Umat Hindu Banten Ngayah Nyikut Genah Melasti

Umat Hindu di Banten pun, turut ngayah di kegiatan tersebut sejak pagi sampai siang hari. Kegiatan dihadiri Ida Ratu Pedanda Nabe Putra Sidemen dan disaksikan lurah Tanjung Pasir serta aparat setempat.

"Ada sekitar 40 orang umat Hindu Banten ngayah di ritual ngukur/nyikut genah melasti demi mendukung pelaksanaan upacara melasti pada 22 Maret nanti di Pantai Tanjung Pasir," ujar Ketua Publikasi dan Dokumentasi Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 Provinsi Banten Ngurah Surya Candra kepada NusaBali, Minggu (15/3).

Ritual ngukur/nyikut genah melasti adalah menentukan titik atau batas garis tempat yang akan digunakan untuk upacara melasti. Umat Hindu yang hadir nampak kompak dan semangat dalam melakukan kegiatan itu. Nantinya mereka akan datang lagi sebelum upacara melasti.

"Tanggal 21 Maret kami datang kembali untuk membuat sarana prasarana upacara melasti seperti bangunan pawedan dan tempat bebantenan," papar Surya Candra.

Sebelum melaksanakan ritual ngukur/nyikut genah, panitia hari raya Nyepi provinsi Banten telah melakukan sejumlah rangkaian kegiatan menyambut hari raya Nyepi.

Mereka mengadakan bakti sosial berupa pembagian sembako di dua tempat sekaligus pada Sabtu, 14 Maret lalu. Yakni kepada warga di sekitar Pura Parahyangan Agung Buwana Raksati, Tigaraksa, kabupaten Tangerang. Kemudian memberikan sembako ke masyarakat di desa Salira Indah, Serang.

"Kami menggelar baksos sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Saat pembagian sembako, kami guyub dan saling bersinergi," papar Surya Candra. Selanjutnya mereka melaksanakan matur piuning dan mulang pakelem di Pantai Salira Indah, Serang.

Tak ketinggalan mereka tangkil ke Ida Pandita Empu Agra Dwija Ananda di Griye Kasaiwan Bumi Banten, Serdang, Serang. "Kami mohon doa restu Ida Pandita agar turut mendoakan rangkaian pelaksanaan hari suci Nyepi dapat berjalan lancar, rahayu lan labda karya sida ning don," imbuh Surya Candra. *k22