Pohon Tumbang Sempat Lumpuhkan Akses Singaraja-Amlapura
Pohon setinggi 7 meter ini tumbang karena sudah tua dan lapuk tak kuat menahan derasnya air hujan.
SINGARAJA, NusaBali
Pohon santan di pinggir ruas jalan Singaraja-Amlapura, wilayah Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng tumbang menutup badan jalan, Senin (16/3) pukul 16.00 Wita. Bencana alam itu sempat memicu kemacetan selama 40 menit di ruas jalan nasional sebelum akhirnya Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mengevakuasi pohon tumbang.
Pohon setinggi 7 meter dengan diameter sekitar 20 sentimeter yang berlokasi di sebelah Selatan jalan dilaporkan tumbang oleh masyarakat, saat hujan deras dan angin kencang terjadi hampir di seluruh wilayah Buleleng. Pohon santan yang sudah tua dan lapuk itu akhirnya tak kuat menahan beban pohon yang semakin berat terkena air hujan hingga akhirnya tumbang melintang di badan jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana dihubungi Senin petang mengatakan BPBD Buleleng mendapat laporan pada pukul 16.37 Wita atau setengah jam setelah peristiwa, sehingga sempat terjadi kemacetan dua arah di jalan nasional itu. Namun situasi itu langsung tertangani saat TRCnya sampai di lokasi sekitar 20 menit dari laporan masuk dan langsung melakukan penanganan.
“Untuk mempercepat penanganan TRC kami mengerahkan lima unit chainsaw sehingga sudah bisa dilalui kurang dari 30 menit penanganan, kondisi kayunya memang akarnya sudah rapuh dan hujan deras juga menjadi penyebab,” kata mantan Kepala Disdukcapil Buleleng ini.
Kalak Suadnyana pun mengatakan intensitas sebaran hujan saat ini memang masih tinggi. Situasi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga April mendatang. Masyarakat diharapkan Kalak Suadnyana aktif mencari informasi ramalan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setiap harinya. Terutama saat akan berpergian untuk antisipasi terjebak dalam situasi bencana.*k23
Pohon santan di pinggir ruas jalan Singaraja-Amlapura, wilayah Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng tumbang menutup badan jalan, Senin (16/3) pukul 16.00 Wita. Bencana alam itu sempat memicu kemacetan selama 40 menit di ruas jalan nasional sebelum akhirnya Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mengevakuasi pohon tumbang.
Pohon setinggi 7 meter dengan diameter sekitar 20 sentimeter yang berlokasi di sebelah Selatan jalan dilaporkan tumbang oleh masyarakat, saat hujan deras dan angin kencang terjadi hampir di seluruh wilayah Buleleng. Pohon santan yang sudah tua dan lapuk itu akhirnya tak kuat menahan beban pohon yang semakin berat terkena air hujan hingga akhirnya tumbang melintang di badan jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana dihubungi Senin petang mengatakan BPBD Buleleng mendapat laporan pada pukul 16.37 Wita atau setengah jam setelah peristiwa, sehingga sempat terjadi kemacetan dua arah di jalan nasional itu. Namun situasi itu langsung tertangani saat TRCnya sampai di lokasi sekitar 20 menit dari laporan masuk dan langsung melakukan penanganan.
“Untuk mempercepat penanganan TRC kami mengerahkan lima unit chainsaw sehingga sudah bisa dilalui kurang dari 30 menit penanganan, kondisi kayunya memang akarnya sudah rapuh dan hujan deras juga menjadi penyebab,” kata mantan Kepala Disdukcapil Buleleng ini.
Kalak Suadnyana pun mengatakan intensitas sebaran hujan saat ini memang masih tinggi. Situasi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga April mendatang. Masyarakat diharapkan Kalak Suadnyana aktif mencari informasi ramalan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setiap harinya. Terutama saat akan berpergian untuk antisipasi terjebak dalam situasi bencana.*k23
Komentar