Pendiri LPD Desa Rendang, Karangasem Meninggal
AMLAPURA, NusaBali
Dirawat semalam diduga akibat sakit jantung di RSUD Klungkung, pendiri Lembaga Pecingkreman Desa (LPD) Desa Adat Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, I Wayan Sedana Putra, 51, asal Banjar Rendang Kelod, Desa/Kecamatan Rendang, meninggal dunia, Senin (30/3) pukul 06.30 Wita.
Almarhum dikenal oleh warga di desanya sebagai tokoh yang penuh inovasi di berbagai bidang sosial.
Paman almarhum, Jro Mangku Ganti, ditemui di rumah duka di Banjar Rendang Kelod, Desa/Kecamatan Rendang mengungkapkan awalnya almarhum Wayan Sedana Putra mengeluh sakit nyeri di dada pada pertengahan Januari 2020 lalu. Selanjutnya diperiksakan di RSUD Klungkung dan sejak itu rutin periksa setiap seminggu sekali dan menjalani rawat jalan.
Selanjutnya, Minggu (29/3) pukul 11.00 Wita, tiba-tiba terjatuh di halaman rumahnya dalam kondisi pingsan, padahal siang itu berencana hendak servis kendaraan di Klungkung.
Kerabat dan istri almarhum, Ni Wayan Supartini,46, kemudian mengantar ke RSUD Klungkung. Setelah menjalani perawatan di IRD (Instalasi Rawat Darurat) RSUD Klungkung, selanjutnya masuk kamar ICU (Intensive Care Unit) pukul 20.00 Wita. Saat itu tensi almarhum terus turun tetapi sempat sadar, terus mengeluhkan dadanya sakit dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada, Senin pukul 06.30 Wita.
Jenazah almarhum Wayan Sedana Putra masih dititipkan di Kamar Mayat RSUD Klungkung, sebab berdasarkan rapat keluarganya rencananya diupacarai makingsan ring gni pada Wraspati Pon Krulut, Kamis (2/4) nanti.
Almarhum dikenal sebagai pendiri LPD Desa Adat Rendang sekaligus jadi Ketua LPD sejak tahun 1991, Ketua Karang Taruna Indonesia (KTI) Desa Rendang, Kecamatan Rendang, sejak lembaga itu berdiri tahun 2002. Tercatat tahun 2010, Sedana Putra sempat mengantarkan Karang Taruna Indonesia (KTI) Desa Rendang sebagai juara di Tingkat Kabupaten Karangasem, berhak mewakili Karangasem ke Lomba Provinsi Bali. Setelah di Tingkat Provinsi Bali sebagai juara III, dan berhak tampil di lomba tingkat nasional.
Almarhum meninggalkan seorang istri atas nama, Ni Wayan Supartini, dan seorang anak atas nama I Wayan Hendra serta seorang cucu. "Memang meninggalnya almarhum karena memiliki riwayat sakit jantung, tetapi sakit jantung itu bukan keturunan," jelas Jro Mangku Ganti didampingi dua ipar almarhum, I Gede Adnya dan I Gede Ama.
Wakil Ketua DPRD Karangasem asal Desa Rendang, I Made Agus Kertiana, mengaku terkejut tokoh yang selama ini disegani dalam membangun desa di segala bidang, mendadak meninggal.
"Sulit mencari figur, seperti beliau, aktif di segala bidang pembangunan di Desa Rendang, baik di bidang kepemudaan, bidang olahraga, seni, dan beragam organisasi," kata gus Kertiana anggota DPRD Karangasem dari Fraksi NasDem. Almarhum juga dikenal sebagai event organizer, aktif sebagai MC (master of ceremony) dan selalu hadir di setiap kegiatan sosial. *k16
Paman almarhum, Jro Mangku Ganti, ditemui di rumah duka di Banjar Rendang Kelod, Desa/Kecamatan Rendang mengungkapkan awalnya almarhum Wayan Sedana Putra mengeluh sakit nyeri di dada pada pertengahan Januari 2020 lalu. Selanjutnya diperiksakan di RSUD Klungkung dan sejak itu rutin periksa setiap seminggu sekali dan menjalani rawat jalan.
Selanjutnya, Minggu (29/3) pukul 11.00 Wita, tiba-tiba terjatuh di halaman rumahnya dalam kondisi pingsan, padahal siang itu berencana hendak servis kendaraan di Klungkung.
Kerabat dan istri almarhum, Ni Wayan Supartini,46, kemudian mengantar ke RSUD Klungkung. Setelah menjalani perawatan di IRD (Instalasi Rawat Darurat) RSUD Klungkung, selanjutnya masuk kamar ICU (Intensive Care Unit) pukul 20.00 Wita. Saat itu tensi almarhum terus turun tetapi sempat sadar, terus mengeluhkan dadanya sakit dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada, Senin pukul 06.30 Wita.
Jenazah almarhum Wayan Sedana Putra masih dititipkan di Kamar Mayat RSUD Klungkung, sebab berdasarkan rapat keluarganya rencananya diupacarai makingsan ring gni pada Wraspati Pon Krulut, Kamis (2/4) nanti.
Almarhum dikenal sebagai pendiri LPD Desa Adat Rendang sekaligus jadi Ketua LPD sejak tahun 1991, Ketua Karang Taruna Indonesia (KTI) Desa Rendang, Kecamatan Rendang, sejak lembaga itu berdiri tahun 2002. Tercatat tahun 2010, Sedana Putra sempat mengantarkan Karang Taruna Indonesia (KTI) Desa Rendang sebagai juara di Tingkat Kabupaten Karangasem, berhak mewakili Karangasem ke Lomba Provinsi Bali. Setelah di Tingkat Provinsi Bali sebagai juara III, dan berhak tampil di lomba tingkat nasional.
Almarhum meninggalkan seorang istri atas nama, Ni Wayan Supartini, dan seorang anak atas nama I Wayan Hendra serta seorang cucu. "Memang meninggalnya almarhum karena memiliki riwayat sakit jantung, tetapi sakit jantung itu bukan keturunan," jelas Jro Mangku Ganti didampingi dua ipar almarhum, I Gede Adnya dan I Gede Ama.
Wakil Ketua DPRD Karangasem asal Desa Rendang, I Made Agus Kertiana, mengaku terkejut tokoh yang selama ini disegani dalam membangun desa di segala bidang, mendadak meninggal.
"Sulit mencari figur, seperti beliau, aktif di segala bidang pembangunan di Desa Rendang, baik di bidang kepemudaan, bidang olahraga, seni, dan beragam organisasi," kata gus Kertiana anggota DPRD Karangasem dari Fraksi NasDem. Almarhum juga dikenal sebagai event organizer, aktif sebagai MC (master of ceremony) dan selalu hadir di setiap kegiatan sosial. *k16
Komentar