'Work for Humanity' , Dosen STIKI Bangun Bilik Antiseptik di Tengah Situasi Pandemi
Denpasar, NusaBali.com
STMIK STIKOM Indonesia menciptakan sebuah alat sterilisasi dalam upaya mencegah penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) atau virus corona untuk warga kampus
COVID-19 yang kini menjadi wabah penyakit mematikan yang pertama kali menyebar di Wuhan, China saat ini telah masuk ke Indonesia. Tercatat lebih dari 500 kasus yang terjangkit virus ini di Indonesia. Berbagai pencegahan dilakukan, mulai dari rajin mencuci tangan, isolasi selama 14 hari, hingga melakukan social distancing (pembatasan interaksi secara disiplin).
Melihat mewabahnya virus Corona di Indonesia, khususnya di Bali, STIKI Indonesia melalui Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kreativitas (LPIK) tergerak untuk melakukan pencegahan lebih. Kepala LPIK, I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, M.T. bersama rekan dosen dan mahasiswa merancang dan membangun sebuah alat yang diharapkan mampu mensterilisasi manusia dari virus. Alat ini berupa sebuah bilik yang dikelilingi dinding transparan.
Di dalam bilik ini, terdapat spray (alat penyemprot) yang akan menyemprotkan antiseptik. Antiseptik ini akan membunuh atau menghambat pertumbuhan virus.
“Cara kerja alat ini cukup sederhana. Setiap orang yang masuk ke dalamnya akan disemprotkan antiseptik secara otomatis selama 2-3 detik. Kemudian, orang yang telah tersterilisasi bisa keluar dari bilik tersebut.
Alat ini tidak akan bekerja jika tidak ada pergerakan dari manusia. Saya rasa sih semua kampus IT khususnya di Bali bisa membuat alat seperti ini ya. Harapannya setelah terbiasa cuci tangan di rumah, ketika datang di kampus ada tindaklanjutnya, dan bisa mengurangi penyebaran virus corona ini.” Tutup I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, M.T. Rencananya bilik ini akan diuji coba lebih lanjut sebelum dipublikasikan ke lingkungan masyarakat. *cr75
1
Komentar