Akhirnya, Bali United Menang
Kemenangan yang ditunggu-tunggu akhirnya diraih Bali United setelah lima laga beruntun selalu gagal memetik poin penuh.
GIANYAR, NusaBali
Sebiji gol yang dilesakkan oleh kapten Fadil Sausu dari titik penalti, membuat Bali United meraih tiga poin atas tamunya Sriwijaya FC. Kemenangan di Stadion Kapten I Wayan Diptha Gianyar pada Jumat (19/8), sekaligus mengakhiri kesuraman Serdadu Tridatu yang dalam lima laga beruntun hanya bisa memetik tiga poin dari tiga hasil imbang (melawan Mitra Kukar, PS TNI dan Gresik United) di kandang sendiri. Sedangkan dua laga away (melawan Arema dan PSM) berakhir dengan kekalahan.
Kemenangan tersebut sekaligus menghakiri julukan spesialis seri di markasnya sendiri. Padahal dari sisi materi pemain, skuat Laskar Wong Kito lebih diunggulkan dan tampil lebih menguasai jalannya pertandingan. Hanya saja, kehadiran pemain pilar yang pulih dari cedera, Ahyn Byung Keon dan Gede Sukadana dan Syakir Sulaiman membuat Bali United lebih percaya diri.
Hadiah penalti yang diberikan wasit Bahrul Ulum (Sidoarjo) di menit 43, berawal dari pemain Sriwijaya FC, Wildansyah, yang handsball. Pemain nomor punggung 14 yang baru saja dipanggil seleksi Timnas itu sukses menjadi algojo setelah tendangannya mulus masuk ke sisi atas kanan gawang Teja Paku Alam menit 42, sementara kiper salah mengantisipasi arah bola.
Tertinggal satu gol, Sriwijaya FC berusaha mengejar ketertinggalan dan berusaha menekan ke jantung pertahanan Bali United. Namun, beberapa kali peluang tercipta yang didapat Sriwijaya FC tidak mampu menyamakan kedudukan pada babak pertama laga itu.
Babak kedua, Bali United bermain lebih mendominasi dan membuat lini pertahanan Sriwijaya FC kewalahan menghadapi serangan tim tuan rumah. Namun, hingga peluit panjang, skor tetap bertahan 1-0. "Saya sangat menyesalkan dengan keputusan wasit, karena penalti yang diberikan wasit tidak semestinya diberikan," ujar pelatih Sriwijaya Widodo C Putro seusai laga.
Dalam laga itu, wasit mengeluarkan empat kartu kuning yang masing-masing diberikan kepada dua pemain Bali United yakni Dicky Indriyana pada menit ke-65 dan Hasim Kipauw pada menit ke-77. Selanjutnya, dua kartu kuning untuk Sriwijaya FC Maciel Leal pada menit ke-38 dan Achmad Jufriyanto pada menit ke-72.
Soal kartu yang diberikan wasit juga dikomplin Widodo. Eks striker Timnas era 1990an ini menyesalkan keputusan wasit tidak memberikan kartu merah kepada penjaga gawang Bali United Dicky Indrayana yang dianggap melakukan pelanggaran berat terhadap Hilton Moreira.
Hilton Morera pun sangat menyayangkan segala keputusan wasit yang dinilai kontroversial. "Kami ingin apabila laga ini betul kompetisi resmi, hendaknya wasit bisa tegas dan memberikan keputusan yang adil," ujar Hilton. Hal berbeda diungkapkan Pelatih Bali United Indra Sjafri mengakui, tim sudah menemukan identitas para pemainnya dan sangat mengapresiasi para anak asuhnya.
"Terus terang Ahn Byung Keon dan Sukadana kami butuhkan. Padahal belum direkomendasi dokter. Sebab, belum benar-benar pulih betul. Tapi kontribusinya sangat positif untuk tim," tegas Indra.*dek
Sebiji gol yang dilesakkan oleh kapten Fadil Sausu dari titik penalti, membuat Bali United meraih tiga poin atas tamunya Sriwijaya FC. Kemenangan di Stadion Kapten I Wayan Diptha Gianyar pada Jumat (19/8), sekaligus mengakhiri kesuraman Serdadu Tridatu yang dalam lima laga beruntun hanya bisa memetik tiga poin dari tiga hasil imbang (melawan Mitra Kukar, PS TNI dan Gresik United) di kandang sendiri. Sedangkan dua laga away (melawan Arema dan PSM) berakhir dengan kekalahan.
Kemenangan tersebut sekaligus menghakiri julukan spesialis seri di markasnya sendiri. Padahal dari sisi materi pemain, skuat Laskar Wong Kito lebih diunggulkan dan tampil lebih menguasai jalannya pertandingan. Hanya saja, kehadiran pemain pilar yang pulih dari cedera, Ahyn Byung Keon dan Gede Sukadana dan Syakir Sulaiman membuat Bali United lebih percaya diri.
Hadiah penalti yang diberikan wasit Bahrul Ulum (Sidoarjo) di menit 43, berawal dari pemain Sriwijaya FC, Wildansyah, yang handsball. Pemain nomor punggung 14 yang baru saja dipanggil seleksi Timnas itu sukses menjadi algojo setelah tendangannya mulus masuk ke sisi atas kanan gawang Teja Paku Alam menit 42, sementara kiper salah mengantisipasi arah bola.
Tertinggal satu gol, Sriwijaya FC berusaha mengejar ketertinggalan dan berusaha menekan ke jantung pertahanan Bali United. Namun, beberapa kali peluang tercipta yang didapat Sriwijaya FC tidak mampu menyamakan kedudukan pada babak pertama laga itu.
Babak kedua, Bali United bermain lebih mendominasi dan membuat lini pertahanan Sriwijaya FC kewalahan menghadapi serangan tim tuan rumah. Namun, hingga peluit panjang, skor tetap bertahan 1-0. "Saya sangat menyesalkan dengan keputusan wasit, karena penalti yang diberikan wasit tidak semestinya diberikan," ujar pelatih Sriwijaya Widodo C Putro seusai laga.
Dalam laga itu, wasit mengeluarkan empat kartu kuning yang masing-masing diberikan kepada dua pemain Bali United yakni Dicky Indriyana pada menit ke-65 dan Hasim Kipauw pada menit ke-77. Selanjutnya, dua kartu kuning untuk Sriwijaya FC Maciel Leal pada menit ke-38 dan Achmad Jufriyanto pada menit ke-72.
Soal kartu yang diberikan wasit juga dikomplin Widodo. Eks striker Timnas era 1990an ini menyesalkan keputusan wasit tidak memberikan kartu merah kepada penjaga gawang Bali United Dicky Indrayana yang dianggap melakukan pelanggaran berat terhadap Hilton Moreira.
Hilton Morera pun sangat menyayangkan segala keputusan wasit yang dinilai kontroversial. "Kami ingin apabila laga ini betul kompetisi resmi, hendaknya wasit bisa tegas dan memberikan keputusan yang adil," ujar Hilton. Hal berbeda diungkapkan Pelatih Bali United Indra Sjafri mengakui, tim sudah menemukan identitas para pemainnya dan sangat mengapresiasi para anak asuhnya.
"Terus terang Ahn Byung Keon dan Sukadana kami butuhkan. Padahal belum direkomendasi dokter. Sebab, belum benar-benar pulih betul. Tapi kontribusinya sangat positif untuk tim," tegas Indra.*dek
1
Komentar