Pasar Murah Jelang Nyepi Ditiadakan
DENPASAR,NusaBali
Pasar murah barang kebutuhan pokok yang biasanya digelar pihak terkait jelang hari besar keagamaan, dalam hal ini sehubungan hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942 ditiadakan.
Penyebabnya situasi yang tidak memungkinkan, sehubungan dengan ancaman penularan virus Corona baru atau Covid-19. Pihak terkait dengan penyelenggaraan pasar murah mengiyakan pembatalan pasar murah tersebut. “Sebenarnya kan memang ada rencana. Namun situasinya tidak memungkinkan karena virus Corona ini,” ujar Kabid Ketersediaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan I Made Tresna Kumara, Rabu (18/3).Karena itulah kata Tresna Kumara, rencana pelaksanaan pasar murah sehubungan dengan hari raya Nyepi kali ini tidak dilaksanakan.
Jika memang tidak ada persoalan ancaman kasus Corona, sudah tentu pasar murah digelar. Karena pasar murah barang kebutuhan pokok merupakan salah satu program rutin jelang hari raya besar keagamaan. Terpisah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) I Wayan Jarta mengatakan hal serupa. "Karena keadaan dan situasi tak memungkinan," kata Jarta.
Dikatakan pasar murah kebutuhan pokok memang rutin digelar terkait hari besar keagamaan dengan mengkoordinasikan pihak produsen, distributor maupun pihak lain untuk enyediakan barang kebutuhan pokok, dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. Namun karena kondisi kasus Corona tandas Jarta, pasar murah ditiadakan. “Kita wajib ikuti anjuran pemerintah.karena bagaimanapun keselamatan merupakan hal yang utama," ucapnya. Jarta juga yakin warga sudah memahami kondisi tersebut.
Sebagaimana diketahui pasar murah potensial mengundang kerumunan dan interaksi banyak orang. Padahal sesuai imbauan pemerintah, mengurangi interaksi atau kontak secara massal merupakan salah satu upaya menanggulangi penyebaran Covid-19.
Sementara berdasarkan estimasi ketersediaan kebutuhan pokok khususnya beras dikatakan Tresna Kumara mencukupi.Untuk Maret – Mei ketersediaan sebanyak 138.214 ton. Ketersediaan tersebut berasal dari produksi dan pemasukan. Sedang perkiraan kebutuhan pada waktu yang sama Maret-Mei sebanyak 107.979 ton, sehingga masih surplus 30.236 ton.*k17
Komentar