Pasangan Bule Pembunuh Polisi Ditangkap
Sara Conor berdalih tidak ingat apa-apa, karena dalam kondisi mabuk saat pembunuhan Aipda I Wayan Sudarsa di Pantai Kuta
Sebaliknya, David Taylor belum mau menjawab pertanyaan penyidik, termasuk per-tanyaan Kapolda. Bule Inggris ini baru bersedia berikan keterangan setelah nanti didampingi pengacara. Sayangnya, David Taylor tolak pengacara yang ditawarkan polisi. Dia ingin cari pengacara sendiri. Karena itu, hingga tadi malam belum terkuak, bagaimana detail kejadian dan apa motif di balik pembunuhan terhadap Aipda Wayan Sudarsa, polisi asal Banjar Kelan Abian, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta tersebut.
Sejauh ini, belum diketahui pasti, sejak kapan pasangan bule ‘pembunuh’ polisi tersebut berada di Bali. Namun, dari informasi yang dihimpun NusaBali, keduanya tiba di Bali sejak check in di Home Stay Kubu, Kuta, 9 Agustus 2016 lalu. Mereka menginap selama sepekan di sana.
"Ya, kalau dirunut dari pengakuan karyawan Home Stay, kedua bule ini memang tiba di Bali sejak Selasa (9/8) siang. Mereka kemudian check out 17 Agustus 2016. Tapi, mereka sempat datang lagi sehari setelah itu, karena ada tas barang yang katanya ketinggalan," kata sumber di kepolisian, Jumat kemarin. Home Stay Kubu ini bertarif Rp 100.000 per malam, tapi si bule menawar Rp 80.000 semalam.
Korban Aipda Wayan Sudarsa sendiri sebelumnya ditemukan tewas mengenaskan di Pantai Wisata Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, tepatnya depan Hotel Pullman, Rabu dinihari pukul 03.30 Wita. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, korban tewas dibunuh dengan 39 luka akibat benda tumpul, sementara pelakunya diduga lima perempuan bule. Saat jasdadnya ditemukan tergeletak, korban masih mengenakan seragam dinas kepolisian yang sudah dalam kondisi sobek.
SELANJUTNYA . . .
Komentar