Polresta Denpasar Obok-obok Sejumlah Distributor Masker
DENPASAR, NusaBali
Satreskrim Polresta Denpasar bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan Dinas Perdagangan Kota Denpasar melakukan sidak ke sejumlah apotek dan distributor masker, Sabtu (7/3).
Tim yang dipimpin oleh Kanit IV Tipidter Iptu M Reza Pranata mendatangi tiga tempat, yakni Kimia Farma di Jalan Gunung Sanghyang, Denpasar Barat, distributor PT Rusdi Medica di Jalan Pulau Buton Denpasar Selatan, dan di PT Bali Cakra Kusuma di Jalan Tukad Banyusari, Denpasar Selatan.
Pada tiga tempat tersebut tim gabungan ini tidak menemukan adanya dugaan penimbunan masker. Namun memang stok masker langka dan harganya meroket. “Sesuai dengan instruksi Bapak Kapolresta, hari ini (kemarin) kami bersama instansi terkait melakukan sidak gabungan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi riil di lapangan,” tutur Iptu Reza.
Sidak gabungan ini, menurut Iptu Reza, sebagai bentuk antisipasi. Setelah merebaknya isu virus Corona di luar Bali, banyak terjadi penimbunan masker baik oleh perorangan maupun badan usaha. “Sampai saat ini kami belum menemukan adanya dugaan penimbunan yang dilakukan oleh pelaku usaha. Untuk stok masker memang langka,” ungkapnya.
Temuan di lapangan, lanjut Iptu Reza, ada suplayer yang menjual 1 boks masker seharga Rp 150.000. Namun harga itu dipengaruhi oleh harga dari distributor yang sudah merangkak naik. “Mereka dapat dengan harga mahal, pastinya mereka jual dengan harga mahal. Kami melihat harga itu masih wajar,” katanya.
Untuk memastikan tidak ada kegiatan mencari keuntungan tak wajar dari isu virus Corona, Polresta Denpasar akan terus melakukan pengawasan di lapangan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dari kepolisian agar tak terjadi penimbunan masker.
“Kami mengimbau kepada pelaku usaha baik perorangan maupun badan usaha untuk tidak melakukan penimbunan masker, dan tidak boleh menjual dengan harga yang tak wajar. Jika ditemukan praktik demikian, maka kami akan tindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegas Iptu Reza.
Sementara itu penanggung jawab PT Rusdi Medica, Yuli Anggraeni, mengungkapkan saat ini stok masker sangat langka. Distributor dari Surabaya mengirim barang dalam jumlah terbatas. Selain itu harga masker juga naik. Saat ini satu kotak berisi 50 lembar oleh distributor dijual seharga Rp 100.000.
“Hari ini kami hanya memiliki stok 3 kardus. Satu kardus isinya 12 kotak. Kami menjual 1 kotak Rp 150.000, padahal normalnya Rp 25.000. Kami naikkan harga karena distributor menaikkan harga. Sesuai imbauan pemerintah kami hanya boleh jual selembar masker untuk satu orang,” ungkap Yuli. *pol
Komentar