Komplotan ABG Pelempar Mobil Dikembalikan kepada Orangtuanya
Sempat Nangis Saat Dinasihati Usai Sembahyang
GIANYAR, NusaBali
Sempat sehari semalam diamankan di Mapolsek Sukawati, Gianyar, 6 anak baru gede (ABG) komplotan pelempar mobil dengan batu akhirnya dikembalikan kepada orangtuanya masing-masing, Selasa (10/3).
Para ABG berusia kisaran 13-16 tahun ini sempat menangis usai diajak sembahyang, sebelum diajak pulang orangtua mereka. Keenam ABG yang sebelumnya ditangkap polisi, Senin (9/3) dinihari pukul 01.00 Wita ini, masing-masing I Kadek B, 14 (asal Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur), I Gede N, 13 (asal Jalan Bypass Ngurah Rai Denpasar), I Made MJ, 14 (asal Kesiman Petilan, Denpasar), Yohanes ER, 16 (asal Jalan Gandapura Denpasar Timur), Kadek AG, 14 (asal Jalan Sekar Tunjung Denpasar Timur), dan Kadek BW, 13 (asal Jalan Sekar Tunjung Denpasar Timur).
Sebelum dikembalikan kepada orangtuanya, 6 ABG komplotan pelempar mobil ini lebih dulu dirapikan rambutnya, kemudian diajak sembahyang di Pura Taman Arum areal Polsek Sukawati, Desa/Kecamatan Sukawati, Selasa pagi pukul 10.00 Wita. Mereka sekalian diberi nasihat oleh Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu I Gusti Ngurah Jaya Winangun agar tidak mengulangi kenakalannya.
Saat dinerikan nasihat itulah, 6 ABG yang rata-rata masih sekolah SMP ini sempat menangis seraya menyesali perbuatannya. “Kami bina mental dan rohani anak-anak ini dengan cara mengajak sembahyang. Mereka semua menangis dan berjanji akan jadi anak yang baik,” jelas Iptu Jaya Winangun.
Setelah sembahyang, para ABG komplotan pelempar mobil ini kemarin langsung diajak orangtuanya pulang ke rumah masing-masing, untuk melanjutkan sekolah. Kendati dibolehkan pulang, namun proses hukum tetap berlanjut. Mereka wajib lapor ke Polsek Sukawati 2 kali sepekan, setiap Senin dan Kamis, dengan didampingi orangtuanya.
“Dari hasil penyelidikan, anak-nak ini dijerat UU Perlindungan Anak. Karena semua masih di bawah umur, maka mereka kami titipkan ke orangtuanya. Namun, tapi proses hukum tetap jalan. Mreka wajib lapor setiap Senin dan Kamis,” jelas Kapolsek Sukawati, AKP Suryadi.
AKP Suryadi menyebutkan, 6 ABG beserta orangtua masing-masing telah diperiksa penyidik. Pengakuan orangtua, anak-anak ini pergi dari rumah saat orangtuanya bekerja. “Ada juga yang pamit mau membuat ogoh-ogoh, sehingga orangtua tidak curiga. Begitu kami datangi ke rumahnya, orangtua kaget anak-anak mereka melakukan aksi perusakan,” jelas AKP Suryadi.
Menurut AKP Suryadi, ada di antara 6 ABG komplotan pelempar mobil tersebut memang memiliki latar belakang broken home (perpecahan rumah tangga). Yang bersangkutan tinggal sama neneknya, tidak ikut orangtua, sehingga kurang terurus dan dapat kasih sayang.
Setelah kasus ini berakhir, para ABG tersebut diminta untuk kembali menuntut ilmu di sekolah. “Yang putus sekolah kita koordinasikan agar bisa diterima kembali menuntut ilmu. Kita akan bantu biar anak ini bisa sekolah lagi. Semuanya tinggal dan sekolah di Denpasar,” terangnya.
Salah satu di antara mereka, Kadek B, merupakan anak putus sekolah sejak Kelas IV SD. Sedangkan 5 ABG lainnya masih berstatus pelajar SMP dan SMK swasta di kawasan Kota Denpasar.
