Bali Potensial Garap Wisman Eropa Timur
Chairman Yasa Putra Sedana Foundation Dewa Ngakan Rai Budiasa menilai, wisatawan mancanegara (wisman) dari Eropa Timur memiliki potensi digarap untuk berwisata ke Bali.
JAKARTA, NusaBali
Salah satu pintu masuk bagi wisman Eropa Timur, adalah dengan memanfaatkan Festival Seni Tradisional-Internasional yang diselenggarakan Slovenia pada Juni sampai Agustus 2016 mendatang.
Lantaran ajang tersebut bisa menjadi promosi bagi pariwisata Bali maupun daerah lain di tanah air. Yasa Putra Sedana Foundation pun, telah melakukan sounding kepada stakeholder agar bisa bekerjasama untuk bisa berpartisipasi di acara tersebut. Apalagi Slovenia belum punya perwakilan di Indonesia. Hal ini dapat menjadi cikal bakal bagi mereka membuka kantor perwakilan di Indonesia.
“Potensi wisman Eropa Timur sangat bagus, terlebih mereka belum terlalu banyak mengetahui tentang pariwisata Bali sehingga saat berkunjung ke Bali nanti akan jor-joran dalam membelanjakan uangnya demi mengetahui lebih dalam lagi mengenai Pulau Dewata,” ujar Rai Budiasa kepada NusaBali, Jumat (13/11).
Selain itu, lanjut pria yang pernah menjadi duta kebudayaan KBRI di Bonn (Jerman) selama 15 tahun ini, dengan keikutsertaan mengikuti festival di Slovenia bisa membuka kesempatan melakukan investasi disana. Oleh karena itu, Yasa Putra Sedana Foundation tak ingin melewatkan acara tersebut.
“Setelah sukses mengikuti Festival Seni Tradisional-Internasional di Perancis tahun 2011 lalu, kami mendapat undangan kembali. Kali ini penyelenggaranya Slovenia. Mereka mengundang melalui panitianya yang bernama Janos Kern pada 16 Oktober 2015 kemarin,” papar tokoh Golkar Bali ini. Disana Yasa Putra Sedana Foundation bakal menampilan tarian Bali semisal tari Legong, Barong dan Kecak.
Tak ketinggalan anak-anak dari Yasa Putra Sedana Foundation membawakan tarian dari daerah lain semisal Palembang (Sumatera Selatan) dan tarian dari Sulawesi Selatan. Disana mereka juga mendapat space untuk pameran promosi pariwisata serta workshop mengenai seni dan pariwisata. Worshop nantinya dibawakan oleh Dewa Putra Diyasa yang merupakan adik Rai Budiasa.
Dia lulusan Konservatori Karawitan Indonesia, Bali tahun 1976. Plus penerima PALM Akademia atau bintang jasa pendidikan dan kebudayaan dari pemerintah Perancis lantaran mempererat kerja sama Indonesia-Perancis. “Di Slovenia nanti, kami tak hanya memperomosikan Bali. Melainkan daerah Indonesia lainnya guna memperluas citra branding Wonderful Indonesia,” terang Rai Budiasa.
Mereka juga tak hanya tampil di Slovenia saja, tetapi di lokasi-lokasi lain yakni Wina (Austria), Praha (Ceko), Berlin (Jerman) dan Bonn (Jerman). Bagi Rai Budiasa, dampak langsung mengikuti festival tersebut sangat terasa. Saat 2011 silam, sebanyak 1600 orang wisman dari Perancis datang ke Bali. Bahkan mereka sangat menikmati santap malam sambil menyaksikan pertunjukkan seni tarian khas Pulau Dewata di home stay Jero Pengaji, Gianyar.
1
Komentar