Pembangunan Jalan 'Terhenti', Warga Mengadu ke Bupati
Warga dari Banjar Pemuteran, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, mengadu ke Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, terkait jalan sepanjang 4,5 kilometer yang dibangun tahun 2005 hingga kini belum ada pekerjaan pengerasan jalan.
AMLAPURA, NusaBali
Beberapa kali telah diusulkan melalui Musrenbangdes (Musyawarah Rencana Pembangunan Desa), tetapi belum masuk dalam usulan APBD.
I Ketut Sengker, tokoh Banjar Pemuteran mengutarakan hal itu saat melaporkan ke Bupati Mas Sumatri di Amlapura, Jumat (19/8). Menurut Sengker, jalan tersebut semestinya telah ditingkatkan kualitasnya, sehingga bisa memperlancar aktivitas masyarakat. “Kenyataannya, belum pernah tersentuh peningkatan kualitas, padahal warga telah merelakan lahannya untuk jalan,” kata Sengker.
Perbekel Pempatan I Ketut Asmarajaya yang mengantar warga melaporkan ke Bupati Karangasem dan membenarkan kondisi itu. “Telah 10 tahun lebih, jalan itu belum tersentuh peningkatan kualitas. Makanya kami menaruh harapan kepada Bupati Karangasem,” katanya.
Anggota DPRD Karangasem dari Desa Pempatan I Nyoman Rena yang juga hadir menyampaikan aspirasi itu, menegaskan warga sangat membutuhkan peningkatan kualitas jalan. Sehingga ke depan, pelayanan untuk masyarakat terutama saat membeli air di saat musim kemarau bisa lebih lancar. “Akibat jalan rusak, kan warga harus membayar mahal untuk membeli air,” katanya.
Jalan lingkar yang dimaksud I Nyoman Rena, menghubungkan Tempek Samuh menuju Tempek Puragae hingga Banjar Pemuteran. Bupati Mas Sumatri meminta agar warga mengajukan proposal, sehingga lebih cepat penanganan jalan ingkar dimaksud.
Nyoman Rena juga mengingatkan bahwa pembangunan jalan sepanjang 4,5 kilometer telah berulang kali masuk usulan di pembahasan draf APBD, tetapi tidak kunjung masuk nominasi. “Kalau begitu, saya akan catat, dan saya masukkan ke draf APBD 2017. Apalagi Banjar Pemuteran merupakan daerah perjuangan, mestinya masuk prioritas dalam hal menyediakan fasilitas akses jalan,” tegas Bupati Mas Sumatri. * k16
I Ketut Sengker, tokoh Banjar Pemuteran mengutarakan hal itu saat melaporkan ke Bupati Mas Sumatri di Amlapura, Jumat (19/8). Menurut Sengker, jalan tersebut semestinya telah ditingkatkan kualitasnya, sehingga bisa memperlancar aktivitas masyarakat. “Kenyataannya, belum pernah tersentuh peningkatan kualitas, padahal warga telah merelakan lahannya untuk jalan,” kata Sengker.
Perbekel Pempatan I Ketut Asmarajaya yang mengantar warga melaporkan ke Bupati Karangasem dan membenarkan kondisi itu. “Telah 10 tahun lebih, jalan itu belum tersentuh peningkatan kualitas. Makanya kami menaruh harapan kepada Bupati Karangasem,” katanya.
Anggota DPRD Karangasem dari Desa Pempatan I Nyoman Rena yang juga hadir menyampaikan aspirasi itu, menegaskan warga sangat membutuhkan peningkatan kualitas jalan. Sehingga ke depan, pelayanan untuk masyarakat terutama saat membeli air di saat musim kemarau bisa lebih lancar. “Akibat jalan rusak, kan warga harus membayar mahal untuk membeli air,” katanya.
Jalan lingkar yang dimaksud I Nyoman Rena, menghubungkan Tempek Samuh menuju Tempek Puragae hingga Banjar Pemuteran. Bupati Mas Sumatri meminta agar warga mengajukan proposal, sehingga lebih cepat penanganan jalan ingkar dimaksud.
Nyoman Rena juga mengingatkan bahwa pembangunan jalan sepanjang 4,5 kilometer telah berulang kali masuk usulan di pembahasan draf APBD, tetapi tidak kunjung masuk nominasi. “Kalau begitu, saya akan catat, dan saya masukkan ke draf APBD 2017. Apalagi Banjar Pemuteran merupakan daerah perjuangan, mestinya masuk prioritas dalam hal menyediakan fasilitas akses jalan,” tegas Bupati Mas Sumatri. * k16
1
Komentar