se-Bali, kecuali Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.
Selain mereka, para Sekda, Kepala Bappeda, dan Kadis Pariwisata Kabupaten/Kota se-Bali juga dihadirkan. Demikian pula Instansi Vertikal dan BUMN seperti Pimpinan BI Bali, Pimpinan OJK, Kakanwil Kemenkum HAM, Kakanwil Pajak, Kakanwil Bea Cukai, Managing Di-rector ITDC, GM Angkasa Pura I Ngurah Rai, CEO Pelindo III, Pmpinan BPD Bali, Kepala Balai/Satker Kementerian PUPR dan Keme-nterian Perhubungan.
Sementara Asosiasi Pariwisata dimaksud meliputi Bali Tourism Board (BTB), PHRI Provinsi Bali, PHRI Kabupaten/Kota. Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten/Kota se-Bali. Asita Bali, Bali CEP, TDC, HPI, Pawiba, Gahawisri, Puteri, hingga Desa Wisata. Sedangkan pelaku usaha, antarta lain, Asosiasi Pusat Perbelanjaan, Asosiasi Pasar Oleh-oleh, Asosiasi Pengusaha Ritel, Maskapai Pener-bangan Swasta, GWK, hingga Kadin Bali.
‘We Love Bali Movement’ yang jadi tagline program aksi hadapi dampak virus Corona adalah sebuah gerakan dari seluruh elemen masyarakat secara sekala niskala, sebagai wujud rasa cinta dan terima kasih atas anugerah alam, manusia, dan budaya Bali.
Branding ‘We Love Bali Movement’ ini meliputi sejumlah program, seperti Paket Pariwisata Super Deal, Rally Wisata We Love Bali, Festival Kuliner Khas Bali, Festival Musik berskala internasional, Festival DJ berskala internasional, International Surfing Competition, Lari Marathon Bali 10 K Internasional, Bali Culture World Celebration, mengundang Familiarization Trip TOP Tour Operator/Wholesaler, mengundang Travel Writer, Youtuber, Blogger, Influencer untuk kampanye ‘We Love Bali Movement’, dan fasilitasi berbagai event berskala internasional di Bali.
Untuk program aksi ‘We Love Bali Movement’ ini, telah dibentuk kelompok kerja (Pokja) dalam Rakor kemarin. Pojka tersebut sudah langsung bekerja menyusun program aksinya.
Gubernur Koster menjelaskan, Bali merupakan destinasi pariwisata terbaik dunia yang memiliki kekayaan dan keunikan budaya, serta kearifan lokal masyarakat. Posisinya itu didukung oleh keindahan alam dan keramahtamahan masyarakatnya.
Namun, kata Koster, pariwisata Bali seringkali mengalami guncangan, seperti saat Krisis Teluk Persia (Perang Teluk) 990-1991, Bom Bali I 2002, virus SARS tahun 2003, dan erupsi Gunung Agung tahun 2017.
"Saat ini, pariwisata Bali kembali mengalami guncangan akibat merebaknya wabah Covid-19 yang terjadi di beberapa negara, sehingga mengakibatkan menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara. Tapi, guncangan peristiwa tersebut justru semakin mematangkan pengalaman Bali dalam mengelola pariwisata dan sekaligus kian meningkatkan daya tahan kepariwisataan Bali," tandas Koster seusai memberikan arahan dalam Rakor yang berlangsung hingga siang pukul 14.00 Wita tersebut.
Koster menegaskan, Rakor kemarin menjadi momentum bagi semua elemen dan stakeholder di Bali untuk mulatsarira (introspeksi diri) atas segala hal yang telah terjadi selama ini di Bali. Ini penting untuk memperbaiki situasi di masa depan, agar Bali bisa survive dalam membangun di bidang pariwisata dan juga perekonomian.
“Di samping itu, kita juga harus menggerakkan sektor lainnya agar pembangunan di berbagai sektor bisa berimbang, sehingga Bali tidak semata-mata bergantung pada pariwisata," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Koster, dirinya selaku Gubernur Bali berinisiatif menyelenggarakan Rakor, karena harus melakukan sesuatu hal yang konkret, supaya pariwisata dan perekonomian bisa pulih. “Virus Corona berjalan, namun kita tidak boleh berhenti, kita harus terus bergerak untuk menangani masalah ini dengan baik, dengan cermat, dan bersama-sama memulihkan pariwisata dan perekonomian di Bali,” katanya. Koster pun tantang para pengusaha hotel harus beraksi. “Selama ini, mereka (pihak hotel) yang banyak untung."
