Melasti Tanpa Nyunggi Pratima

Paruman memutuskan melasti ke mata air Tegal Suci, Banjar Tegenan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang pada Redite Umanis Merakih, Minggu (5/4) tanpa nyunggi atau mengusung pralingga dan pratima Ida Bhatara. Pangayah yang melasti dibatasi hanya Prajuru Desa Adat Besakih dan pamangku.

Jro Mangku Widiartha menjelaskan, melasti hanya mohon tirta di mata air Tegal Suci. Selanjutnya tirta dipendak atau dijemput di Pura Soring Ambal-Ambal Besakih. Sebelum melasti diawali dengan nedunang Ida Bhatara sajebag Pura Besakih dan kalinggihang di Bale Pesamuan Agung, belakang Padma Tiga pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (4/4). Melasti ke mata air Tegal Suci pada Redite Umanis Merakih, Minggu (5/4) sekitar pukul 11.00 Wita. “Hanya prajuru dan pamangku yang melaksanakan melasti,” jelas Jro Mangku Widiartha.

Ditegaskan, melasti hanya nuur Ida Bhatara Tirtha tanpa mengusung pralingga dan pratima Ida Bhatara. Melasti juga tanpa tabuh tatamburan dan baleganjur. Perjalanan melasti ke arah selatan dari Pura Penataran Agung Besakih melintasi Pura Soring Ambal-Ambal Besakih, jaba Pura Basukian Besakih, Bencingah Agung Besakih, Pura Goa Raja Besakih, Pura Bangun Sakti Besakih, Pura Manik Mas Besakih, jaba Pura Ulun Kulkul, Pura Banua Kawan, Pura Bangun Sakti, Pura Manik Mas, menuju Banjar Kedundung, dan tembus di Banjar Tegenan.

Saat mendak Ida Bhatara Tirta, seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara kapundut hanya sampai di Pura Soring Ambal-Ambal atau di jaba Pura Penataran Agung Besakih. Di sana Ida Bhatara katuran masucian. Sedangkan Ida Bhatara nyejer dipersingkat, hanya tujuh hari sejak puncak Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh pada Anggara Pon Merakih, Selasa (7/4). Masineb pada Anggara Kliwon Tambir, Selasa (14/4). Sebelumnya diagendakan masineb Anggara Wage Matal, Selasa (28/4). *k16