Angkut 183 PMI, Pesawat Carter dari Brasil Mendarat di Ngurah Rai

Pesawat tersebut mengangkut para pekerja migran Indonesia (PMI) di kapal pesiar MSC SeaView yang sebagian besar warga Bali. Meski sudah mengantongi keterangan sehat, ratusan pekerja itu tetap dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) saat tiba di bandara.

Salah seorang penumpang pesawat, Trianto, 28, menerangkan pesawat Latam Airlines tersebut sengaja dicarter oleh perusahaan untuk membawa para ABK asal Indonesia. Kapal pesiar MSC SeaView tempat mereka bekerja berhenti di Brasil, hendak melanjutkan perjalanan ke Italia dan melakukan pembersihan penuh.

Sebanyak 183 penumpang yang mendarat di Bandara Ngurah Rai pada Minggu pagi kemarin merupakan pekerja terakhir yang ada di kapal tersebut. Sebagian besar penumpang itu merupakan warga Bali. Meski demikian, Trianto tidak merinci secara pasti total masing-masing daerah.

“Pesawat itu memang sengaja dicarter oleh perusahaan untuk membawa kami. Ya, kami ini pekerja yang terakhir di kapal itu. Alasan turun di Bali karena sebagian besar yang ada di pesawat itu orang Bali, sisanya ada yang dari Jakarta dan wilayah lainnya,” kata Trianto saat dihubungi per telepon, Minggu (29/3) malam.

Diakuinya, pesawat tersebut terbang dari Brasil via Johannesburg pada Sabtu (28/3) dan tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai pada Minggu (29/3) pukul 07.33 Wita. Setibanya di Bandara Ngurah Rai, pihaknya mendapat penanganan dari petugas KKP dan melewati pemeriksaan thermal scanner. “Kami memang sudah mendapatkan surat keterangan sehat dari sana. Kami semua sehat. Tapi kami tetap harus melewati pemeriksaan di KKP, dan dinyatakan sehat semua,” beber Trianto.

Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amir membenarkan terkait adanya penerbangan carteran tersebut. Pesawat dengan nomor registrasi PRXTI dengan tipe A350-900 tersebut tiba di Bandara Ngurah Rai pada Minggu pukul 07.33 Wita. Pesawat milik Latam Airlines itu mengangkut 183 penumpang yang merupakan kru salah satu kapal pesiar. “Pesawat itu mendarat seperti pesawat pada umumnya. Tidak ada penanganan khusus untuk rute pesawat dan rute penumpangnya,” tutur Alfi Amir, Minggu malam.

Tidak ada penanganan khusus karena pesawat carteran itu tidak berasal dari negara atau wilayah yang masuk dalam daftar larang. Meski demikian, dalam penanganan oleh stakeholder bandara, para penumpang melewati jalur yang sudah disediakan untuk pemeriksaan oleh KKP. Rencananya, pesawat itu baru terbang dari Bali pada Selasa (31/3) mendatang. “Saat ini pesawat masih parkir di Bandara Ngurah Rai. Sementara semua penumpangnya sudah pulang,” ujar Elfi Amir. *dar