Dalam penanganan virus Corona, kata Koster, Pemprov Bali sudah punya tim yang cukup solid, dengan standar WHO (organisasi kesehatan se-dunia). "Jadi, itu sudah ada yang menangani secara khusus. Nanti akan dijadikan satu kebijakan satu pintu untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak berkaitan dengan pengelolaan kesehatan akibat wabah virus Corona," terang Koster.
Koster juga membeberkan pembangunan di Bali yang sebenarnya untuk menguatkan kepariwisataan, sejalan dengan implementasi visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Menurut Koster, Pemprov Bali terus melakukan pembenahan penyelenggaraan kepariwisataan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas lingkungan alam, manusia, dan budaya.
"Bali telah sukses menerapkan kebijakan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Saat ini, Bali sedang melaksanakan berbagai inovasi kebijakan, seperti sistem pertanian organik, Bali energi bersih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan pengelolaan sampah berbasis sumber," ungkap Koster.
Selain itu, Pemprov Bali juga terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin profesional, sesuai dengan tuntutan zaman. Bali terus bergerak dalam memperkuat dan memajukan kearifan lokal dan budaya, yaitu program perlindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem dan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung (tepatnya kawasan bekas galian C di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan).
“Tujuannya, untuk memperkokoh fundamental budaya dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin dinamis, selain juga untuk mengembalikan Bali sebagai Padma Bhuwana dan Pusat Peradaban Dunia," jelas mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan daya saing pariwisata, Bali saat ini tengah gencar membangun infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi. Beberapa infrastruktur yang sedang dan akan dibangun, di antaranya Shortcut Denpasart-Singaraja via Bedugil, Jalan Tol Gilimanuk-Denpasar, pengembangan Bali Maritime Tourism Hub di kawasan Pelabuhan Benoa (Denpasar Selatan), pembangunan Pelabuhan ‘Segitiga Emas’ Sanur-Nusa Penida-Nusa Lembongan, dan pengembangan kapasitas Bandara Internasional Rai Tuban.
"Pembangunan infrastruktur ini dilakukan untuk meningkatkan daya dukung, keamanan, dan kenyamanan Bali sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia. Inilah bukti bahwa Bali tidak pernah diam, melainkan terus bergerak maju," tandas Koster.
Terkait wabah virus Corona yang muncul di Tiongkok, Koster memastikan bahwa sampai saat ini penyebaran Covid-19 tidak terjadi di Bali. "Dengan pengalaman dan daya dukung yang semakin baik, kami menjamin bahwa Bali tetap merupakan destinasi yang aman, nyaman, dan paling menarik untuk dikunjungi," katanya optimistis.
Untuk membuktikan ketangguhan Bali dalam menyelenggarakan kepariwisataan, maka dihadirkanlah program branding ‘We Love Bali Movement’, yang meliputi Paket Pariwisata Super Deal, Rally Wisata We Love Bali, Festival Kuliner Khas Bali, Festival Musik berskala Internasional, Festival DJ berskala Internasional, International Surfing Competition, Lari Marathon Bali 10 K Internasional, Bali Culture World Celebration, mengundang Familiarization Trip TOP Tour Operator/-Wholesaler, mengundang Travel Writer, Youtuber, Blogger, Influencer untuk kampanye ‘We Love Bali Movement’, dan fasilitas berbagai event berskala internasional di Bali.
‘Untuk Bali yang kita cintai bersama, kami mengajak masyarakat Indonesia dan dunia agar datang dan berkunjung ke Bali guna melihat keindahan alam Bali, menyaksikan seni-budaya Bali, dan menikmati kuliner khas Bali,” pinta Koster. *nat
Rakor ‘Percepatan Pemulihan Pariwisata dan Perekonomian Bali’ untuk program aksi menghadapi dampik virus Corona, yang digelar di Ruang Tirta Gangga Kantor Perwakilan Wilayah BI Bali, Jalan Letda Tantular Niti Mandala Denpasar, Jumat pagi mulai pukul 09.00 Wita, dihadiri semua Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota se-Bali, kecuali Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.
