Puji Potensi Desainer Muda Pulau Dewata
Desainer-desainer Bali muda yang semakin bermunculan ini memiliki segudang ide-ide baru yang perlu diarahkan
DENPASAR, NusaBali.com
Sebagai seorang desainer yang telah memiliki pengalaman dalam menggelar fashion show baik di dalam hingga di luar Bali, bahkan hingga ke luar negeri, Tjokorda Gde Abinanda Sukawati (Tjok Abi) memiliki pendapatnya tersendiri mengenai desainer-desainer Bali yang semakin berkembang dengan seiring berkembangnya mode fashion.
“Saya senang sekali dan bangga bahwa mode di Indonesia berkembang pesat, sekolah-sekolah mode juga berkembang pesat, terutama di Bali juga ada lagi beberapa sekolah mode yang muncul. Apalagi dengan desainer-desainer muda lulusan sekolah mode,” kesannya.
Menurutnya, desainer-desainer Bali muda yang semakin bermunculan ini memiliki segudang ide-ide baru yang perlu diarahkan. “Kadang karena over-kreativitas, jadi kebablasan sampai akhirnya tidak kelihatan lagi bentuk bajunya, bajunya mau dibuat etnik atau mau dibuat apa, tidak terlihat lagi. Ya itu yang terjadi pada beberapa (desainer). Jadi kita harus luruskan lagi,” jelas Tjok Abi.
Dengan adanya desainer-desainer Bali yang berkembang ini, lanjut Tjok Abi, sejatinya banyak memiliki peluang besar untuk berkiprah di panggung fashion nasional. Bahkan desainer Bali telah mampu bersaing dengan desainer dari kota besar lainnya seperti Jakarta.
Hanya saja, salah satu kendala bagi para desainer ini datang dari diri sendiri, yang tak ingin dirinya terlalu terekspos, selain faktor kesempatan dan finansial. “Sebenarnya dana juga lumayan ya, hanya dengan adanya sosmed ya bisa terbantu. Saya pikir ini mindset saja mungkin ya, atau orangnya yang tidak mau terekspos keluar. Jadi tidak ada kendala yang bersifat teknis,” ujarnya optimis.
Besarnya peluang bagi para desainer Bali ini di kancah nasional, turut berkontribusi bagi industri kain tradisional Bali. Hal ini disebabkan karena desainer luar daerah yang mulai melirik kain tradisional Bali sebagai bahan dalam rancangan busanannya.
“Kalau show di luar, mereka (desainer Bali) pasti membawa kain tradisional Bali, karena itu yang dibutuhkan di sana. Dan juga, orang luar senang melihat kain kita. Otomatis pasti mengangkat kain itu sendiri,” beber pria kelahiran 13 Januari 1968 ini.*cr74
1
Komentar