Sementara, terkait jumlah korban yang mobilnya dirusak dilempari komplotan ABG ini, menurut AKP Suryadi, pihaknya baru menerima satu laporan. Sedangkan laporan sejenis, informasinya dilaporkan di wilayah hukumm Polsek Denpasar Barat dan Denpasar Timur.
Yang jelas, motif para ABG ini melakukan pelemparan mobil di seputar Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra Denpasar-Gianyar adalah hanya mencari kepuasan belaka. “Jadi, setelah lemparannya berhasil mengenai sasaran, mereka senang dan ketawa-ketawa,” tandas AKP Suryadi, seraya menyebut jarak dari tempat melempar dengan kendaraan yang melintas hanya sekitar 1 meter.
Komandan komplotan ABG pelempar mobil ini, I Kadek B, tercatat pernah beberapa kali berurusan dengan polisi. ABG berusia 14 tahun yang putus sekolah SD ini bukan hanya terlibat pelemparan mobil, namun juga pencurian. “Rekam jejak anak ini sempat melakukan pencurian dan pelemparan di wilyah hukum Polresta Denpasar. Tapi, anak ini tidak sampai ditahan, karena masih di bawah umur,” ungkap Kasat Reskrim Polsek Sukawati, Iptu Jaya Winangun.
Pengakuan mengejutkan diungkapkan I Kadek B dalam keterangannya kepada awak media, Selasa kemarin. Komandan ABG komplotan pelempar mobil ini mengaku menjadi korban bullying sejak Kelas IV SD. Sampai-sampai menjelang kenaikan kelas, Kadek B pilih berhenti sekolah. “Waktu itu saya Kelas IV SD, diejek sama teman. Bahkan, Pak Guru nyuruh teman-teman agar tidak dekat-dekat dengan saya yang dikatai anak nakal,” kenang ABG asal Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur ini.
Kadek B mengisahkan, pihak sekolah sempat mendatangi rumahnya seraya membujuk agar bersedia kembali melanjutkan pendidikan. Namun, Kadek B telanjur terluka dikatai ‘pencuri’. Dia pun bulat putuskan berhenti sekolah. Mirisnya, Kadek B menenui jalan sesat dari lingkungan sekitar yang mendukungnya untuk melakukan pencurian. “Sempat ada orang dewasa yang nyuruh saya curi HP. Setelah berhasil, saya dikasi upah Rp 100.000, lalu orang itu kabur,” kenangnya.
Saat beraksi melempari mobil dengan batu, Kadek B mengaku tidak memikirkan perasaan pemilik kendaraan. “Yang jelas saya merasa senang bisa melempar dan kena sasaran, tidak tahu bakal sampai begini,” keluh Kadek B. Dia mengaku menyesal dan janji tidak akan mengulangi perbuatannya. “Saya mau sekolah lagi, mau jadi intel,” tegas Kadek B.
Menurut Kadek B, dirinya berasal dari keluarga ekonomi menengah bawah. Yang bekerja hanya ibunya saja, sebagai tukang bersih-bersih. Sedangkan ayahnya tidak kerja. “Kadang ibu saya kerja di Kedonganan, kadang di Denpasar, tidak tentu. Kalau bapak, tidak bekerja,” terang Kadek B yang mengaku anak kedua dari tiga bersaudara.
Komplotan ABG pelaku kejahatan jalanan yang dikomandani Kadek B ini sebelumnya diamankan Senin dinihari pukul 01.00 wita, hanya berselang 2,5 jam setelah mereka melakukan aksi pelemparan batu menyasar mobil Daihatsu Terrios DK 1516 IB di Jalan Bypass Prod Dr Ida Bagus Mantra kawasan Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (8/3) malam pukul 22.20 Wita. Mobil Terrios yang jadi korban pelemparan itu dikemudikan Ida Bagus Gede Suwastina, 33, asal Gianyar.
Awalnya, polisi mengamankan 3 pelaku, termasuk Kadek B. Saat diinterogasi petugas Polsek Sukawati, mereka mengakui perbuatannya. Mereka mengaku melakukan aksi pelemparan mobil bersama 3 temannya yang kabur dari lokasi. Selanjutnya, Tim Opsnal melakukan pengejaran dan berhasil menangkap para pelaku yang kabur ke kawasan Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, Minggu dinihari pukul 01.00 Wita. *nvi
Komentar