Selain mereka, para Sekda, Kepala Bappeda, dan Kadis Pariwisata Kabupaten/Kota se-Bali juga dihadirkan. Demikian pula Instansi Vertikal dan BUMN seperti Pimpinan BI Bali, Pimpinan OJK, Kakanwil Kemenkum HAM, Kakanwil Pajak, Kakanwil Bea Cukai, Managing Di-rector ITDC, GM Angkasa Pura I Ngurah Rai, CEO Pelindo III, Pmpinan BPD Bali, Kepala Balai/Satker Kementerian PUPR dan Keme-nterian Perhubungan.
Sementara Asosiasi Pariwisata dimaksud meliputi Bali Tourism Board (BTB), PHRI Provinsi Bali, PHRI Kabupaten/Kota. Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten/Kota se-Bali. Asita Bali, Bali CEP, TDC, HPI, Pawiba, Gahawisri, Puteri, hingga Desa Wisata. Sedangkan pelaku usaha, antarta lain, Asosiasi Pusat Perbelanjaan, Asosiasi Pasar Oleh-oleh, Asosiasi Pengusaha Ritel, Maskapai Pener-bangan Swasta, GWK, hingga Kadin Bali.
‘We Love Bali Movement’ yang jadi tagline program aksi hadapi dampak virus Corona adalah sebuah gerakan dari seluruh elemen masyarakat secara sekala niskala, sebagai wujud rasa cinta dan terima kasih atas anugerah alam, manusia, dan budaya Bali.
Branding ‘We Love Bali Movement’ ini meliputi sejumlah program, seperti Paket Pariwisata Super Deal, Rally Wisata We Love Bali, Festival Kuliner Khas Bali, Festival Musik berskala internasional, Festival DJ berskala internasional, International Surfing Competition, Lari Marathon Bali 10 K Internasional, Bali Culture World Celebration, mengundang Familiarization Trip TOP Tour Operator/Wholesaler, mengundang Travel Writer, Youtuber, Blogger, Influencer untuk kampanye ‘We Love Bali Movement’, dan fasilitasi berbagai event berskala internasional di Bali.
Untuk program aksi ‘We Love Bali Movement’ ini, telah dibentuk kelompok kerja (Pokja) dalam Rakor kemarin. Pojka tersebut sudah langsung bekerja menyusun program aksinya.
Gubernur Koster menjelaskan, Bali merupakan destinasi pariwisata terbaik dunia yang memiliki kekayaan dan keunikan budaya, serta kearifan lokal masyarakat. Posisinya itu didukung oleh keindahan alam dan keramahtamahan masyarakatnya.
Namun, kata Koster, pariwisata Bali seringkali mengalami guncangan, seperti saat Krisis Teluk Persia (Perang Teluk) 990-1991, Bom Bali I 2002, virus SARS tahun 2003, dan erupsi Gunung Agung tahun 2017.
"Saat ini, pariwisata Bali kembali mengalami guncangan akibat merebaknya wabah Covid-19 yang terjadi di beberapa negara, sehingga mengakibatkan menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara. Tapi, guncangan peristiwa tersebut justru semakin mematangkan pengalaman Bali dalam mengelola pariwisata dan sekaligus kian meningkatkan daya tahan kepariwisataan Bali," tandas Koster seusai memberikan arahan dalam Rakor yang berlangsung hingga siang pukul 14.00 Wita tersebut.
Koster menegaskan, Rakor kemarin menjadi momentum bagi semua elemen dan stakeholder di Bali untuk mulatsarira (introspeksi diri) atas segala hal yang telah terjadi selama ini di Bali. Ini penting untuk memperbaiki situasi di masa depan, agar Bali bisa survive dalam membangun di bidang pariwisata dan juga perekonomian.
