Dirikan Rumah Produksi
Bersama Estmovie, Erick sudah menelurkan karya sedikitnya 280-an video klip, 5 film panjang, serta 15 film pendek.
DENPASAR, NusaBali
Berbekal kesukaannya pada dunia film, Erick Est mendirikan rumah produksi sendiri bernama Estmovie. Ide ini mendirikan rumah produksi tercetus bersama sejumlah rekannya pada 6 Juni 2000. "Waktu itu bikin dengan teman-teman karena kami mulai serius menekuni dunia audio visual," kata sutradara kelahiran 7 Februari 1980 ini.
Bersama Estmovie, Erick sudah menelurkan karya sedikitnya 280-an video klip, 5 film panjang, serta 15 film pendek. "Sebagian arsipnya masih tersimpan, sebagian besar sudah hilang tercecer karena pindah-pindah studio," sebutnya. Terhitung ia sudah beberapa kali pindah studio sebelum akhirnya menempati studio di bilangan Panjer, Denpasar Selatan.
Rumah produksi Estmovie kini mempekerjakan 10 orang sebagai kru produksi. Mulai dari pengambilan gambar hingga editing. "Sebagian besar mereka freelance," ungkap sutradara film dokumenter Janggan (2014) ini. Setiap proyek yang digarap Estmovie melibatkan jumlah kru yang berbeda. "Bisa 5 kru sampai 10 kru tergantung besar kecilnya," tuturnya.
"Aku memakai orang yang memang bekerja proporsional sesuai kapasitasnya. Sebisa mungkin tidak melibatkan banyak orang. Kan banyak PH (Production House) yang melibatkan banyak orang dalam produksinya tapi sebenarnya yang kerja hanya kameramen dan editor. Cuman buat nunjukin PH-nya besar. Estmovie nggak begitu," cetus Erick.
Ketika memilih kru untuk pengerjaan proyeknya Erick tak ambil pusing dengan latar belakang mereka. "Ada kok yang bekas supir truk sampai ulusan sekolah pariwisata. Asalakan mereka serius dan mau belajar. Toh aku bisa ajarin mereka. Dan mereka loyal sama aku," tutup sutradara peraih penghargaan Insan Kreatif Kota Denpasar Bidang Video & Film tahun 2013 ini.
Berbagai proyek yang pernah dikerjakan Estmovie antara lain dokumenter tur Amerika Superman Is Dead - Vans Warped Tour (2009), film dokumenter Long Sa’an - The Journey Back (2014), dokumenter The Hdyrant - Kruisin' In The USA (2016), hingga video klip Bambu Keras milik musisi reggae Ras Muhamad (2018).
Sebagian karya Estmovie juga diganjar dengan sejumlah penghargaan. Yang teranyar, video klip Beautiful Mess milik Balian Band dianugerahi penghargaan video musik terbaik di ajang Anugerah Musik Bali 2020.
Saat ini Estmovie tengah disibukkan dengan penggarapan sejumlah video klip di antaranya video klip Tentang Tiga milik Superman Is Dead, Lagu Sampah milik Navicula, dan Hyena milik Dialog Dini Hari. Di sela-sela itu Erick juga menyempatkan mengisi laman YouTube miliknya dengan sejumlah konten.*cr75
1
Komentar