Danil Yudha Kabur, Petinggi Golkar Bali Diminta Introspeksi
Sebagian kader Beringin terkejut sekaligus prihatin atas kaburnya politisi militan I Gusti Agung Danil Yunandha Yudha ke Partai NasDem.
DENPASAR, NusaBali
Cabutnya Danil Yudha yang notabene putra sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha dari naungan Beringin ini harus jadi pelajaran dan introspeksi mendalam bagi pimpinan DPD I Golkar Bali.
Kader senior Golkar, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, sangat menyayangkan Danil Yudha sampai cabut dari naungan Beringin. Menurut Sri Wigunawati, jika kader militan sekaliber Danil Yudha sampai cabut dari Golkar, pastilah ada alasan kuat. Kalau tidak, seorang Danil Yudha tidak mungkin pergi meninggalkan partai begitu saja. Apalagi, Danil Yudha adalah putra dari Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung yang selama ini dikenal sebagai ‘rumah’ Golkar.
“Kalau benar apa yang diberitakan di media hari ini (Danil Yudha digaet NasDem, demikian pula Wayan Sukaja yang gabung ke NasDem, Red) elite Golkar Bali sudah harus introkpeksi mendalam. Kalau tidak, Beringin makin keropos ditinggalkan kader-kadernya,” ujar Srikandi Golkar asal Mendoyo, Jembrana yang kini memilih berada di luar lingkaran struktur kepengurusan DPD I Golkar Bali pimpinan I Ketut Sudikerta ini, Jumat (19/8).
Wigunawati menyebutkan, DPD I Golkar Bali yang selama ini gembar-gembor klaim Golkar solid, itu hanya statemen menyenangkan diri sendiri. Di tengah upaya partai-partai lain menggaet kader baru, Golkar justru melepas kadernya. “Pohon Beringin harusnya makin rimbun. Partai harusnya solid menyambut datangnya event politik. Apalagi, menjelang musim-musim politik Pilkada 2017 dan 2018, serta Pileg 2019,” sindir mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali hasil Musda 2010 yang dilengserkan paksa dari jabatannya Februari 2012 ini.
Setelah Danil Yudha gabung ke NasDem, menurut Wigunawati, sejumlah kader Golkar hampir dipastikan akan menyusul, jika elite Golkar Bali tidak segera melakukan evaluasi dan instrospeksi diri. “Dulu kan bilangnya mau cegah Gung Danil cabut dari Golkar. Katanya mau kirim utusan ke Puri Carangsari. Tapi nyatanya tidak berhasil. Saya khawatir nanti semakin banyak kader Golkar yang cabut, kalau manajemen pengelolaan organisasi masih seperti ini,” ujar Wigunawati yang kini menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali.
SELANJUTNYA . . .
Kader senior Golkar, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, sangat menyayangkan Danil Yudha sampai cabut dari naungan Beringin. Menurut Sri Wigunawati, jika kader militan sekaliber Danil Yudha sampai cabut dari Golkar, pastilah ada alasan kuat. Kalau tidak, seorang Danil Yudha tidak mungkin pergi meninggalkan partai begitu saja. Apalagi, Danil Yudha adalah putra dari Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung yang selama ini dikenal sebagai ‘rumah’ Golkar.
“Kalau benar apa yang diberitakan di media hari ini (Danil Yudha digaet NasDem, demikian pula Wayan Sukaja yang gabung ke NasDem, Red) elite Golkar Bali sudah harus introkpeksi mendalam. Kalau tidak, Beringin makin keropos ditinggalkan kader-kadernya,” ujar Srikandi Golkar asal Mendoyo, Jembrana yang kini memilih berada di luar lingkaran struktur kepengurusan DPD I Golkar Bali pimpinan I Ketut Sudikerta ini, Jumat (19/8).
Wigunawati menyebutkan, DPD I Golkar Bali yang selama ini gembar-gembor klaim Golkar solid, itu hanya statemen menyenangkan diri sendiri. Di tengah upaya partai-partai lain menggaet kader baru, Golkar justru melepas kadernya. “Pohon Beringin harusnya makin rimbun. Partai harusnya solid menyambut datangnya event politik. Apalagi, menjelang musim-musim politik Pilkada 2017 dan 2018, serta Pileg 2019,” sindir mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali hasil Musda 2010 yang dilengserkan paksa dari jabatannya Februari 2012 ini.
Setelah Danil Yudha gabung ke NasDem, menurut Wigunawati, sejumlah kader Golkar hampir dipastikan akan menyusul, jika elite Golkar Bali tidak segera melakukan evaluasi dan instrospeksi diri. “Dulu kan bilangnya mau cegah Gung Danil cabut dari Golkar. Katanya mau kirim utusan ke Puri Carangsari. Tapi nyatanya tidak berhasil. Saya khawatir nanti semakin banyak kader Golkar yang cabut, kalau manajemen pengelolaan organisasi masih seperti ini,” ujar Wigunawati yang kini menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali.
SELANJUTNYA . . .
Komentar