'PKK dan Kepala Daerah bak Sepasang Sayap Burung'
Pembukaan Jambore Kader PKK Ditandai dengan Pemukulan Kulkul
DENPASAR, NusaBali
Jambore Kader PKK serangkaian Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-48 Tahun 2020 dibuka resmi Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Jalan Nusa Indah Denpasar, Selasa (10/3) pagi.
Gubernur Koster sebut PKK memiliki peranan penting untuk bersama-sama menyukseskan pembangunan dan kesejahteraan di daerah. Bahkan, PKK dan kepala daerah diibaratkan sebagai sepasang sayap burung.
Pembukaan Jambore Kader PKK di Gedung Ksirarnawa, Selasa kemarin, dilakukan Gubernur Koster ditandai dengan pemukulan kulkul (kentongan) kecil dari bambu, bersama sang istri Ni Putu Putri Suastini selaku Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali. Pemukulan kulkul diikuti diikuti oleh kader PKK dari kabupaten/kota se-Bali.
Gubernur Koster menegaskan, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota otomatis dipegang istri kepala daerah, baik Gubernur maupun Bupati/Walikota. “Ibarat burung, kan selalu sayapnya dua. Sayap kanan itu kepala daerah, sayap kirinya TP PKK. Dua sayap ini harus berfungsi dengan baik, baru burungnya bisa terbang, menuju cita-cita yang diimpikan. Tentunya, melalui visi misi kepala daerahnya,” tegas Koster.
Menurut Koster, Pemprov Bali menaruh perhatian serius terhadap PKK. Keseriusan itu direalisasikan dengan dukungan fasilitas penganggaran yang terus mengalami peningkatan mulai tahun 2019, 2020, dan diharapkan lebih meningkat lagi di tahun-tahun mendatang. Kebijakan ini dilakukan, karena TP PKK memiliki landasan hukum dan mekanisme kelembagaan yang jelas, serta perannya sangat strategis dalam ikut menyukseskan program pemerintah. Tahun 2020 ini, TP PKK di-anggarkan sebesar Rp 10 miliar.
“Rp 10 miliar anggaran tahun ini. Kalau melihat dari perkembangan sebelumnya, besar (meningkat). Tapi, kalau melihat dari target, sekian program pokok PKK, Rp 10 miliar itu kecil dia. Mudah-mudahan berjalan baik tahun ini, tahun depan kita akan naikkan lagi. Namun, kinerja organisasinya juga harus lebih baik dan memiliki manfaat langsung ke masyarakat,” tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Keca-matan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Kinerja PKK juga diharapkan menyelesaikan sesuatu yang riil di masyarakat. Koster pun berpesan untuk meninggalkan model kegiatan berupa seremonial. “Jangan lagi terbawa model-model lama seperti seremonial, setelah itu bubar. Mulailah sesuatu yang betul-betul genuine dan bisa dilihat secara nyata bermanfaat untuk masyarakat. Itu yang kami harapkan dari PKK mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kelu-rahan, hingga tingkat terkecil,” katanya.
Sementara, pembukaan Jambore Kader PKK kemarin dihadiri pula Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Ny Cokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali Ny Widyasmini Indra, Ketua Gatriwara Provinsi Bali Ny Ningsih Wiryatama, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Ketua TP PKK Kabupaten/kota se-Bali, dan Kepala OPD lingkup Pemprov Bali.
Ada 8 jenis perlombaan yang dilombakan dalam Jambore Kader PKK tersebut, masing-masing Lomba Penyuluhan Tertib Administrasi PKK yang melibatkan Ketua TP PKK Desa/Kelurahan, Lomba Penyuluhan Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam keluarga, Lomba Penyuluhan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga melalui UP2K PKK, Lomba Penyuluhan Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK, Lomba Penyuluhan Pencegahan Stunting pada Balita, Lomba Paduan Suara (Mars PKK, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dan Lagu Bali Merah Putih), Lomba Senam ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, serta Lomba Defile atau Yel-yel 10 Program Pokok PKK.
Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster, menyatakan para pemenang lomba nantinya akan mewakili TP PKK Provinsi Bali untuk berlaga pada Jambore PKK Tingkat Nasional. “Di samping mengikuti lomba, kita sesungguhnya juga ingin supaya apa yang dilombakan benar-benar teraplikasikan di masyarakat, baik bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, maupun bidang lainnya. Tidak me-lulu lomba, tapi yang pentingnya adalah bagaimana bisa diterapkan di rumah masing-masing,” jelas istri Gubernur Koster ini.
Suastini Koster mengungkapkan, 10 Program Pokok PKK menyangkut tentang kesehatan, pendidikan, lingkungan dan bidang lainnya. Program yang terkandung dalam 10 Program Pokok PKK sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, yakni ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, di mana dari tiga aspek penting yang meliputi alam, budaya, dan manusia, tercakup dalam 10 Program Pokok PKK.
“Artinya, dengan melakukan program-program PKK dengan baik dan benar serta mengimplementasikan di tengah masyarakat secara nyata, berarti kita sudah mewujudkan masyarakat Bali yang sehat dan bahagia lahir bathin, sekala niskala,” terang Suastini Koster.
Menanggapi virus Corona yang saat ini menjadi wabah dunia, Suastini Koster berharap kader PKK juga ikut memegang peran dalam menyosialisasikan upaya pencegahan, tanpa membuat kepanikan dan memperkeruh keadaan. “Kader PKK mensosialisasikan di tengah masyarakat, bagaimana upaya pencegahan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan,” tandas tokoh perempuan yang dikenal sebagai seniwati multitalenta ini. *ind
1
Komentar