“Di samping itu, kita juga harus menggerakkan sektor lainnya agar pembangunan di berbagai sektor bisa berimbang, sehingga Bali tidak semata-mata bergantung pada pariwisata," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Koster, dirinya selaku Gubernur Bali berinisiatif menyelenggarakan Rakor, karena harus melakukan sesuatu hal yang konkret, supaya pariwisata dan perekonomian bisa pulih. “Virus Corona berjalan, namun kita tidak boleh berhenti, kita harus terus bergerak untuk menangani masalah ini dengan baik, dengan cermat, dan bersama-sama memulihkan pariwisata dan perekonomian di Bali,” katanya. Koster pun tantang para pengusaha hotel harus beraksi. “Selama ini, mereka (pihak hotel) yang banyak untung."
Dalam penanganan virus Corona, kata Koster, Pemprov Bali sudah punya tim yang cukup solid, dengan standar WHO (organisasi kesehatan se-dunia). "Jadi, itu sudah ada yang menangani secara khusus. Nanti akan dijadikan satu kebijakan satu pintu untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak berkaitan dengan pengelolaan kesehatan akibat wabah virus Corona," terang Koster.
Koster juga membeberkan pembangunan di Bali yang sebenarnya untuk menguatkan kepariwisataan, sejalan dengan implementasi visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Menurut Koster, Pemprov Bali terus melakukan pembenahan penyelenggaraan kepariwisataan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas lingkungan alam, manusia, dan budaya.
"Bali telah sukses menerapkan kebijakan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Saat ini, Bali sedang melaksanakan berbagai inovasi kebijakan, seperti sistem pertanian organik, Bali energi bersih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan pengelolaan sampah berbasis sumber," ungkap Koster.
Selain itu, Pemprov Bali juga terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin profesional, sesuai dengan tuntutan zaman. Bali terus bergerak dalam memperkuat dan memajukan kearifan lokal dan budaya, yaitu program perlindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem dan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung (tepatnya kawasan bekas galian C di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan).
“Tujuannya, untuk memperkokoh fundamental budaya dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin dinamis, selain juga untuk mengembalikan Bali sebagai Padma Bhuwana dan Pusat Peradaban Dunia," jelas mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan daya saing pariwisata, Bali saat ini tengah gencar membangun infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi. Beberapa infrastruktur yang sedang dan akan dibangun, di antaranya Shortcut Denpasart-Singaraja via Bedugil, Jalan Tol Gilimanuk-Denpasar, pengembangan Bali Maritime Tourism Hub di kawasan Pelabuhan Benoa (Denpasar Selatan), pembangunan Pelabuhan ‘Segitiga Emas’ Sanur-Nusa Penida-Nusa Lembongan, dan pengembangan kapasitas Bandara Internasional Rai Tuban.
"Pembangunan infrastruktur ini dilakukan untuk meningkatkan daya dukung, keamanan, dan kenyamanan Bali sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia. Inilah bukti bahwa Bali tidak pernah diam, melainkan terus bergerak maju," tandas Koster.
Terkait wabah virus Corona yang muncul di Tiongkok, Koster memastikan bahwa sampai saat ini penyebaran Covid-19 tidak terjadi di Bali. "Dengan pengalaman dan daya dukung yang semakin baik, kami menjamin bahwa Bali tetap merupakan destinasi yang aman, nyaman, dan paling menarik untuk dikunjungi," katanya optimistis.
Untuk membuktikan ketangguhan Bali dalam menyelenggarakan kepariwisataan, maka dihadirkanlah program branding ‘We Love Bali Movement’, yang meliputi Paket Pariwisata Super Deal, Rally Wisata We Love Bali, Festival Kuliner Khas Bali, Festival Musik berskala Internasional, Festival DJ berskala Internasional, International Surfing Competition, Lari Marathon Bali 10 K Internasional, Bali Culture World Celebration, mengundang Familiarization Trip TOP Tour Operator/-Wholesaler, mengundang Travel Writer, Youtuber, Blogger, Influencer untuk kampanye ‘We Love Bali Movement’, dan fasilitas berbagai event berskala internasional di Bali.
‘Untuk Bali yang kita cintai bersama, kami mengajak masyarakat Indonesia dan dunia agar datang dan berkunjung ke Bali guna melihat keindahan alam Bali, menyaksikan seni-budaya Bali, dan menikmati kuliner khas Bali,” pinta Koster. *nat
Komentar