Rumah Tertimpa Aren, Pemilik Terluka
Ketut Budiarta tidak bisa keluar kamar karena terjebak reruntuhan bangunan.
AMLAPURA, NusaBali
Rumah dan dapur milik I Ketut Budiarta, 40, di Banjar Kebung Kangin, Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sidemen, Karangasem tertimpa pohon aren, Senin (9/3) sekitar pukul 18.30 Wita. Akibat kejadian tersebut, pemilik rumah tertimpa reruntuhan asbes dan tembok batako hingga kepala dan tangannya luka-luka. Kepala bagian belakang diberi dua jaritan. Sementara bangunan rumah dan dapur rata dengan tanah.
Informasi di lapangan, sebelum kejadian istri korban, Ni Nengah Mertayanti, 35, bersama dua anaknya I Gede Adi Saputra, 11, dan Ni Kadek Mariani Saputri, 8, menggelar persembahyangan di rumah asalnya. Sementara Ketut Budiarta tinggal sendirian. Sore itu korban tertidur lelap sepulang kerja sebagai penyadap nira. Hujan turun dengan derasnya. Tiba-tiba pohon aren di selatan pekarangan korban tumbang ke utara menimpa dapur dan rumahnya. Kedua bangunan itu pun hancur.
Korban Ketut Budiarta pun terjaga dari tidurnya. Hanya saja dia tidak bisa keluar kamar karena terjebak reruntuhan pintu, atap asbes, dan tembok batako. Reruntuhan asbes dan batako itulah mengenai kening kiri dan lengan kiri korban hingga luka lecet. Telapak tangan kanannya bengkak dan kepala belakang luka robek. Istrinya, Ni Nengah Mertayanti minta pertolongan kepada kerabat sehingga korban Ketut Budiarta bisa dievakuasi ke luar dalam kondisi sadar.
Selanjutnya Ketut Budiarta diantar keponakannya, I Ketut Sumantara, ke Puskesmas Sidemen. “Saya tidak tahu saat rumah tertimpa pohon aren karena tertidur. Saya bangun setelah rumah roboh dan kepala belakang saya luka. Luka ini mendapat dua jaritan,” ungkap Ketut Budiarta. Nengah Mertayanti mengaku bersyukur karena nyawa suaminya terselamatkan. “Sementara kami mengungsi di rumah ipar (kakak suami, I Nyoman Sariana),” ungkap Ni Nengah Mertayanti. Dikatakan, rumah yang tertimpa aren merupakan bantuan bedah rumah. Petugas BPBD dipimpin Kasi Kedaruratan dan Logistik Ni Wayan Asmi Sukmawati usai melakukan penanganan dan menyerahkan bantuan berupa mie instan, terpal, matras, makanan siap saji, pakaian anak-anak, dan alat tulis untuk siswa, Selasa (10/3) kemarin. *k16
Informasi di lapangan, sebelum kejadian istri korban, Ni Nengah Mertayanti, 35, bersama dua anaknya I Gede Adi Saputra, 11, dan Ni Kadek Mariani Saputri, 8, menggelar persembahyangan di rumah asalnya. Sementara Ketut Budiarta tinggal sendirian. Sore itu korban tertidur lelap sepulang kerja sebagai penyadap nira. Hujan turun dengan derasnya. Tiba-tiba pohon aren di selatan pekarangan korban tumbang ke utara menimpa dapur dan rumahnya. Kedua bangunan itu pun hancur.
Korban Ketut Budiarta pun terjaga dari tidurnya. Hanya saja dia tidak bisa keluar kamar karena terjebak reruntuhan pintu, atap asbes, dan tembok batako. Reruntuhan asbes dan batako itulah mengenai kening kiri dan lengan kiri korban hingga luka lecet. Telapak tangan kanannya bengkak dan kepala belakang luka robek. Istrinya, Ni Nengah Mertayanti minta pertolongan kepada kerabat sehingga korban Ketut Budiarta bisa dievakuasi ke luar dalam kondisi sadar.
Selanjutnya Ketut Budiarta diantar keponakannya, I Ketut Sumantara, ke Puskesmas Sidemen. “Saya tidak tahu saat rumah tertimpa pohon aren karena tertidur. Saya bangun setelah rumah roboh dan kepala belakang saya luka. Luka ini mendapat dua jaritan,” ungkap Ketut Budiarta. Nengah Mertayanti mengaku bersyukur karena nyawa suaminya terselamatkan. “Sementara kami mengungsi di rumah ipar (kakak suami, I Nyoman Sariana),” ungkap Ni Nengah Mertayanti. Dikatakan, rumah yang tertimpa aren merupakan bantuan bedah rumah. Petugas BPBD dipimpin Kasi Kedaruratan dan Logistik Ni Wayan Asmi Sukmawati usai melakukan penanganan dan menyerahkan bantuan berupa mie instan, terpal, matras, makanan siap saji, pakaian anak-anak, dan alat tulis untuk siswa, Selasa (10/3) kemarin. *k16
Komentar