Bus Kemenhub Mulai Dioperasikan
NEGARA, NusaBali
Bus sekolah bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang diterima Pemkab Jembrana, akhir tahun 2018, mulai dioperasikan.
Satu unit bus sekolah ini melayani antar jemput 30 siswa SMPN 1 Negara, dengan rute terjauh Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, Jumat (6/3), mengatakan, bus sekolah itu, tepatnya mulai dioperasikan sejak Senin (2/3). Sesuai kesepakatan kapasitas bus, ada 30 siswa/siswi yang dilayani antar jemput. Para siswa itu, juga mengkhusus para siswa berasal dari wilayah timur sekolah. “Kami mengkhusus layani siswa di timur, salah satunya dengan pertimbangan siswa yang paling jauh kebanyakan ada di timur. Yang terjauh ada di Yehmbang (Kecamatan Mendoyo),” ujarnya.
Penentuan siswa yang dilayani itu, kata Dwi Maharimbawa, juga sudah dikoordinasikan bersama pihak sekolah beserta para orangtua siswa. Secara teknis, untuk penjemputan 30 siswa itu, dilakukan di sejumlah halte atau titik kumpul terdekat. Penjemputan siswa yang terjauh di Yehembang, dijadwalkan mulai sekitar pukul 05.50 Wita, dan dijawalkan sudah tiba di sekolah pada sekitar pukul 06.50 Wita. “Jadi untuk sopir sendiri, sudah berangkat dari Negara mulai pukul 05.30 Wita,” ucapnya.
Dalam melayani antar jemput siswa tersebut, Dwi Maharimbawa mengaku, sementara masih digratiskan. Namun nantinya, diperlukan biaya partisipasi dari orangtua siswa agar layanan antar jemput ini tetap berkelanjutan. “Untuk kebutuhan biaya partisipasi dari orangtua, sementara masih kami bahas lebih lanjut. Yang jelas, Dinas tetap akan mensubsidi biaya operasional secara keseluruhan. Tidak full membebani, dan Pemkab tetap meringankan,” ucapnya.
Untuk kebutuhan BBM dalam melayani antar jemput siswa itu, kata Dwi Maharimbawa, dibutuhkan sekitar 30 liter BBM jenis Pertamax per hari. Jika berpatokan dengan harga Pertamax Rp 9.000 per liter, dibutuhkan biaya Rp 270.000 per hari. “Memang setelah berjalan, kebutuhan BBM per hari cukup tinggi. Belum lagi untuk biaya perawatan. Karena baru jalan, kami juga ingin kalkukasikan berapa perkirakaan biaya operasionalnya, dan nanti berapa yang perlu dibiayai orangtua siswa.
Tahun 2019, sambung Dwi Maharimbawa, dari Dinas PKP Jembrana juga kembali mengajukan permohonan 4 unit bus sekolah ke Kemenhub RI. Usulan 4 unit bus sekolah itu bertujuan agar tersedia 1 bus sekolah di masing-masing kecamatan. “Ya sudah kami usulkan. Tetapi belum tahu, apakah bisa disetujui atau bagaimana. Masih tunggu kabar dari Pusat,” punggkasnya.*ode
1
Komentar