Mayat Bule Membusuk, Warga Was-was
GIANYAR, NusaBali
Warga Banjar Mas, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, dikagetkan temuan mayat bule membusuk di salah satu penginapan, Jumat (27/3) malam.
Dalam situasi genting masifnya penyebaran Covid-19, evakuasi mayat bule perempuan, Samantha,56, asal Belanda ini diwarnai was-was. Tidak saja warga sekitar, petugas TRC BPBD Gianyar pun ekstra hati-hati saat evakuasi. Belakangan diketahui, korban memiliki riwayat sakit kanker getah bening. Diduga, korban meninggal sebelum hari suci Nyepi.
Informasi dihimpun, korban setiap sore biasanya dijenguk oleh pembantunya, Ni Nyoman Suwendri,47, asal Lingkungan Pasdalem, Gianyar. Terakhir kali, Suwendri datang ke penginapan itu pada Senin (23/3) untuk membersihkan kamar dan membuat makanan untuk korban. Setelah itu, dia libur untuk persiapan Nyepi.
Saat terakhir bertemu, korban yang diketahui sakit kanker getah bening sejak lima tahun tersebut sudah dilihat lemas. Bahkan Suwendri sempat menawarkan diri untuk menginap, mengingat dalam selang waktu perayaan Nyepi dia tidak akan bisa menjenguk korban terbentur kesibukan. Namun korban tidak mengizinkan dengan alasan tidak apa-apa.
Sehingga sejak Pangerupukan hingga Ngembak Geni korban sendirian berada di penginapan. Pada Jumat (28/3), saksi baru bisa kembali ke penginapan berencana untuk bersih-bersih. Dia kaget, saat sampai di penginapan tidak melihat korban dan pintu kamar korban terkunci. Saksi tambah kaget ketika mencium bau busuk sehingga saksi menghubungi pemilik penginapan I Made Darta,52. Selanjutnya pintu kamar korban dibuka paksa menggunakan linggis, saat itu ditemukan korban sudah meninggal dunia dan mengeluarkan bau busuk.
Dikonfirmasi, Kapolsek Ubud AKP I Gede Sudyatmaja membenarkan penemuan mayat bule tersebut. "Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Ubud II, dr I Gusti Ngurah Adnyana korban meninggal lebih dari empat hari, tidak ada tanda kekerasan. Di kamar korban ditemukan obat-obatan dan tabung oksigen," jelasnya Minggu (29/3). Dipastikan korban tewas karena kanker getah bening yang dideritanya cukup lama. *nvi
Informasi dihimpun, korban setiap sore biasanya dijenguk oleh pembantunya, Ni Nyoman Suwendri,47, asal Lingkungan Pasdalem, Gianyar. Terakhir kali, Suwendri datang ke penginapan itu pada Senin (23/3) untuk membersihkan kamar dan membuat makanan untuk korban. Setelah itu, dia libur untuk persiapan Nyepi.
Saat terakhir bertemu, korban yang diketahui sakit kanker getah bening sejak lima tahun tersebut sudah dilihat lemas. Bahkan Suwendri sempat menawarkan diri untuk menginap, mengingat dalam selang waktu perayaan Nyepi dia tidak akan bisa menjenguk korban terbentur kesibukan. Namun korban tidak mengizinkan dengan alasan tidak apa-apa.
Sehingga sejak Pangerupukan hingga Ngembak Geni korban sendirian berada di penginapan. Pada Jumat (28/3), saksi baru bisa kembali ke penginapan berencana untuk bersih-bersih. Dia kaget, saat sampai di penginapan tidak melihat korban dan pintu kamar korban terkunci. Saksi tambah kaget ketika mencium bau busuk sehingga saksi menghubungi pemilik penginapan I Made Darta,52. Selanjutnya pintu kamar korban dibuka paksa menggunakan linggis, saat itu ditemukan korban sudah meninggal dunia dan mengeluarkan bau busuk.
Dikonfirmasi, Kapolsek Ubud AKP I Gede Sudyatmaja membenarkan penemuan mayat bule tersebut. "Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Ubud II, dr I Gusti Ngurah Adnyana korban meninggal lebih dari empat hari, tidak ada tanda kekerasan. Di kamar korban ditemukan obat-obatan dan tabung oksigen," jelasnya Minggu (29/3). Dipastikan korban tewas karena kanker getah bening yang dideritanya cukup lama. *nvi
1
Komentar