Dinihari, Bale Suka Duka Terbakar
Sebuah bangunan Bale Suka Duka atau biasa yang disebut bale Singo Sari milik I Gusti Nyoman Suta Wijaya,50, di Banjar Dukuh, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan nyaris ludes dilalap si jago merah, Sabtu (20/8) sekitar pukul 02.00 Wita dinihari.
TABANAN, NusaBali
Beruntung ayah korban Gusti Wayan Cegek,75, yang saat itu keluar kamar tidur karena ingin kencing melihat ada api membakar bale berukuran 6×9 meter itu dan langsung membangunkan seisi rumah..
Pemilik rumah, Suta Wijaya menceritakan dinihari itu, seluruh anggota keluarganya sedang tidur pulas. Ia pun tidur dengan istrinya Ni Luh Gede Sumariasih, 40, di kamar sebelah timur bale gede yang terbakar dengan jarak sekitar 5 meter. Tiba-tiba dia mendengar ayahnya yang berteriak minta tolong karena ada api besar di bale suka duka. Sontak saat itu seluruh keluarga terbangun. Suta Wijaya pun berteriak minta tolong. "Saya waktu itu langsung mengambil selang untuk memadamkan api," ujarnya. Begitu pula para tetangga berdatangan untuk membantu memadamkan api. "Api sebagian sudah padam, masih ada asap Damkar baru datang," ujarnya.
Wijaya pun menduga kebakaran ini terjadi karena dupa yang ia letakkan di atas dulang habis sembahyang, Jumat (19/8) pukul 19.00 Wita. Diduga api secara perlahan-lahan membakar kasur, kemudian kain, dan lainnya. "Padahal saya sampai tengah malam masih nonton TV di luar," jelasnya.
Atas peristiwa ini, Wijaya mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta. Memang kelihatan kecil, namun kalau sudah ada bangunan terbakar pasti akan dirombak ulang. "Ya saya benahi sedikit dulu karena hari raya Galungan sudah dekat. Untuk rombak total masih memerlukan waktu lama," ujarnya. Sementara itu, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Tabanan, I Ketut Suardi membenarkan kejadian tersebut. "Ya kami turunkan dua damkar ke lokasi, api sudah dibantu dipadamkan oleh warga juga," jelasnya. * cr61
Pemilik rumah, Suta Wijaya menceritakan dinihari itu, seluruh anggota keluarganya sedang tidur pulas. Ia pun tidur dengan istrinya Ni Luh Gede Sumariasih, 40, di kamar sebelah timur bale gede yang terbakar dengan jarak sekitar 5 meter. Tiba-tiba dia mendengar ayahnya yang berteriak minta tolong karena ada api besar di bale suka duka. Sontak saat itu seluruh keluarga terbangun. Suta Wijaya pun berteriak minta tolong. "Saya waktu itu langsung mengambil selang untuk memadamkan api," ujarnya. Begitu pula para tetangga berdatangan untuk membantu memadamkan api. "Api sebagian sudah padam, masih ada asap Damkar baru datang," ujarnya.
Wijaya pun menduga kebakaran ini terjadi karena dupa yang ia letakkan di atas dulang habis sembahyang, Jumat (19/8) pukul 19.00 Wita. Diduga api secara perlahan-lahan membakar kasur, kemudian kain, dan lainnya. "Padahal saya sampai tengah malam masih nonton TV di luar," jelasnya.
Atas peristiwa ini, Wijaya mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta. Memang kelihatan kecil, namun kalau sudah ada bangunan terbakar pasti akan dirombak ulang. "Ya saya benahi sedikit dulu karena hari raya Galungan sudah dekat. Untuk rombak total masih memerlukan waktu lama," ujarnya. Sementara itu, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Tabanan, I Ketut Suardi membenarkan kejadian tersebut. "Ya kami turunkan dua damkar ke lokasi, api sudah dibantu dipadamkan oleh warga juga," jelasnya. * cr61
Komentar